LDK BDI, Sebuah Upaya untuk Mencetak Calon Pemimpin Islami di Masa Depan

Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sabtu yang istimewa. Sesudah beberapa hari dilaksanakan kegiatan classmeeting di sekolah, ternyata ada kesibukan nyata di kalangan Badan Dakwah Islam (BDI) Bintaraloka. 

Ya, di hari Sabtu tanggal 16 Desember 2023 telah diadakan Latihan Dasar Kepemimpinan Badan Dakwah Islam (LDK BDI) di SMP Negeri 3 Malang. 

Pengumpulan HP saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi Addin
Menjelang kegiatan , dokumentasi Addin

Kegiatan yang diikuti oleh lebih dari 40 siswa ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan kesadaran pada peserta bahwa semua adalah pemimpin bagi diri sendiri dan akan dimintai pertanggungjawaban pada apa yang dipimpinnya.

Diskusi saat pemberian materi, dokumentasi Addin
Taddarus Al Qur an, dokumentasi Addin
Taddarus Al Qur’an , dokumentasi Addin

Acara LDK diisi dengan pemberian materi juga berbagai kegiatan meliputi shalat berjamaah, tadarus, belajar menyelesaikan permasalah dari studi kasus, juga outbound untuk melihat ketangkasan dan skill peserta.

Adapun pemateri hari itu adalah Pak Abidlah Salfada Batoga,S.Pd,  Pak A.Faqih Ramadhon, S.Pd dan Pak Muhaimin, S.Ag.

Pemateri, pendamping dan Kesiswaan, dokumentasi Addin

Kegiatan yang dimulai hari Sabtu pukul 15.30 hingga Minggu pukul 10.00 ini didampingi oleh Pak Abid, Pak Faqih, Ibu Ida Rohmawati dan Ibu Utien Kustianing.

Ya, meski harus melakukan kegiatan rangkap, yaitu sebagai panitia pelaksana Olimpiade PAI Nasional, hal tersebut tidak mengurangi semangat Ibu Utien untuk ikut mendampingi siswa dalam kegiatan ini.

Ibu Utin salah seorang pendamping, dokumentasi Bu Utien

Dalam acara ini juga dilakukan pelantikan pengurus BDI yg baru. Terpilih sebagai ketua BDI baru adalah  M. Gusti Ali kelas 8.4.

Pengumpulan HP sebelum kegiatan, dokumentasi Addin
Game, dokumentasi Addin
Game, dokumentasi Addin

Suasana gembira tampak di mana- mana. Para peserta tampak begitu bersemangat. 

Ya, melalui aneka kegiatan yang menyenangkan, hakekatnya sedang dilakukan penggemblengan iman, takwa, memperkuat ikatan, dan penanaman berbagai karakter baik pada diri siswa sebagai para calon pemimpin masa depan. 

Panitia pelaksana kegiatan LDK, dokumentasi Addin

Selaras dengan tema kegiatan ini yaitu Merajut Ikatan, Menyulut Semangat, Menggenggam Sukses bersama Kepemimpinan Islami.

Sebuah Catatan Guru Pamong

Bagian dari perjumpaan yang sangat menyedihkan adalah perpisahan.

Setelah kurang lebih tiga bulan membersamai para mahasiswa PPG Prajab dalam kegiatan PPL 1 di SMP Negeri 3 Malang, kini tiba saatnya kami harus berpisah.

Ya, PPL 1 telah habis masanya, dan para mahasiswa harus bersiap-siap menghadapi PPL 2.

Dalam sebuah refleksi , dokumentasi pribadi

Membersamai calon-calon guru juga guru yang masih berusia demikian muda selalu menyenangkan.

Mereka begitu giat dalam berbagai kegiatan sekolah. Mulai doa bersama, senam, projek, pembelajaran dan yang lain.

Dalam diri mereka bisa ditemukan semangat, ilmu baru, keberanian berinovasi dan keinginan untuk maju.

Bersama mahasiswa dan Pak Tjang, dokumentasi ppg

Lewat beberapa kali pengamatan saat pembelajaran ada banyak catatan unik yang bisa saya dapatkan. Ya, saya katakan unik karena hakekatnya tiap manusia adalah unik. Sangat spesial.

Ada yang tampak sudah sangat familiar mengajar, ada pula yang belum pernah.

Ada yang malu-malu karena bawaannya agak pendiam, ada pula yang saya pikir pendiam tapi ternyata sangat lincah, ada yang pintar dan luwes dalam ice breaking, ramah, tak ketinggalan juga yang pintar IT, sehingga dalam beberapa kali kesempatan saya banyak bertanya tentang hal tersebut.

Ya, dalam diri mahasiswa ada terlihat banyak potensi dan tinggal mewadahi untuk lebih improve lagi ke depannya.

Berfoto bersama di Hari Guru Nasional, dokumentasi ppg

Dalam beberapa bulan mereka di SMP Negeri 3 juga sudah kelihatan ada progress yang tentunya masih harus dikembangkan lagi ke depannya. 

Dalam catatan saya, progress yang tampak adalah mereka lebih komunikatif, lebih tenang dalam mengajar, lebih inovatif dengan memasukkan isu-isu di luar matematika untuk pembelajaran, berani mencoba menggunakan pembelajaran berdiferensiasi (yang lumayan ‘ribet’ namun untungnya semua bisa dihandle bersama), dan yang terakhir pantun… Aha…

Ice breaking, dokumentasi pribadi

Beberapa guru sudah pintar menggunakan pantun untuk menutup  pembelajaran mereka. Sebuah hal yang bagus, karena bisa membuat matematika mempunyai ‘rasa’ yang berbeda.

Penggunaan berbagai metode, ice breaking, pantun dan inovasi lainnya sangat penting dilakukan karena sebagai guru matematika, kita punya tanggung jawab  untuk menampilkan wajah matematika yang lebih ramah.

Mengapa? Mendengar kata ‘matematika’ saja, beberapa siswa sudah merasa serem. Sulit, pikir mereka.., dan salah satu tugas kita adalah mengubah mindset tersebut.

Akhirnya selamat berjuang semuanya.. Jalan masih panjang, masih banyak hal yang harus dilalui, dan banyak pula hal yang bisa dilakukan.

Terus belajar, mencoba hal baru, jangan takut berimprovisasi, karena anak didik kita selalu merindukan sentuhan kreativitas dan kasih sayang kita.

Tujuh tambah tiga sama dengan sepuluh Sepuluh dikali satu sama dengan sepuluh

Jangan pernah takut mencoba hal-hal yang baru , Ayo terus maju, dan jangan pernah ragu..

🤗😊

Antara Molen dan Pisang Molen

Mobil yang kami tumpangi terus membelah keramaian lalu lintas kota Malang. Di kisaran jam satu siang kondisi lalu lintas lumayan ramai. Seramai diskusi kami di dalam mobil kali itu.

Ya, saat itu kami berada dalam perjalanan ke arah Bululawang. Biasalah, jika para ibu pergi bersama, materi diskusi seolah tak ada habisnya. Mulai diskusi tentang siswa, bak sampai molen

Nah, yang terakhir ini adalah topik yang paling menarik.

Bermula dari keinginan ibu-ibu untuk pesan molen Angkasa, akhirnya diskusi tentang molen dan pisang molenpun dimulai dan berjalan dengan seru.

Antara Molen dan Pisang Molen

Pisang molen dan kopi, hidangan pereda suasana ketika politik kian memanas dalam novel Putu Wijaya

Pisang molen adalah makanan yang memiliki cita rasa enak dan terdiri beragam tekstur. Paduan antara kelembutan pisang dan kulit molen yang renyah dan kriuk membuat sensasi yang berbeda dalam menikmatinya.

Kulitnya yang renyah mempunyai rasa gurih sedangkan pisang rasanya manis. Masih ditambah dengan kombinasi coklat atau keju yang membuat keseluruhan rasa kue ini begitu maknyus. ‘Kane lop’ pokoknya.

Pisang molen dibuat dalam berbagai ukuran. Ada yang kecil sekali, orang-orang mengatakannya sak emplokan (ukuran satu kali makan), ada yang agak panjang kira kira lima cm, ada pula yang agak besar lagi.

Pembuat kulit molen, sumber gambar: Tokopedia

Dinamakan pisang molen karena ada kaitannya dengan kata molen yang berarti berarti penggilingan, atau mill dalam bahasa Inggris. Ya, penganan ini dilapisi oleh adonan tepung yang ditipiskan dengan alat yang diputar atau molen.

Dari Historia.id, diperoleh informasi bahwa pisang molen hadir dalam dunia perkulineran sekitar tahun 90-an. Begitu terkenalnya, penganan ini dimasukkan dalam karya sastra novel ‘Perang” karya Putu Wijaya.

Dalam novel tersebut,diceritakan bahwa molen dan kopi adalah hidangan yang bisa mencairkan suasana politik yang sedang panas. 

Sebuah teori lain mengatakan bahwa kue ini dinamakan pisang molen karena bentuknya seperti molen.

Yup..kata molen mengingatkan kita juga pada alat yang sering ada di bangunan. Alat yang berbentuk serupa silinder yang gendut di bagian tengahnya, bisa diputar dan dipakai sebagai pengaduk pasir.

Campuran pasir, batu dan semen harus terus diaduk agar kondisinya stabil, sehingga tidak pecah saat dilakukan pengecoran.

Molen bangunan, sumber gambar: Truelogs Group

Dilihat sekilas memang pisang molen bentuknya seperti pengaduk pasir ini.😁

Ada benang merah yang menghubungkan pisang molen dan molen. Ya, adanya putaran atau adukan untuk menciptakan sesuatu yang berkualitas. Dalam hal ini hasilnya adalah kulit pisang molen dan adukan pasir, batu dan semen.

Apa pelajaran yang bisa diambil dari diskusi kali ini? Molen mengajarkan pada kita bahwasanya kita tak perlu takut dengan segala ‘putaran’ atau cobaan kehidupan karena kita sedang ditempa untuk menjadi manusia yang lebih baik atau lebih berkualitas. Aha..

Sst, karena molen pesanan kami sudah hampir datang yuk..cari posisi paling wenak, ambil kopi atau tehnya, dan come on bestie.. mari nikmati molen bersama sambil melanjutkan obrolan di antara kita..

Salam molen..😃

Sebuah Cerita Tentang Hujan

Hujan adalah titik-titik air yang jatuh dari langit, sering membuat genangan, kadang juga kenangan..(quotes hujan)

Sore itu langit begitu gelap. Bel pulang sudah berbunyi, tapi itu adalah tanda pulang bagi siswa. Guru baru bisa pulang 30 menit kemudian.

Suasana sekolah semakin sepi. Siswa sudah pulang dengan jalan kaki atau dijemput orang tua masing-masing. 

Dan…satu gelegar guruh tiba- tiba datang dengan diikuti oleh turunnya hujan dari langit. 

Dari gelapnya langit dan guruh yang bersahut-sahutan bisa ditebak, hujan pasti akan deras. 

Hawa terasa agak segar. Hujan adalah rahmat. Kedatangannya begitu dinanti-nanti di kisaran bulan Oktober kemarin. Bulan yang seharusnya sudah dipenuhi curah hujan mamun tiba-tiba terasa begitu kering karena pengaruh El Nino yang membawa kekeringan di sana sini.

“Tidak ingin nulis tentang hujan?” tanya teman saya. Saya tertawa, karena siapa tidak tergoda oleh datangnya titik air yang datangnya selalu beramai-ramai ini?

Dalam berbagai pandangan ada bermacam-macam pelajaran yang bisa diambil dari hujan. Di antaranya adalah:

Hujan, dokumentasi pribadi

1. Hujan adalah kehidupan. Ya, hujan  menyediakan air sebagai sumber kehidupan untuk tumbuhan, hewan, dan manusia. Karenanya manusia harus selalu bisa melestarikan kehidupan yang ada di sekitarnya.

2. Hujan adalah harapan. Hujan yang membawa begitu banyak curahan air pada akhirnya akan menghadirkan pelangi setelah mereda. 

Hal ini memberikan gambaran pada kita bahwa dalam situasi terburuk sekalipun, selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.

3.  Hujan sebagai simbol kesabaran. Dari pelajaran yang kita peroleh selama sekolah, ada proses yang panjang dari perjalanan air untuk menjadi hujan. 

Proses terjadinya hujan membutuhkan waktu dan kesabaran. 

Kiranya seperti itulah proses hidup manusia. Perlu kesabaran dan kegigihan untuk meraih apa yang diinginkannya.

 4. Hujan adalah keindahan

Hujan, dokumentasi pribadi

Ya, hujan dapat menciptakan pemandangan yang begitu indah sekaligus syahdu. Hal yang semula tampak bias saja bisa menjadi lebih indah saat hujan turin. Maknanya mari kita belajar menikmati keindahan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita

5. Hujan adalah perubahan. Hujan bisa  mengubah lingkungan sekitar , bisa lebih baik artau lebih buruk. 

Seperti halnya hidup manusia. Perubahan senantiasa terjadi, dan kita harus siap menghadapinya. Dalam hidup ini tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.

6. Hujan selalu membawa kenangan. Banyak quotes tentang hujan dan kenangan. Ada yang mengatakan bahwa hujan 1% diri atas air dan 99% adalah kenangan

 Atau hujan adalah titik-titik air yang turun dari langit, yang menimbulkan genangan sekaligus kenangan. Aha….

Berjalan di tengah hujan, dokumentasi Ahfi

Mengapa kenangan sering timbul saat hujan? 

Suara rintik air, udara yang sejuk, bau petrikor sering melemparkan kita kembali ke masa lalu.

Ada penelitian  yang mengatakan bahwa langit menjadi gelap saat hujan turun dan menyebabkan kulit manusia mendapatkan lebih sedikit cahaya. Akibatnya, tubuh kekurangan vitamin D yang memengaruhi level serotonin di otak. 

Serotonin adalah  hormon yang mengatur perubahan mood dan ingatan. Saat hujan turun, kadar serotonin ikut menurun sehingga mood berubah dan membuat seseorang melamun dan menjadi melankolis. 

Nah, suasana melankolis ini membuat banyak lagu yang berlatar belakang hujan yang tercipta. 

Satu lagu favorit saya  yang bercerita tentang hujan adalah Raindrops Keep Falling on My Head. Lagu ini diciptakan tahun 1969 dan dipopulerkan kembali oleh BJ Thomas tahun 2005.

Raindrops Keep Falling on My Head  menggambarkan semangat seseorang yang mengatasi masalah dan kekhawatirannya dengan menyadari bahwa kebahagiaan akan datang mendekat padanya.

Ya, disamping rasa indah, sendu, membangkitkan kenangan, hujan ternyata bisa memberikan semangat dan kekuatan. 

Kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dan menikmati hidup itu sendiri. Bukankah ada quotes yang mengatakan : Life isn’t about waiting for the storm to pass, its about learning how to dance in the rain…?

Sekedar catatan ketika terhalang pulang karena hujan.

Salam hujan-hujan….😊

Peringatan Hari Guru Nasional, Dari Prank, Konser, Hingga Puisi dan Surat Cinta

Pagi itu suasana kelas tidak seperti biasanya. Ketika ibu guru masuk kelas tiba-tiba ada konser mini. Ada pemain gitar , saxophone juga para penyanyi dengan menyalakan senter HP sebagai penyemarak suasana. Kangen,  itu lagi yang mereka bawakan.

Konser mini, dokumentasi Buz

Sementara itu di kelas lain cerita tak kalah menarik. Setelah guru masuk, ada lagu Hymne Guru, ditambah puisi yang dibawakan dengan demikian syahdu. Suasana sempat mengharu biru.

Bagaimana di kelas lain ? Prank! Hal satu ini sempat membuat bapak ibu guru marah sungguhan, tapi suasana langsung berubah menyenangkan ketika siswa memberikan ucapan selamat hari guru.

Benar-benar hari yang penuh cerita. Penuh kejutan dan tawa bersama. Apalagi ketika siswa berfoto bersama wali kelas ataupun guru-guru pengajar mereka.

Bersama wali kelas, dokumentasi 9.2

Itu adalah gambaran betapa manisnya peringatan Hari Guru Nasional yang diadakan tanggal 27 November 2023. Seharusnya Hari Guru diperingati setiap tanggal 25 November. Tapi karena tanggal 25 November jatuh pada hari Sabtu, peringatan dilaksanakan di hari Senin.

Berfoto bersama wali kelas, dokumentasi Ahfi

Peringatan ditandai dengan pelaksanaan upacara yang dimulai sekitar pukul tujuh kurang seperempat.

Adapun petugas upacara hari ini adalah Pak Gerry sebagai pemimpin, pembawa acara Mister Sony, pembawa teks Pancasila Pak Imam, pembaca sejarah PGRI Pak Aksan , pembukaan UUD 1945 Bu Maria dan doa Ibu Utin.

Bertindak sebagai pembina upacara kali ini adalah Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang.

Bapak/Ibu guru lain bertugas sebagai tim paduan suara.

Teacher Awards, dokumentasi Bintaraloka

Upacara berjalan khidmat. Dalam sambutannya Ibu Kepala Sekolah menyampaikan perlunya terus maju untuk mewujudkan Merdeka Belajar.

Layaknya upacara hari guru, semua berjalan istimewa. Sesudah upacara dilakukan pengumuman teacher award bagi berbagai kategori untuk bapak/ibu guru. Ada guru terdisiplin, terhumble, terkreatif, terkeren, juga penghargaan Teacher of The Year.

Seru-seruan di peringatan HGN, dokumentasi pribadi

Hal yang sangat menarik adalah karena yang menjadi penilai adalah siswa sendiri melalui voting sehari sebelumnya.

Untuk tahun ini penghargaan Teacher of The Year diraih oleh Ibu Ahfi Husniah, pengajar Ilmu Pengetahuan Alam. 

Satu kotak berisi ‘surat Cinta’, dokumentasi pribadi

Hari yang sangat istimewa. 

Ada buket bunga, bunga mawar, kue, puisi, lagu bahkan surat cinta. 

Bersama Ibu Uci, dokumentasi 9.5
Bersama 2.3.1 dan 3.5.6, dokumentasi pribadi
Berfoto bersama wali kelas, dokumentasi Buz

Aih, hari yang terasa begitu manis. Mari sejenak lupakan berbagai kesibukan bahkan mungkin juga ulangan.

Akhirnya terima kasih pada anak- anak semua atas berbagai kejutan yang begitu manis. Jika kalian mengatakan para Bapak dan Ibu Guru adalah penerang dalam gulita, maka kami mengatakan kalian adalah sumber inspirasi yang tiada habisnya.

Foto bersama Mister Sony, dokumentasi pribadi
Bersama bapak/ibu guru PPG, dokumentasi Vina

Selamat Hari Guru Nasional 2023. Semoga Bapak/Ibu guru Bintaraloka senantiasa diberikan kesehatan dan kesabaran untuk mendidik para tunas bangsa dengan sepenuh rasa cinta.

Baca juga: