Hangatnya Ngopi Sore di Kajoetangan

Sebuah sore di Kajoetangan. Seperti biasa banyak yang lalu lalang di trotoar jalan ini. Ada yang pulang kerja, pulang sekolah atau bahkan baru berangkat bekerja.

Bangku- bangku yang ada mulai banyak terisi manusia.

Sore di Kajoetangan, dokumentasi pribadi

Ada yang tampak menunggu seseorang  dan yang banyak adalah duduk-duduk bersama teman.

Ya, setelah aktivitas seharian, duduk dan rehat sebentar bisa sedikit mengurai kepenatan yang ada di kepala juga di badan.

Lalu lalang kendaraan tidak mengganggu keasyikan para penikmat sore di Kajoetangan. Apalagi sejak diberlakukannya arus searah , yang membuat Kajoetangan menjadi tempat yang nyaman karena kendaraan yang lewat tidak begitu padat.

All About Koffie by Kawisari, dokumentasi pribadi

Sore itu seorang teman mengajak saya ngopi di Kajoetangan sepulang sekolah. Aha, ajakan yang menarik. Apalagi sudah lama sekali kami tidak pernah bertemu.

Dari banyak tempat ngopi di Kajoetangan, pilihan kami jatuh pada All About Koffie by Kawisari . Sebuah cafe bernuansa heritage dan begitu kental dengan budaya Jawa.

Kami memilih duduk di luar saja. Alasannya sederhana.  Biar sambil ngopi kami bisa merasakan kehangatan suasana Kajoetangan dengan melihat orang yang lalu lalang di sekitar kami.

Kami duduk di kursi dengan meja bundar kecil di antara kami. Tak lama menunggu,  pesananpun  datang.  Secangkir kopi tubruk untuk saya, dan teh serai untuk teman saya. Ditambah dengan singkong goreng dengan taburan keju yang garing dan terasa begitu gurih.

Kopi tubruk dan teh serai, dokumentasi pribadi

Harum kopi dan aroma teh serai menguar di antara kami. Aroma yang membuat suasana menjadi semakin  akrab hingga obrolan terus mengalir hangat. Obrolan tentang apa saja. Tentang sekolah, ujian, anak-anak dan banyak lagi.

Sesekali ada tawa di antara kami ketika obrolan berkisar pada hal-hal yang lucu. Biasalah, emak-emak selalu gayeng kalau sedang ngobrol.

Duduk di All About Koffie by Kawisari memang menimbulkan rasa yang berbeda. Cafe yang demikian unik dan cantik, bahkan sejak dari desain luarnya.

Suasana nostalgia di dalam cafe, dokumentasi pribadi

Suasana yang diusung cafe adalah Malang Tempo Doeloe. Dari berbagai sumber yang saya baca ternyata sebelum menjadi cafe, di sini dulu berdiri salon Madame Fung yang sangat berjaya di tahun 1935-an.

Belum banyak perubahan pada interiornya, demikian juga etalase-etalase yang dipakai sehingga suasana nostalgia sangat terasa saat kita memasuki cafe ini.

Sesuai dengan namanya, All About Koffie by Kawisari menyajikan kopi yang berasal dari perkebunan kopi Kawisari, milik Tugu Hotels di Desa Ngadirenggo, Wlingi, Jawa Timur. Ini bisa dilihat di keterangan yang ada di dekat pintu masuk.

Tentang perkebunan Kawisari, dokumentasi pribadi

Perkebunan ini ada sejak tahun 1870 dan berada pada ketinggian sekitar 1.000 mdpl.

Dengan lahan seluas kira kira 850 hektare, perkebunan ini selalu menjadi tonggak penghasil kopi Robusta dan Arabica premium di Jawa Timur.

Begitu juga dengan hasil kebun lainnya seperti sayur organik, buah-buahan, bahkan madu kopi. Semua bahan tersebut dibawa ke All About Koffie by Kawisari sehingga tercetus konsep “from farm to table”.

From farm to table, dokumentasi pribadi

Karenanya All About  Koffie by Kawisari tidak hanya menyediakan kopi, tapi juga makanan dan dessert dengan harga  yang cukup terjangkau, sehingga bisa menjadi tempat yang cocok bagi semua kalangan.

Yang unik, desain yang ditampilkan di tempat ini menggambarkan suasana kehidupan penduduk desa Kawisari . Penduduk desa ini dikenal dengan budaya kekeluargaan, kebersamaan, dan kesederhanaannya yang kuat.

Suasana bagian dalam cafe, dokumentasi pribadi

Senja mulai turun. Kopi di cangkir, dan singkongpun mulai tandas. Meski obrolan belum lagi berhenti, tapi sudah saatnya kami harus kembali.

Bergegas kami menuju tempat parkir dan mengambil sepeda untuk segera pulang.

Aha, duduk sebentar sambil ngopi bersama teman benar-benar bisa mengurai segala kekusutan yang ada di kepala.

Sore itu kami berpisah dengan satu pertanyaan yang sama. Kapan ngopi lagi?

He..he..

Yuli Anita

2 Comments

  1. Cerita selalu mengalir lembut bak anita math yang ramah dan lembut bersahaja

Leave a Comment

Your email address will not be published.

18 views