Ibarat secangkir kopi, kehidupan berisi hal yang pahit dan manis yang semua disatukan dalam kehangatan. (Quotes)
“Sudah ngopi?”
Ajakan yang begitu hangat dan paling saya sukai. Ngopi berarti duduk , rehat sebentar dari segala kesibukan yang kadang membuat suntuk.
Ngopi berarti ngobrol bersama, tertawa untuk sekedar melepas endorphine dari otak agar kita bisa tertawa bahagia dan kuat menghadapi kenyataan. Aha…
Tidak harus di cafe untuk ngopi. Di sekolah, rumah, atau di mana saja kita bisa ngopi bareng. Karena sesederhana apapun kopi ia tetap enak untuk dinikmati.
Karena ngopi kental dengan nuansa akrab dan hangat maka kedai-kedai tempat ngopi didesain dengan suasana hangat.
Suasana dimana kita bisa ngobrol dan bercengkerama tanpa merasa terganggu dengan kedatangan pengunjung lain.
Lihatlah suasana di Kawisari Kayutangan, My Kopi O, Kho Kopitiam Kayutangan ataupun Kopi Jaya..(kedai-kedai tersebut adalah kedai yang pernah saya kunjungi bersama teman teman pecinta kopi). Nuansa yang langsung bisa dirasakan begitu memasukinya adalah hangat dan akrab.
Meski tidak semua pengunjung kedai kopi memesan kopi (ada yang pesan jahe, teh, serai dan lain lain), namun istilah ‘ngopi’ tidak pernah tergantikan.
Jarang-jarang kita dengar istilah ngeteh apalagi njahe..He..he…
Ada banyak manfaat dari ngopi. Menurut ilmu kesehatan, kandungan kafein dalam kopi dapat membantu konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati serta mengurangi risiko depresi.
Selain itu jurnal Practical Neurology menjelaskan bahwa manfaat minum kopi dapat mencegah penurunan fungsi kognitif otak, penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer.
Di antara berbagai manfaat itu tahukah pembaca , bahwa ada filosofi Jawa yang sangat menarik tentang Ngopi? Filosofi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan. Apa itu?
Yuk, mari kita simak..
1. Ngopi artinya ‘ngolah pikir’. Mengolah pikiran. Kopi yang pahit bisa diolah menjadi lebih manis. Maknanya dalam hidup kadang ada banyak masalah, makanya kita harus pandai-pandai berpikir agar masalah itu bisa terpecahkan dan menjadi pelajaran manis bagi kita.
2. Sepahit-pahitnya kopi, masih bisa dibuat manis (legi). Legi mengandung arti ‘legowo ning ati’ atau hatinya berlapang dada. Ikhlas dalam menerima semua lakon kehidupan.
3. Agar menjadi manis maka kopi perlu ditambah gula atau gulo. Gula terbuat dari tebu. Gulo artinya ‘gulangane roso’.
Gulangane roso bermakna bahwa kita harus bisa mengelola perasaan dengan baik untuk menghadapi segala masalah kehidupan.
3. Tebu artinya ‘anteb ning kalbu’ yaitu mantab hatinya. Ketetapan dan kemantapan hati membuat kita bisa berpikir lebih jernih dalam menghadapi segala masalah kehidupan.
4. Kopi biasanya disajikan dalam cangkir. Cangkir artinya ‘nyancangne pikir’ (menguatkan pikiran). Kuatkan pikiran untuk menghadapi masalah yang datang silih berganti.
5. Orang Jawa mengatakan minuman kopi adalah wedang kopi. Wedang artinya ‘wejangan sing marahi padang’. Artinya mari saling memberikan nasehat yang dapat menentramkan hati.
6. Sebelum disajikan, wedang kopi harus diaduk atau diudheg. Udheg adalah ‘usahane ojo nganti mandheg’ atau berusaha jangan sampai berhenti.
7. Mengaduk kopi selalu menggunakan sendok (ya iya lah… masa garpu). Sendok bermakna ‘sendhekno marang sing nduwe kautaman’ yaitu pasrahkan pada Yang Maha Kuasa.
8. Setelah diaduk, ditunggu sebentar supaya panas wedang kopi berkurang atau rodo adem.
Adem artinya ‘Ati digowo Lerem’ yaitu hati menjadi tenang.
9. Yang terakhir, jika sudah adem tinggal diseruput. Seruput, maknanya ‘sedoyo rubedo bakal luput’. Maksudnya semoga semua terhindar dari segala godaan.
Nah, itulah makna ngopi menurut falsafah Jawa. Menarik bukan? Ya, khasnya orang Jawa selalu mengambil pelajaran dari hal- hal ataupun penamaan benda-benda sederhana di sekitar kita.
Bagaimana? Sudahkah anda ngopi hari ini? Dari semua filosofi itu ada satu singkatan kekinian yang sangat mengena tentang kopi. Ya, kopi adalah minuman yang dibutuhkan Ketika Otak Perlu Inspirasi. Ahay….
- Simulasi Mitigasi Gempa Bumi, Mengapa Perlu Dilakukan? - October 13, 2024
- Kunjungan ACG School Jakarta ke Bumi Bintaraloka - October 10, 2024
- Aritmatika Sosial 7 (Latihan Soal) - October 7, 2024