Sebuah Cerita Tentang Pertemuan Sore Itu

Sore itu sebuah pesan masuk hp saya. Aha, pesan yang begitu singkat. Hanya berupa foto tanpa kata-kata. Tapi itu sudah jelas menunjukkan bahwa saya ditunggu di Mie Jogja yang berlokasi di Jalan Arjuno.

Berkas- berkas persiapan ujian praktek di sekolah langsung saya beresi. Setelah berpamitan, saya menuju parkiran. Ya, Vario biru yang setia segera saya pacu menuju Mie Jogja.

Suasana Mie Jogja tidak begitu ramai. Saya segera menuju meja posisi tengah  Dua orang sudah menunggu di sana. Dua orang teman SMP. Yep, kami dulu bersekolah SMP Negeri 1 yang berlokasi di Jl. Lawu 12 Malang.

Depan Mie Jogja, dokumentasi pribadi

Betapa lama kami tidak bertemu. Teman saya yang satu ini sudah sejak lama merantau dan tinggal di Bandung sementara saya dan teman  satunya lagi setia tinggal di kota Malang.

Bagaimana rasanya bertemu dengan sahabat lama? Ah, sesuatu sekali. Pembicaraan mengalir tiada henti. Apalagi bawaan kami yang sama sama rame, alias suka ngomong.

Berbagai topik kami jelajahi. Mulai dari tanaman, topik kekinian, nostalgia SMP dan yang terakhir makanan.

Mengapa monstera dinamakan janda bolong? Aha, itu menjadi bahan diskusi kami yang menarik sore itu. Saya baru tahu ternyata  janda bolong berasal dari bahasa Jawa yaitu kata ron do (Podo) bolong atau daun daunnya pada bolong.

Kata rondo bolong akhirnya lebih dikenal dengan nama janda bolong. Wow, penjelasan yang mantap.

Hidangan yang tersaji berupa bakmie goreng dan teh panas membuat suasana sore itu semakin hangat dan akrab. Berkali kali ada gelak tawa di antara kami. Ya,  kekonyolan di masa lalu selalu menarik untuk diceritakan kembali.

Hasil praktik membuat kue, dokumentasi pribadi

Dari berbagai masalah, pembicaraan berakhir ke cara membuat kue. Wah, ini saya yang paling suka. Meski saya tidak pandai membuat kue, namun jika mereka praktek paling tidak pasti kebagian tester. He..he..

Bagaimana jika dua ahli membuat kue bertemu? Seru pastinya. Ada berbagai tips yang muncul. Bagaimana membuat kue gulung yang tidak pecah, menggunakan open tanpa api atas dan banyak lagi. Dan untuk lebih mantapnya hasil pembicaraan sore itu ditindaklanjuti dengan  praktek bersama esok hari. Nah, benar kan perkiraan saya? Tester…tester…

Ketika hari semakin sore pertemuan di Mie Jogja pun kami sudahi. Selesai? Belum. Acara dilanjutkan dengan pertemuan di Bareng. Pembicaraan tentang makanan dan kue terus berlanjut hingga sekitar jam delapan malam.

Aih, itulah jika emak- emak lama tidak bertemu. Segala kangen dan rindu ditumpahkan jadi satu dengan berbagai cerita yang tiada habisnya. Ramai pula.

Pertemuan yang ramai , dokumentasi pribadi

Ya, bukankah perempuan punya begitu banyak stock kosa kata setiap harinya? Satu perempuan mempunyai 20.000 kosa kata yang diucapkan tiap harinya. Jika hari ini ada 3 perempuan bisa dibayangkan bagaimana meriahnya.

He..he..

Yuli Anita

2 Comments

  1. Sesuatu bingit….bisa dibaca anak turun qt
    Pokoke is de bestlah, ……

Leave a Comment

Your email address will not be published.

34 views