Bonus Demografi, Sekolah Sadar Kependudukan dan Generasi Emas Indonesia

Jumat adalah hari koordinasi. Ya, sejak semester genap ini ditetapkan bahwa tiap hari Jumat dilaksanakan evaluasi dan koordinasi berkaitan dengan kegiatan kegiatan yang telah dan akan dilakukan.

Di hari Jumat Minggu ketiga Januari ini, evaluasi diadakan menjelang pukul setengah dua siang.

Kegiatan pengisian SPT bersama yang dilakukan sebelumnya tidak membuat semangat Bapak/Ibu guru kendor untuk mengikuti evaluasi. Apalagi di sela- sela rapat ada yel-yel penyemangat yang dipimpin oleh Ibu Any Setijowati.

Suasana koordinasi dan evaluasi, dokumentasi Cyin Any

Dalam evaluasi kali ini ada dua bahasan penting yang dilakukan yaitu rencana pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Sekolah Sadar Kependudukan.

Paparan P5, dokumentasi Cyin Any

Projek P5 dipaparkan oleh Pak Fabi dan tim, sementara Sekolah Sadar Kependudukan oleh Ibu Maskunin, Ibu Triana dan Ibu Indah.

Dalam tulisan kali ini saya mencoba mengambil intisari dari paparan Ibu Maskunin tentang SSK dengan ditambah ulasan dari berbagai sumber, sementara tulisan tentang P5 akan dibuat dalam tulisan tersendiri.

Bonus Demografi, SSK dan Generasi Emas Indonesia

Hasil sensus 2020, sumber gambar: beritasatu.com

Berdasarkan pendataan yang dilakukan, BPS (Badan Pusat Statistik) memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada kurun 2030-2040.

Apakah maknanya? Diperkirakan pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan usia non produktif.

Namun hakekatnya bonus demografi ini datang lebih awal. Hal tersebut bisa kita lihat dari hasil sensus penduduk tahun 2020 di atas di mana prosentase penduduk usia produktif mencapai 70.72% dari keseluruhan jumlah penduduk.

Jika dikelola dengan baik, dengan adanya bonus demografi sebuah negara akan mengalami keuntungan ekonomi, karena banyaknya jumlah penduduk usia produktif. Saat jumlah usia produktif demikian banyak, tenaga kerja akan melimpah, angka ketergantungan menurun sehingga pendapatan bruto akan meningkat.

Sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik bonus demografi bisa menjadi bencana karena melimpahnya angka pengangguran sehingga berakibat pada timbulnya masalah-masalah sosial yang lain.

Dalam hal ini diperlukan peran sekolah untuk menanamkan kesadaran akan kependudukan pada siswa, agar bonus demografi bisa memberikan manfaat yang nyata.

Sekolah sebagai agen perubahan diharapkan berkontribusi dalam mengatasi berbagai isu kependudukan dan membentuk generasi berencana yang sanggup menghadapi berbagai tantangan zaman.

Untuk itu, melalui kerjasama BKKBN, sekolah dan instansi yang terkait, dilaksanakan penyelenggaraan Sekolah Sadar Kependudukan (SSK) .

SSK adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran, ekstrakurikuler, pembiasaan atau juga penyelenggaraan pojok kependudukan.

Salah satu pembiasaan di sekolah, literasi, dokpri

Integrasi dalam pembelajaran bisa dilakukan lewat RPP yang dibuat, sehingga diupayakan pembelajaran di dalam kelas bisa memuat isu-isu kependudukan.

Ada banyak isu kependudukan yang bisa diangkat misalnya tentang ledakan jumlah penduduk, masalah penduduk usia tua, meningkatnya usia produktif dan remaja, juga masalah urbanisasi dan pengembangan perkotaan.

Tentu saja integrasi masalah kependudukan dalam pembelajaran bisa dilakukan pada materi-materi yang sesuai.

Pramuka, satu contoh kegiatan ekstrakurikuler, dokpri

Dalam paparan hari itu Bu Maskunin juga menjelaskan akan diadakannya pojok kependudukan yang akan berlokasi di Bintaraloka 3.

Pojok Kependudukan rencananya akan berisi tentang berbagai informasi tentang kependudukan, termasuk di dalamnya buku dan poster-poster tentang kependudukan ataupun konsultasi kependudukan.

Diharapkan dengan dicanangkannya SSK ini pemahaman siswa akan dampak penduduk yang tidak terkendalikan bisa lebih meningkat, sehingga para siswa serta para remaja pada umumnya dapat berperan serta untuk meningkatkan usia nikah pertama serta meningkatkan kualitas kesehatan reproduksinya.

Sumber gambar: Suara Pemerintah

Ya, siswa sekarang adalah mereka yang akan mengambil peran penting di berbagai sektor kira-kira 10 atau 20 tahun mendatang. Jika tidak dipersiapkan dengan baik mereka akan menjadi beban dan menghadapi banyak masalah, sebaliknya jika dipersiapkan dengan sungguh-sungguh niscaya mereka akan menjadi generasi emas tahun 2045 yang diharapkan bisa membawa kemajuan negeri tercinta kita Indonesia.

Salam Bintaraloka..😊

Ketika Kami Berdiskusi Tentang “Rumus Jokowi”

Hari itu pembelajaran di kelas saya masuk ke materi Perbandingan. Di kelas tujuh perbandingan yang dipelajari meliputi menyatakan perbandingan,  perbandingan senilai, berbalik nilai, menggambarkan grafik juga penerapan perbandingan  dalam kehidupan nyata.

Pelajaran diawali dengan penayangan slide. Gambar semangkuk bakso Malang tampak demikian menggoda.

Sumber gambar : Tangkapan layar Pribadi

Anak anak tertawa. “Hmmm, enak,,” komentar mereka.

Setelah berbicara sedikit tentang kuliner kebanggaan Malang ini, baik tentang sejarah terciptanya bakso dan beda bakso Malang dengan bakso lainnya materi langsung masuk ke cara menyederhanakan perbandingan.

Dalam powerpoint disebutkan : Harga sebuah bakso besar adalah Rp 5000,00, dan harga sebuah bakso kecil adalah Rp 2000,00.  Berapa perbandingan harga bakso besar dan bakso kecil?

Menyederhanakan perbandingan bukan hal asing bagi siswa. Materi ini sudah pernah mereka dapatkan saat SD kira kira kelas 4-5 .

Sebuah perbandingan bisa disederhanakan dengan membagi dengan bilangan yang sama. Seperti contoh di atas berbandingan harga bakso besar dan bakso kecil adalah 5000 : 2000 atau 5 : 2.

Setelah menyederhanakan perbandingan materi masuk ke perbandingan senilai dan berbalik nilai.

Secara sederhana perbandingan senilai adalah perbandingan dari dua buah hal ataupun lebih yang jika salah satu variabelnya bertambah maka variabel yang lainnya juga ikut bertambah dengan perbandingan tetap, dan berlaku sebaliknya.

Contoh perbandingan senilai adalah Perbandingan antara jumlah buku dan harga yang harus dibayar. Seperti tampak pada tabel berikut:

Contoh perbandingan senilai, tangkapan layar pribadi

Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan dua hal ataupun lebih yang jika salah satu variabelnya bertambah maka variabel yang lainnya menjadi menurun dan berlaku sebaliknya. Ciri dari perbandingan berbalik nilai adalah hasil kalinya tetap

Contoh yang paling mudah untuk perbandingan berbalik nilai adalah hubungan antara kecepatan dan waktu seperti tampak pada tabel berikut:

Contoh perbandingan berbalik nilai, tangkapan layar pribadi

Pada saat membahas tentang jarak , kecepatan dan waktu ada jawaban menarik yang saya peroleh dari siswa.

“Bagaimana hubungan antara jarak , kecepatan dan waktu?” , tanya saya pada siswa.

” Jarak sama dengan kecepatan dikalikan waktu,” jawab beberapa siswa. Ya, mereka sudah mendapatkan materi ini saat SD.

Tiba-tiba ada seorang siswa yang menjawab , “Rumus Jokowi, Bu!”

He? Saya langsung menoleh dan melihat anak yang bersangkutan. Apa hubungan materi hari ini dengan Pak Presiden? pikir saya.

“Maksudnya bagaimana, Latif?” tanya saya ingin tahu.

Latif tersenyum , ini dari guru SD saya Bu.. biar cepat hafal,” katanya.

“Latif bisa menerangkan mengapa dinamakan rumus Jokowi?”

Latif maju ke depan sambil menggambar segitiga, lalu menerangkan sebagai berikut:

Rumus jarak, kecepatan dan waktu, sumber gambar : Siklikal.com

Jarak dirumuskan dengan J, kecepatan dengan K dan waktu dengan W. Dari gambar di atas bisa diperoleh:

J = K x W

K = J/W

W = J/ K

Aha, cara yang sangat kreatif. Mungkin saya yang ketinggalan zaman ya? Ketika saya tanya pada siswa yang lain apakah pernah mendapatkan rumus Jokowi. Banyak yang menjawab pernah, dari guru SD nya.

Meski berkali-kali saya tekankan pada siswa supaya rumus jangan hanya dihafal, tapi pahami dia dari mana berasal, terbukti cara menghafal seperti ini sangat efektif dan langsung menempel di ingatan.

Yang perlu dijelaskan mungkin kata Jokowi diperoleh dari huruf J, K, W, supaya mudah menghafal saja, karena beliau adalah orang nomor satu di negeri ini, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan Pak Jokowi. He.. he..

Salam matematika.

More Than Words, Karena Cinta Lebih dari Sekedar Kata

Permainan gitar sebagai pembuka lagu ini begitu cantik dan menggoda. Gaya Nuno Bettencourt, musikus asal Portugal ini dalam memetik gitar, juga caranya menghayati lagu demikian memukau.

Lagu ini tersimpan begitu lama di laptop saya. Bagus memang. Suara Gary Cherone dan irama gitar Nuno Bettencourt adalah paduan yang begitu pas. Kolaborasi yang begitu menarik. Cukup dua orang, namun bisa membuat pendengarnya tak bosan-bosan mendengar atau berlama-lama memandang aksi keduanya.

Melalui lagu ini Nuno menunjukkan kelasnya sebagai gitaris yang begitu handal, dan dalam perjalanannya Nuno adalah salah satu gitaris terbaik dunia dengan permainan rythm yang sangat wow..

Lagu istimewa ini diciptakan oleh Nuno dan Gary Cherone di sekitar tahun 1990, dan sampai sekarang masih terasa sedap dinikmati. Benar-benar lagu yang tak lekang oleh waktu.

More Than Words bercerita secara ringkas bahwa cinta itu lebih dari sekadar kata-kata, dan lebih baik ditunjukkan melalui tindakan nyata.

Menurut Nuno Bettencourt, lagu ini tercipta karena kata I love you mulai kehilangan maknanya karena sudah terlalu sering diucapkan.

More Than Words pernah dipopulerkan kembali oleh Westlife, sebuah boyband legendaris asal Irlandia di tahun 1999. Tapi saya pribadi lebih suka versi aslinya. Mungkin karena versi asli telah banyak menyimpan kenangan manis.

Sumber gambar: The Hive Asia

Ya, keindahan sebuah lagi sering tak lepas dari kenangan yang dibawanya.

Berikut adalah lirik lengkap dari lagu More Than Words.

More Than Words

Saying “I love you”
Is not the words I want to hear from you
It’s not that I want you
Not to say but if you only knew
How easy, it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldn’t have to say that you love me
‘Cause I’d already know
What would you do
If my heart was torn in two?
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say
If I took those words away?
Then you couldn’t make things new
Just by saying “I love you”
La-di-da, da-di-da
Di-dai-dai-da
More than words
La-di-da, da-di-da
Now that I’ve tried to
Talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just reach out your hands and touch me
Hold me close, don’t ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldn’t have to say that you love me
‘Cause I’d already know
What would you do
If my heart was torn in two?
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say
If I took those words away?
Then you couldn’t make things new
Just by saying “I love you”

Berikut adalah lagu More Than Words versi Extreme dan Westlife. Mana yang lebih anda suka? Mari sejenak kita nikmati dengan ditemani secangkir kopi.. šŸ˜€

Karena Belajar Adalah Sebuah Proses yang Menyenangkan

Belajar sebuah proses yang menyenangkan, Tekno-Kompas

Hari Minggu selalu banyak pesan masuk lewat whatsapp saya. Dari anak-anak. Lewat pesan-pesan itu mereka mencobaĀ  menjabarkan jawaban dari soal matematika yang saya kirimkan sehari sebelumnya lewat grup kelas. Ya, di akhir pekanĀ  saya sering mengadakan semacam sayembara matematika.

Di era sekarang keberadaan gadget sangat dekat dengan kehidupan kita. Tak luput juga anak-anak. Siswa saya yang duduk di tingkat SMP menunjukkan ketergantungan yang sangat pada gadget.

Menurut hasil survey rata- rata orang Indonesia menghabiskan waktu lebih dari lima jam untuk bermain gadget. Bisa dibayangkan betapa banyak hal yang bisa diperoleh dari benda kecil itu. Hal yang bisa bernilai positif atau negatif. Tergantung dari apa yang sering  kita buka.

Ya, gadget ibarat pisau bermata dua. Bisa bermanfaat namun juga mempunyai mudharat yang banyak jka tidak bisa memanfaatkannya.

Di tengah serbuan informasi yang begitu deras seperti ini,  kiranya orang tua dan guru harus pintar-pintar mengarahkan siswa atau putera puterinya agar bisa  menggunaan gadget untuk hal hal yang  bermanfaat.

Dalam pembelajaran di kelasĀ  penggunaan gadget juga sering dipakai, misal untuk browsing atau penggunaan aplikasi tertentu untuk mengerjakan laporan atau tigas. Dalam pembelajaran matematika misalnya, gadget bisa dipakai untukĀ  menggambar grafik fungsi, transformasi juga menentukan gradien garis lurus.

Belajar dengan menggunakan gadget, Antara News

Dengan gadget materi materi di atas akan lebih mudah dipelajari.  Tentu saja pemanfaatannya harus diatur sedemikian rupa sehingga pengalaman belajar tetap yang utama.

Gadget lebih banyak dipakai untuk konfirmasi. Contoh : ketika  anak anak diminta untuk menggambar grafik fungsi, mereka tetap harus menggambar secara manual, yaitu membuat tabel, lalu meletakkan titik titik yang diperoleh dalam bidang koordinat dan akhirnya menggambarkan fungsinya.

Di akhir pembelajaran baru mencocokkan gambar yang diperoleh dengan menggunakan gadget untuk menggambar grafik.

Dalam pembelajaran matematika selalu dijumpai anak yang kemampuan matematikanya rendah dan berakibat pada mereka tidak suka matematika. Atau anak yang tidak suka matematika sehingga kemampuan matematikanya rendah. Dua hal yang saling kait mengait.

Satu trik saya untuk meningkatkan kemampuan anak bermatematika juga meningkatkan kecintaan siswa pada matematika adalah mengadakan sayembara matematika di akhir pekan. He..he..,sayembara kecil-kecilan karena hanya dishare di kalangan siswa kelas saya

Soal sayembara saya share lewat grup whatsapp dan jawabannya dikirim secara japri. Cukup satu soal yang menarik, tidak terlalu berat, tapi harus menerapkan konsep matematika.
Soalnya dari mana? Bisa diambil dari Instagram, tiktok atau medsos yang tentunya disesuaikan dengan materi yang sudah diperoleh siswa.

Ya, di media sosial banyak beredar soal yang tampaknya lucu-lucu tapi sebenarnya mengandung penerapan konsep matematika yang menarik.

Seperti contoh soal berikut ini:

1. Perhatikan kalender 2023 dan 1967 berikut. Mengapa hari dan tanggalnya sama persis?

Sumbr gambar: tangkapan layar pribadi

2. Pada harga minuman yang tertera berikut ini, berapakah selisih harga tertinggi dan terendah?

Sumber: Ig ngaji matematika

Soal pertama bisa diselesaikan dengan menggunakan cara sebagai berikut:
Selisih tahun dari 1967 ke 2023 adalah 56 tahun. Di antara tahun tersebut ada 14 kali tahun kabisat yaitu 1968, 1972, 1976, 1980, sampai dengan 2020.

Jumlah hari dari 1 Januari 1967 sampai 1 Januari 2023 adalah (56 x 365) + 14 = 20.454 hari.
Karena hari berulang tiap 7 hari, maka kita cek apakah 20.454 habis dibagi 7. Jika habis dibagi 7,  berarti 1 Januari 1967 jatuh di hari Minggu, namun jika bersisa berarti tanggal 1 Januari 1967 tidak jatuh di hari Minggu.

Ternyata 20454 :7 = 2922 . Berarti 20.454 habis dibagi 7, karenanya 1 Januari 1967 jatuh di hari Minggu.

Jika awal bulan jatuh di hari yang sama, maka bisa dipastikan tanggal yang lain dalam bulan itu  jatuh di hari yang sama pula.

Sedangkan soal yang kedua cukup mencari masing masing harga minuman lalu dicari selisih harga terendah dan tertingginya. Berikut contoh jawaban seorang siswa:


Sumber gambar: tangkapan layar pribadi

Di luar dugaan siswa yang tertarik dan mengikuti sayembaraĀ  lumayan banyak. Paling tidak dalamĀ  satu sayembara ada 15 siswa yang mengirimkan jawaban.

Hal yang menggembirakan adalah pada mulanya yang tertarik adalah  siswa  yang suka matematika atau tergabung dalam ekstra olimpiade matematika, namun  lama- kelamaan tidak.

Siswa yang dalam keseharian matematika nya kurang menonjolpun  sudah mulai berani mengirimkan jawaban, dan itu ‘sesuatu’ sekali bagi saya. Apalagi jawaban siswa menggunakan cara yang beragam dan kadang menggunakan alur logika yang menarik.

Layaknya sayembara, meski kecil-kecilan  harus ada hadiahnya. Lalu apa hadiahnya? Tidak terlalu mahal juga. Kadang saya siapkan hadiah penggaris kecil, busur atau notes kecil. Intinya alat-alat yang sering dibutuhkan siswa saat belajar matematika.

Meski tidak mahal yang namanya hadiah selalu membuat gembira.  Beruntungnya di daerah saya banyak toko ATK, sehingga saya bisa belanja ATK dengan harga yang murah.

Seperti pagi ini ada 10 jawaban yang bagus dari anak-anak. Jawaban bisa berupa pesan atau foto. Jika ada hal yang kurang jelas dengan jawabannya biasanya besok pas ada kelas matematika, saya minta menerangkan jawaban tersebut.

Akhirnya melalui sayembara matematika ini diharapkan kecintaan siswa pada matematika akan semakin meningkat, dan pada akhirnya akan meningkatkan pula kompetensi mereka dalam bermatematika. Juga dengan sayembara ini siswa diajak menggunakan gadget mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Ya, hakekatnya belajar adalah proses yang menyenangkan. Belajar bisa dilakukan kapan saja dan menggunakan media apa saja.
Selamat beraktivitas dan salam matematika:)

Malang -Gresik- Surabaya yang Menyimpan Banyak Cerita

Soto Ambengan Surabaya, dokumentasi Cyin Any

Sengaja catatan perjalanan Sabtu di minggu pertama Januari 2023 ini saya buat dalam dua bagian. Supaya tidak terlalu panjang jadi lebih enak dibaca.

Bagian pertama menceritakan perjalanan kami menuju resepsi pernikahan Pak Faqih di Gresik, bagian kedua bercerita tentang jalan- jalan sepulang dari Gresik. Tepatnya perjalanan menuju tempat oleh-oleh, Tunjungan Plaza dan terakhir mampir Soto Ambengan dan Sup Iga sebelum akhirnya pulang kembali ke Malang.

***

Pukul setengah satu siang di Gresik benar benar sesuatu rasanya. Kami yang terbiasa dengan sejuknya hawa di kota Malang merasakan hawa siang yang begitu panas.

Sesudah resepsi pernikahan Pak Faqih, kami sholat di masjid terdekat dan siap- siap untuk melanjutkan perjalanan. Matahari begitu panas menyengat. Keluar dari masjid cepat-cepat kami masuk bus yang parkir tepat di depan masjid.

Pusat oleh-oleh, dokumentasi pribadi

Setelah semua penumpang lengkap, perjalananpun dilanjutkan. Pusat oleh-oleh khas Gresik itu tujuan utamanya.

Belanja di pusat oleh oleh, dokumentasi pribadi

Sampai di pusat oleh oleh kami berkeliling. Beberapa teman membeli pudak, otak otak bandeng, kerupuk ikan juga kerupuk udang. Sementara saya sendiri membeli beras kencur dingin dalam kemasan botol.

Sesudah belanja, dokumentasi pribadi

Sesudah puas membeli oleh-oleh perjalananpun dilanjutkan menuju Tunjungan Plaza. Pusat perbelanjaan yang terletak di kota Surabaya ini mempunyai 6 bangunan utama yang saling berhubungan (Tunjungan Plaza 1-6).

Sepanjang perjalanan di Surabaya Bu Anna banyak bercerita pada saya tentang tempat-tempat di kota Pahlawan ini. Ternyata beliau lama tinggal di Surabaya sehingga hafal dengan sudut sudut kota Surabaya.

Tunjungan Plaza, dokumentasi pribadi

Tunjungan Plaza ini begitu luas sehingga untuk berkeliling di dalamnya perlu waktu yang agak lama. Karenanya waktu yang disediakan bagi kami untuk berkeliling di Tunjungan Plaza adalah satu setengah jam. Tepatnya mulai pukul 15.30 sampai dengan 17.00.

Jalan jalan di Tunjungan Plaza, dokumentasi pribadi
Di Tunjungan Plaza, dokumentasi P.Dian

Sama dengan di kota Malang, keberadaan plaza adalah hal yang sangat bermakna bagi warga. Plaza bisa menjadi tempat refreshing, tempat belanja atau bersosialisasi.

Di Tunjungan Plaza beberapa teman berbelanja, beberapa yang lain mencuci mata, bergaya seperti anak muda, atau sekedar berjalan- jalan dengan orang tercinta. Aih, semua itu sungguh membuat bahagia.

Depan Tunjungan Plaza, dokumentasi Cyin Any
Depan Tunjungan Plaza, dokumentasi Cyin Any

Lelah berkeliling plaza, pukul lima tepat semua penumpang sudah berada di dalam bus kecuali dua orang yaitu Bu Sinta dan Bu Novi. Penumpang di bus mulai bertanya-tanya, kemana gerangan mereka berdua? Namun syukurlah tak lama kemudian keduanya tampak berlari-lari menuju bus, dan kami sambut dengan penuh rasa lega.

Terlambat masuk bus, dokumentasi Cyin Any

Bus kembali melaju. Sebelum balik Malang, kami mampir dulu ke Soto Ambengan, sementara mobil sekolah mampir ke sop iga. Hmm, apapun hidangannya, dalam kebersamaan semua terasa hangat dan lezat.

Soto Ambengan, dokumentasi Cyin Any
Soto Ambengan, dokumentasi Cyin Any
Sup Iga, dokumentasi P.Dian
Soto Ambengan, dokumentasi Cyin Any
Soto Ambengan, dokumentasi Cyin Any

Sekitar pukul 6 hujan mulai mengguyur Surabaya. Bergegas kami naik bus kembali untuk pulang ke kota Malang tercinta.

Tidak seperti saat berangkat, tidak ada yang bernyanyi kali ini. Mungkin sudah lelah, ditambah dengan mengantuk, juga kekenyangan.

Badan sudah terasa demikian lelah, tapi memang anak muda selalu punya ide ide segar di kepala.

Dalam perjalanan pulang, semua penumpang bus diajak membuat tiktok dengan panduan Pak Vigil dan Pak Fabi. He…he… Apa pula ini?
Baru kali ini saya ikut dalam pembuatan tiktok. Hasil tiktok bisa dilihat di link bagian bawah halaman ini.

Malam semakin larut. Jalanan Surabaya nampak begitu sibuk. Bus kami terus melaju meninggalkan kota Surabaya untuk mengakhiri perjalanan sepanjang pagi hingga petang hari ini.
Ya, perjalanan hari ini sangat asyik dan meninggalkan begitu banyak kenangan cantik.

https://vt.tiktok.com/ZS8r3JadH/