Salah satu kegiatan pasca PAT yang sangat ditunggu siswa adalah classmeeting. Di acara ini masing masing kelas bertemu dalam sebuah bingkai pertandingan antara kelas. Ya, di saat guru menyelesaikan berbagai tugas penilaian akhir, siswa mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan ini dalam empat hari.
Dalam classmeeting kali ini Bintaraloka mengadakan delapan macam Pertandingan yaitu kasti, futsal, teklek, bola tembak, badminton, estafet lari, kebersihan kelas, paduan suara, literasi dan numerasi.
Seru? Tentu saja! Siswa begitu antusias dalam mengikuti berbagai pertandingan yang diadakan. Sorak sorai suporter ataupun teriakan pemain mewarnai hari hari itu.


Ada hal yang menarik dari classmeeting kali ini. Apa itu? Jika selama ini classmeeting identik dengan pertandingan-pertandingan oleh raga, kali ini tidak. Ada lomba paduan suara, literasi dan numerasi.
“Siswa banyak yang tidak hafal Mars SMP3, juga lagu-lagu nasional..,” demikian dituturkan Bapak Ardilah penanggung jawab classmeeting ketika ditanya mengapa dalam event kali ini ada lomba paduan suara.
“Untuk meningkatkan rasa nasionalisme,” ungkap salah seorang panitia dari OSIS.
Lomba literasi dan numerasi diadakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi baca tulis dan numerasi. Lebih- lebih di tahun ini siswa kelas sembilan akan menghadapi TKA.
Meski belum diketahui bagaimana nantinya bentuk TKA itu, tapi menguatkan literasi adalah hal penting untuk persiapan menghadapi TKA, juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.
Lalu bagaimana pelaksanaan lomba paduan suara (padsu) dan literasi di sekolah?
Untuk lomba padsu seluruh siswa dalam satu kelas wajib ikut. Mereka menyanyikan dua buah lagu yaitu Mars SMP 3 dan satu lagu nasional bebas.
Setiap kelas diwakili oleh penampilan seluruh personil kelas menyanyi dengan satu orang menjadi konduktor.


Dalam lomba ini selain kebenaran dalam membawakan lagu, performance peserta juga masuk dalam penilaian.
Performance ini meliputi penampilan penyanyi dan konduktor, kerapian, juga koreografi. Karena itu peserta merancang berbagai koreografi yang menarik untuk mendukung penampilan mereka.
Bagaimana dengan lomba literasi dan numerasi?
Dalam lomba ini masing masing lomba terdiri atas dua babak. Pada literasi, di babak penyisihan tiap peserta wajib menyalin sebuah cerpen yang terdiri atas dua lembar.
Peserta dengan typo atau kesalahan paling sedikit berhak maju ke babak berikutnya.
Di babak final yang diikuti dua orang peserta dari kelas tujuh dan dua peserta dari kelas delapan, tiap peserta diminta mengetik sebuah surat resmi dengan contoh yang sudah disediakan OSIS.
Lomba yang tampaknya sederhana, tapi mengetik surat dengan bahasa resmi ternyata merupakan tantangan tersendiri bagi siswa.

Nah, lomba numerasi lebih menarik lagi. Di babak penyisihan setiap kelas mengirimkan dua orang wakil yang harus mengerjakan soal secara estafet.
Setelah diambil dua peraih nilai terbaik dari kelas tujuh dan dua dari kelas delapan, babak final dilakukan dengan pemberian pertanyaan semacam adu cepat di depan banyak siswa.
Lomba dilaksanakan di lapangan volly, mirip mirip cerdas cermat atau klompen capir di zaman dulu. Apalagi ketika adu cepat bukan bel yang digunakan, tapi kentongan.

Sorak sorai penonton langsung menggema begitu tim yang dijagokan bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Lomba berjalan serius, tegang, tapi juga sangat menyenangkan.
Akhir lomba ditandai dengan tepuk tangan panjang para penonton sekaligus seruan gembira para supporter.
“Luar biasa, seru“, komentar salah satu siswa.
“Asyik , menegangkan..,” kata siswa yang lain sambil meninggalkan lapangan volly.
Akhirnya kegiatan classmeeting tidak hanya bisa diisi dengan olah raga, tapi bisa juga diisi dengan lomba yang lain.
Ada banyak pelajaran penting yang bisa diambil dari sebuah kegiatan classmeeting, seperti mengajak siswa berkompetisi secara sehat, melatih kekompakan, kerjasama, setia kawan, tanggung jawab juga kegigihan.

Lomba padsu bisa menjadi ajang untuk meningkatkan rasa cinta sekolah dan rasa nasionalisme, sedangkan lomba literasi baca tulis dan numerasi bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berliterasi.
Ya, bukan sekedar pertandingan antara kelas, classmeeting kali ini berhasil menciptakan momen seru, mengajarkan siswa tentang sportivitas, kerjasama, nasionalisme sekaligus meningkatkan potensi akademik.
Semoga bermanfaat..salam edukasiš