Menciptakan Calon Pemimpin yang Tangguh dan Berkarakter Melalui Kegiatan LDK OSIS dan MPK

Ketika itu siang menjelang sore. Cuaca begitu cerah. Hawa cenderung panas, mungkin karena pengaruh kemarau panjang yang sedang melanda negeri kita.

Meski demikian suasana Dusun Sahabat Alam terasa ramah menyambut kedatangan kami. Ya, hari Jumat itu Bintaraloka mengadakan acara LDK OSIS dan MPK tahun 2023.

Berangkat ke Dusun Sahabat Alam, dokumentasi Addin
Dusun Sahabat Alam dengan berbagai fasilitasnya, dokumentasi pribadi

Dusun Sahabat Alam merupakan wahana wisata alam dan edukasi pelestarian lingkungan dan berlokasi di Dusun Lasah, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. 

Di tempat ini tersedia berbagai macam fasilitas seperti tempat camping, outbond,  pondok kayu, tempat edukasi lingkungan juga edukasi astronomi.

Suasana yang begitu menyenangkan membuat Dusun Sahabat Alam sering dijadikan lokasi berbagai kegiatan outing.

Latihan dasar kepemimpinan (LDK ) OSIS dan MPK adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Tujuannya adalah memberikan bekal pada para pengurus OSIS dan MPK baru sebelum memegang jabatan satu tahun mendatang. 

Materi Manajemen Waktu, dokumentasi Addin

Ada berbagai materi yang diberikan pada siswa dalam acara ini. Di antaranya adalah tentang kepemimpinan, manajemen waktu juga  keorganisasian.

Suasana dalam tenda, dokumentasi pribadi
Suasana dalam tenda, dokumentasi pribadi
Kegiatan pagi, dokumentasi Addin

Lewat acara ini siswa juga diajak tracking, bermain game, beribadah bersama juga melaksanakan FGD. Lewat berbagai kegiatan tersebut mereka belajar berbagai karakter baik yang harus dimiliki oleh seorang calon pemimpin, seperti mandiri, bisa bekerja sama, setia kawan juga tangguh.

Beribadah bersama, dokumentasi pribadi
Penyalaan api unggun oleh Pak Heri, dokumentasi Addin

Kegiatan dilaksanakan hingga malam hari. Satu kegiatan yang sangat menarik adalah api unggun. Ya, kobaran api unggun seolah gambaran semangat calon-calon pemimpin Bintaraloka yang menyala-nyala.

Game, dokumentasi Addin

Menurut penjelasan Pak Ardillah sebagai ketua pelaksana kegiatan ini diikuti oleh 75 siswa dari OSIS, 18 siswa MPK dan 20 guru pendamping.

Tracking, dokumentasi Addin

Kegiatan dimulai hari Jumat, 6 Oktober 2023 pukul 15.00 dengan apel  pembukaan yang dipimpin oleh Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang. 

Penyematan tanda peserta , dokumentasi pribadi

Dalam sambutannya, Ibu Mutmainah Amini menekankan pentingnya mengikuti semua acara LDK ini sebaik-baiknya. Karena apa yang dipelajari dalam LDK nantinya pasti akan bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam apel tersebut juga dilakukan penyematan tanda peserta LDK pada perwakilan siswa putra dan siswa putri.

Setelah apel pembukaan LDK, dokumentasi pribadi

Hari Sabtu sore keesokan harinya LDK diakhiri. Harapannya dengan kegiatan ini ke depan akan tercipta calon-calon pemimpin yang tangguh dan berkarakter membanggakan.

Salam Bintaraloka 😊

Karena Ucapan Adalah Doa

Sore itu selepas sholat Ashar kami duduk- duduk di mushola. Sambil menunggu jam pulang yaitu pukul tiga, kami biasanya ngobrol sebentar. Sambil melepas lelah dan membicarakan keunikan dan tingkah laku anak-anak hari ini. 

Di sekolah kami biasanya para bapak jamaah di masjid sedangkan ibu-ibu di musholla putri. Jarak ke masjid agak jauh, para ibu memilih musholla putri yang dekat dengan ruang guru. Otomatis yang ngobrol semua ibu guru, jadi suasananya selalu gayeng. 

“Bu, tahu tidak , saya kemarin dapat WhatsApp dari siswa saya angkatan 2006,” kata Bu Tri membuka percakapan.

“Oh ya?” seru kami tertarik. Tahun 2006, tentunya Bu Tri belum mengajar di sekolah kami sekarang. Beliau dimutasi di sekolah kami sejak empat tahun yang lalu.

 Bu Tri adalah senior kami. Orangnya ramah sekaligus rame. Pada anak-anak sangat dekat, namun tetap tegas. 

Ilustrasi mengajar di kelas, sumber gambar : Republika.co.id

Bagaimana tidak dekat, ketika seragam anak -anak jahitannya ‘dhedhel’ atau rusak, Bu Tri selalu menjadi penyelamat.  

“Cari pinjaman baju sana,” begitu kata beliau pada anak yang bajunya ‘dhedhel’.

Biasanya anak tersebut langsung mencari pinjaman baju dan menyerahkan bajunya tadi untuk diperbaiki Bu Tri.

 Oh ya, di sekolah kami biasanya anak-anak yang lulus menyumbangkan bajunya yang layak pakai ke sekolah, barangkali bisa dimanfaatkan untuk adik-adiknya. Jadi stok baju seragam lumayan banyak.

Karena yang sering bermasalah dengan seragam biasanya anak- anak yang aktifnya di atas rata-rata (tingkahnya luar biasa), mereka jadi sangat dekat dengan Bu Tri. Saat istirahat atau pulang mereka mampir ke Bu Tri yang selalu stand by di ruang koperasi sekolah.

Kembali ke cerita tadi Bu Tri kemudian membuka HPnya dan membacakan pesan dari mantan siswa tadi.

“Selamat pagi, Bu Tri, saya Astuti, siswa Ibu angkatan tahun 2006, yang dulu pernah disumpahi oleh, Ibu,” kata Bu Tri sambil menghentikan bacaannya. 

Mendengar kata ‘disumpahi’ membuat kami terkejut.

“Disumpahi bagaimana?” tanya saya ingin tahu. Bu Tri lalu melanjutkan membaca pesan di Hpnya.

“Dulu Ibu pernah menyumpahi saya karena saya selalu ramai di kelas, kata ibu mudah- mudahan saya nantinya jadi guru sejarah. Saya sekarang jadi guru sejarah, Bu, dan barusan diangkat P3K..,”

“Subhanallah..,” kata kami hampir bersamaan. Bu Tri tersenyum penuh haru sambil melanjutkan ceritanya. 

Jadi Astuti adalah siswa yang cukup ramai di kelas. Sebelum ada mapel IPS, di SMP ada mapel ekonomi, geografi dan sejarah, dan Bu Tri adalah guru mapel sejarah.

Ceritanya waktu itu Astuti duduk di kelas sembilan. Waktu pelajaran sejarah ia banyak bicara di kelas, tidak fokus ke pelajaran.

Karena tiap pelajaran sejarah Astuti berperilaku seperti itu, akhirnya Bu Tri mengingatkan Astuti, “Astuti, kalau kamu ngomong terus saja, Ibu doakan mudah-mudahan kamu jadi guru sejarah..” 

Astuti langsung diam sambil menahan senyum diikuti tawa teman-teman sekelas. 

Mungkin saat mengucapkan doa itu malaikat langsung mengamini atau bagaimana, tidak ada yang tahu. 

Lepas SMA Astuti kuliah mengambil jurusan kependidikan sejarah. Akhirnya Astuti  menjadi guru sejarah, dan tahun 2023 ini diangkat menjadi P3K. Mungkin karena bahagianya, Astuti langsung ingat Bu Tri.

Ilustrasi mengajar di kelas, sumber gambar: jabarekspres.com

Sebuah kisah yang lucu sekaligus mengharukan. Sebuah pelajaran bagi kami supaya hati-hati dalam berucap, karena kita tidak tahu dari mulut siapa doa atau ucapan akan dikabulkan. Sejengkel apapun, harus tetap berucap yang baik pada siswa, karena mereka anak-anak kita.  

Jam sudah menunjukkan pukul tiga lebih. Bergegas kami meninggalkan musholla putri untuk segera finger print dan pulang.

Dalam perjalanan menuju ruang guru tiba-tiba …deg .. saya ingat, dulu saya sering disetrap guru matematika saya saat SMA. Tapi lulus SMA saya masuk IKIP jurusan matematika, dan sekarang menjadi guru matematika.

Jangan jangan saya menjadi guru matematika karena doa beliau? He..he..

Sekedar catatan ringan.. selamat berhari Minggu…

Buka Hati dengan Matahati, Sebuah Perayaan Maulid dengan Nuansa yang Berbeda

Dan demi nafas

Yang telah kau hembuskan

Dalam kehidupanku

Ku berjanji

Ku akan menjadi yang terbaik

(Lagu Dengan Nafas Mu -Ungu)

Suara merdu penyanyi yang diiringi grup band Bintaraloka membuat sebagian besar yang hadir hari itu ikut bersenandung.

Lagu Dengan nafasMu dari Ungu yang pernah hits beberapa tahun yang lalu, membuat suasana terasa teduh meski tetap meriah. 

Band yang membawakan lagu pop Islami, dokumentasi Bintaraloka

Ya, pagi itu warga Bintaraloka merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Seperti yang dijelaskan Pak Abid selalu ketua panitia, sudah selayaknya milad, hari lahir atau hari ulang tahun nabi Muhammad kita rayakan dalam suasana yang meriah. Nabi Muhammad, Sang Al Amin yang telah mengajak kita semua menuju ke jalan kebenaran.

Acara Maulid Nabi kali ini dibuka dengan sholawat dari  Al Banjari dan lagu-lagu pop Islami. Lagu lagu Islami dibawakan oleh Kirana dan band pengiring yang terdiri atas Medina, Sybia, Duke dan Addin. 

Aksi Al Banjari, dokumentasi Bintaraloka

Karena lagu yang dibawakan sangat akrab dengan telinga, yang hadir bahkan ikut menyanyi bersama. Acara hiburan dipandu oleh pembawa acara Lily dan Saka. 

Pembawa acara dari siswa, Lily dan Saka, dokumentasi Bintaraloka

Sekitar pukul tujuh lebih acarapun dimulai. Acara dibuka dengan bacaan surat Al Fatihah yang dipimpin oleh pembawa acara Pak Faqih dan Bu Triana. Sesudahnya acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an.

PaknFaqih dan Bu Triana, pembawa acara dari guru, dokumentasi Bintaraloka

Sejenak terbuai dengan suara lembut Ayra Firna Derlen, acara kembali dilanjutkan dengan sambutan dari ibu Kepala sekolah dan Bapak pengawas PAI, Drs Junaedi, M.Pd. 

Lewat sambutan tersebut diterangkan tentang  pentingnya merayakan Maulid Nabi dan meneladani akhlak Nabi Muhammad Saw.

Sambutan kepala SMPN 3 Malang, dokumentasi pribadi
Sambutan pengawas PAI, dokumentasi BDI

Ada yang berbeda dari acara Maulid nabi kali ini. Bersama tim Matahati, Bintaraloka mengadakan acara muhasabah diri dan motivasi sebagai acara inti.

Lewat pembicara dari tim Matahati, diterangkan tentang betapa jahatnya tindakan bullying dan perlunya kita hadapi tindakan bullying dengan keberanian dan kesabaran.

Dalam acara tersebut juga diterangkan betapa besar jasa orang tua yang telah membesarkan dan mendidik kita semua.

Suasana muhasabah dan motivasi , dokumentasi pribadi

Suara Kak Acun dengan intonasinya yang lembut dan diksi yang bagus membuat  suasana begitu mengharukan. 

Pemateri dari Matahati ini memiliki nama lengkap Muhammad Syamsun, ST, M.Pd, dan telah mengikuti berbagai program pelatihan bahkan menjadi pembicara baik di tingkat nasional maupun internasional.

Kak Acun, pemateri muhasabah dan motivasi dari Matahati, dokumentasi BDI

Menurut cerita alumni universitas Brawijaya (S1) dan Universitas negeri Malang (S2) ini, beliau semasa kecil pernah menjadi korban bullying. Dan Kak Acun mengatakan bahwa bullying adalah perbuatan yang benar- benar merugikan orang lain.

Dalam acara ini sebagian besar siswa maupun guru meneteskan air mata karena terharu.

Suasana muhasabah dan motivasi , dokumentasi pribadi
Suasana muhasabah dan motivasi, dokumentasi pribadi

Sungguh sebuah acara yang sarat pesan. Tidak hanya memberikan nuansa baru, acara Maulid kali ini benar-benar memberikan kesan yang begitu dalam pada para pesertanya.

Panitia Maulid, dokumentasi pribadi

Akhirnya terima kasih pada Pak Abid, Bu Utin, Bu Ida juga panitia Maulid yang lain. Semoga dengan berkah Maulid, siswa Bintaraloka akan tumbuh menjadi generasi yang berakhlak baik dengan karakter yang membanggakan.  

Allahumma Sholli ala Muhammad.

Ketika Bintaraloka Merayakan Hari Batik Nasional

Ada yang istimewa di Bintaraloka Senin pagi itu. Pakaian batik berwarna-warni dikenakan hampir seluruh warga. Warna hijau, kuning, coklat, merah membuat suasana upacara bendera begitu ceria.

Gembira berbusana batik, dokumentasi pribadi

Aha, hari itu kami memperingati Hari Batik Nasional bersama-sama.

Jika di istana negara Hari Batik Nasional dirayakan dengan fashion show bertajuk Istana Berbatik, maka kami cukup Bintaraloka Berbatik. Meski sederhana, nuansa kebanggaan kami akan batik sangat terasa. Lebih-lebih saat kami membuat video ucapan selamat Hari Batik Nasional di lapangan volley.

Batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Apa makna batik, sejarah dan filosofi yang ada di dalamnya? Berikut adalah penjelasannya.

Sejarah dan Ragam Motif Batik di Indonesia

Berbatik bersama, dokumentasi pribadi

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata batik  berasal dari bahasa Jawa yaitu tritik, kata batik berasal dari gabungan dari dua kata yaitu amba yang maknanya adalah menulis serta titik yang maknanya adalah titik.

Batik membuat pemakainya semakin menarik, dokumentasi Anggita

Batik mulai dikenal sejak abad ke 17. Saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman. Lama-kelamaan motif batik semakin berkembang dan beralih pada motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.

Berfoto bersama di depan sekolah, dokumentasi pribadi buz

Kesenian batik berkembang semakin meluas di Indonesia setelah akhir abad ke 18 atau sekitar awal ke 19. Saat itu batik yang ada adalah batik tulis, sementara batik cap dikenal setelah perang dunia I selesai atau pada tahun 1920.

Bapak ibu guru PPG berbaju batik bersama, dokumentasi ppg

Kita memiliki banyak ragam motif batik, mulai dari motif-motif yang berbentuk seperti binatang, awan maupun arca-arca. 

Setiap ragam motif batik Indonesia, sebenarnya memiliki makna dan kekhasan tersendiri. Berbagai ragam motif batik di Indonesia, di antaranya adalah :

1. Batik Mega Mendung

Batik Mega Mendung , sumber gambar: Gramedia

Mega Mendung adalah satu jenis batik yang paling populer di Cirebon, Jawa Barat. Arti dari motif batik mega mendung salah satunya ialah nilai kesabaran yang harus ada di dalam di setiap manusia.

2. Batik Sogan

Batik sogan, sumber gambar : Gramedia

Batik ini berasal dari Solo dan Jogjakarta. Motif sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang dan biasa digunakan oleh para raja di keraton maupun kesultanan. 

Motif sogan cukup populer, sebab motif ini memiliki warna yang elegan yaitu kombinasi dari hitam dan cokelat. Batik sogan adalah batik favorit dari presiden RI Bapak Joko Widodo.

3. Batik tujuh Rupa

Batik Tujuh Rupa, sumber gambar: Gramedia

Batik ini berasal dari Pekalongan. Ciri khas batik Pekalongan yaitu didominasi oleh motif tumbuh-tumbuhan serta hewan. 

Batik Pekalongan memiliki motif bunga yang cerah  motif garis serta titik-titik yang cukup mempesona.

Motif-motif serta warna batik Pekalongan sangat variatif. Ini menggambarkan ciri kehidupan dari masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan pengaruh dari budaya luar.

4. Batik Betawi

Batik Betawi, sumber gambar : Gramedia

Umumnya batik Betawi menonjolkan warna-warna cerah serta menampilkan nilai budaya dari masyarakat Betawi. Motif yang cukup dominan pada kain batik Betawi adalah  ondel-ondel, Monas, Sungai Ciliwung hingga Peta Ceila. 

5. Batik Malangan

Batik Malangan, Sumber gambar: Tirto.id

Motif khas batik Malangan disebut juga dengan Malang Kucecwara, terdiri dari tujuh simbol khas Malang seperti tugu malang, mahkota, rumbai singa, bunga teratai, arca, sulur-sulur, dan isen-isen belah ketupat.

Tugu berasal dari relief candi di Malang dan monumen kota Malang. Bunga teratai adalah bunga yang disukai kendedes dan tumbuh disekitar monument Tugu.

Singa merupakan simbolis penduduk Malang, salah satunya supporter bola Arema. Topeng Malang merupakan kebudayaan dan seni asli dari daerah Malang.

Masih banyak lagi motif batik yang ada di Indonesia. Lebih-lebih dalam perkembangannya setiap daerah memiliki batik khas masing-masing.

Bapak ibu guru berbatik bersama, dokumentasi pribadi

Mengapa tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional?

Batik Indonesia  didaftarkan untuk mendapatkan status Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2 September 2008.

Pengajuan tersebut diterima secara resmi pada 9 Januari 2009, dan dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.

Untuk mengingat moment tersebut, melalui Kepress No. 33 Tahun 2009 akhirnya ditetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik Nasional.

Dengan berbusana batik, suasana terasa lebih egaliter. Tidak hanya indah dan penuh filosofi, batik adalah perekat bangsa dan simbol persatuan. Batik seolah menghapus strata sosial masyarakat karena nilai kebersamaan yang digaungkannya.

Semakin cantik dengan batik, dokumentasi Pribadi

Berbusana batik tidak hanya membuat pemakainya tampil semakin cantik, namun bangga berbatik adalah satu cara yang tepat untuk menjaga identitas bangsa.

Selamat Hari Batik Nasional..😊

Sumber bacaan :

Gramedia.com

Tirto.id

Selamatkan Bumi Dimulai dari Kita

Sebuah cerita tentang pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema lingkungan.

****

Sekelompok anak tampak sibuk berkutat dengan poster di hadapan mereka. Ada yang menulis dengan spidol, membuat hiasan kupu-kupu dari kertas origami, menempel hiasan-hiasan lainnya. 

Membuat atribut kampanye, dokumentasi pribadi

Sementara itu di bagian lain beberapa siswa membuka hp mencari ide untuk membuat lagi dan yel untuk kampanye tentang pengelolaan sampah demi menjaga bumi tercinta. Ada yang mengadaptasi lagu ataupun membuat pantun.

Semua begitu sibuk. Guru pendamping berkeliling sambil mengecek apakah semua kegiatan berjalan baik. Ya, semua harus dipersiapkan dengan matang sebelum penilaian akhir projek yang akan diadakan sehari lagi.

Materi cara membuat kampanye yang baik, dokumentasi pribadi

Itu adalah gambaran pelaksanaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di kelas tujuh yang hampir selesai dalam beberapa hari ini. 

Tahun ini Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah saya dilaksanakan oleh kelas tujuh dan delapan dengan tema berbeda. 

Jika kelas delapan mengambil tema demokrasi, maka kelas tujuh mengambil tema lingkungan, tepatnya tentang pengelolaan sampah. 

Mengapa yang diambil adalah masalah sampah?

Membuat atribut kampanye, dokumentasi pribadi

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang begitu besar (nomor 4 di dunia setelah India, Cina dan Amerika ) sampah merupakan masalah serius di negara kita

Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022, jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. 

Belajar di TPA Supit Urang, dokumentasi Bintaraloka

Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik. Input data diperoleh dari 202 kab/kota se Indonesia. 

Melihat produksi sampah yang begitu besar, pola tradisional pengelolaan sampah yaitu  kumpul – buang – angkut harus dilengkapi dengan upaya pilah pilih sampah di rumah hingga penerapan gaya hidup 4R (reduce, reuse,replace,  recycle).

Berkaitan dengan masalah tersebut maka kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tema 1 kelas tujuh mengambil judul Selamatkan Bumi Dimulai dari Kita.

Mendapat materi pengolahan sampah di TPA Supit Urang, dokumentasi Bintaraloka

Melalui proyek ini, diharapkan siswa dapat memiliki kebiasan peduli sampah dan lingkungan sekitar dengan memilah sampah, meminimalisir produksi sampah dan memproses sampah menjadi barang yang berguna.

Dimensi yang diambil dalam projek ini adalah Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, Gotong Royong dan kreatif.

Beriman dan bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak mulia maksudnya menanamkan pada diri siswa tentang akhlak terhadap alam yang ditunjukkan dengan menjaga kelestarian lingkungan sekitar kita.

Gotong royong,  siswa diajak belajar bekerja sama dan saling memberikan semangat untuk mencapai tujuan bersama yaitu kelestarian alam sekitar kita.

 Kreatif, siswa diajak berinisiatif untuk menyelesaikan masalah lingkungan dengan mengajukan alternatif solusi baik melalui tindakan nyata ataupun kampanye.

Berbagai kegiatan P5 kali ini meliputi: 

Bersama produk infografik yang sudah jadi, dokumentasi pribadi

1. Paparan materi dari berbagai narasumber. Narasumber diambil dari dalam sekolah dan dari luar. Materi yang diberikan pada siswa adalah tentang sampah dan cara pemilahannya, serta bagaimana cara membuat kampanye yang baik.

2. Aksi nyata, setelah mendapatkan berbagai materi siswa diajak melakukan aksi nyata dengan melakukan pemilahan sampah yang ada di sekolah. 

3. Outdoor Learning ke TPA Supit Urang. Di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah  yang berlokasi di  Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun ini siswa diajak belajar tentang  pengolahan sampah dan pemrosesan sampah menjadi barang yang berguna, misalnya kompos. 

Materi cara membuat kampanye, dokumentasi pribadi

4. Diskusi persiapan kampanye tentang sampah.  Diskusi di lakukan secara berkelompok di kelas. Tiap kelompok wajib membuat infografik tentang sampah dan melakukan kampanye tentang apa yang harus dilakukan terhadap sampah di sekitar kita

5. Kampanye. Kampanye dilakukan di aula secara bergantian sementara bapak ibu guru melakukan penilaian.

Siswa mengikuti semua kegiatan dengan antusias. Terbukti dari banyaknya infografik yang bagus, maupun yel dan pantun yang menarik. 

Bersama produk infografik , dokumentasi pribadi

Namun yang perlu diingat tujuan akhir dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bukanlah produk, namun perubahan karakter siswa agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pembawa acara saat kampanye, dokumentasi pribadi
Kampanye satu kelompok, dokumentasi pribadi

Akhirnya semoga setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini kesadaran siswa untuk peduli pada lingkungan sekitar akan semakin meningkat.

Ya, Selamatkan Bumi Dimulai dari Kita, jadi jika bukan kita yang peduli pada bumi, lalu siapa lagi?