Ando & Ali: Dua Pemanah Ulung Bintaraloka yang Siap Menaklukkan Tantangan Baru

Cabang olahraga panahan mungkin bukanlah yang paling popular di Indonesia. Dibandingkan dengan sepak bola ataupun bulu tangkis, cabang olahraga ini tidak terlalu banyak memikat mata. Akan tetapi, masih banyak anak muda yang menekuni cabang olahraga ini dan terbukti mampu mendulang segudang prestasi, baik pada level terbawah hingga bahkan menaklukkan kompetisi level provinsi.

Pada momen kali ini, saya mendapatkan kesempatan berbincang dengan dua siswa SMP Negeri 3 Malang yang telah malang melintang di dunia panahan, memenangkan berbagai macam penghargaan dan menorehkan nama mereka sebagai dua orang rising star di kancah panahan provinsi Jawa Timur. Keduanya adalah Ando Juliant Chamelo (14) dan Gusti Muhammad Ali (14). Keduanya merupakan siswa kelas 9.7 SMP Negeri 3 Malang yang juga merupakan atlet panahan andalan Kota Malang di berbagai kejuaraan panahan selama beberapa tahun terakhir.

Bagaimana tidak, dalam rentang waktu mereka bersekolah di SMP Negeri 3 Malang, keduanya telah menorehkan berbagai prestasi, seperti Ando – Sapaan dekat Ando Juliant Chamelo – yang telah menyabet juara 1 individu Kejuaraan provinsi kelompok umur panahan Jawa Timur 2022, juara 2 individu Kejuaraan Panahan Piala Dankormar 2023, juara 2 individu SPA CUP 9 INDOOR ARCHERY TOURNAMENT 2024, dan masih banyak lagi.

Gambar 1. Deretan prestasi Ando Juliant Chamelo di dunia panahan selama duduk di bangku SMP.

Tak ingin kalah dari kompatriotnya, Ali – Sapaan dekat Gusti Muhammad Ali – juga kerap mendulang pundi prestasi, mulai dari Juara 1 Aduan Beregu Divisi Compound Putra Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII Provinsi Jawa Timur 2022, JUARA 2 Mixteam Compound U-15 Kejuaraan Piala Danrindam V/Brawijaya tahun 2022, 6. Juara 2 Total Mix Team Compound U15 Pada Kejuaraan Panahan Piala Dankormar 2023, dan sejumlah prestasi lain yang akan terlalu banyak jika harus disebutkan satu persatu.

Gambar 2. Deretan prestasi Gusti Muhammad Ali di dunia panahan selama duduk di bangku SMP.

Deretan prestasi ini tentu melambungkan nama Ando dan Ali di dunia panahan kota Malang, dan mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai kedua siswa berprestasi tersebut merupakan sebuah kehormatan bagi saya.

Pewawancara (P): Untuk memulai wawancara singkat kali ini, saya ingin bertanya sesuatu yang sederhana terlebih dahulu. Sejak kapan kalian tertarik dengan dunia panahan dan apa momen yang membuat kalian berdua terjun ke dalam dunia ini?

Ando: Saya memulai (latihan) sejak kelas 1 di sekolah dasar. Saat itu, saya inging menekuni olahraga yang disunnahkan Nabi (Muhammad SAW), dan setelah saya pikirkan dengan hati-hati, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba panahan.

Ali: Kalau saya baru tertarik memulai Latihan di kelas 2 sekolah dasar. Ketika itu, saya tidak sengaja melihat latihannya dan saya ingin mencoba karena panahan ini berbeda dengan olahraga lainnya.

Keduanya memiliki alasan yang cukup unik, dan hal tersebut mungkin cukup untuk menggugah rasa penasaran mereka untuk mencoba. Akan tetapi, memulai rutinitas yang baru dan menekuninya secara konsisten adalah kedua hal yang berbeda. Oleh karena itu, tak lupa saya menanyakan, apa hal pertama yang membuat mereka berdua ‘jatuh cinta’ terhadap dunia panahan.

Ando: Mungkin karena waktu pertama kali ikut kompetisi, saya berhasil naik (podium), jadi saya mungkin kecanduan terhadap panahan.

Ali: Kalau saya justru kebalikannya. Ketika saya pertama kali ikut kompetisi, saya justru gagal masuk podium, sementara kakak saya yang memulai lebih lambat justru berhasil masuk. Perasaan iri tersebut yang membakar semangat saya untuk menekuni panahan lebih lanjut.

Gusti Ali dalam sebuah event, dokumentasi Ali

Ya, Ali sendiri terlahir di keluarga pemanah, dimana kedua saudara kandungnya juga menekuni olahraga yang sama. Tak heran, jiwa kompetitif Ali sudah terbentuk semenjak ia memasuki kompetisi untuk pertama kalinya.

Berbicara tentang jiwa kompetitif, tentu saya tak lupa untuk bertanya persaingan mereka. Kedua siswa tersebut telah malang melintang di dunia panahan, tentu saya juga tertarik dengan rivalitas mereka berdua di atas lapangan. Sayangnya, hal tersebut tidak pernah terjadi, mengingat keduanya tidak tergabung dalam kategori yang sama.

Ando: Iya, kami tidak pernah bermain di satu kompetisi yang sama. Ali sendiri tergabung dalam kategori Compound, sedangkan saya ada di kategori Recurve.

Compound dan Recurve sendiri adalah dua dari banyaknya kategori di dunia panahan. Ando menjelaskan bahwa perbedaan mendasar dari kedua kategori tersebut terletak dari busur panah dan jarak targetnya.  Untuk kategori Compound, busur yang digunakan memiliki system katrol yang meringankan beban saat ditarik, sehingga tantangan yang diberikan pada kategori ini adalah untuk menembak target yang jauh lebih kecil. Sedangkan untuk kategori Recurve, busur yang digunakan jauh lebih sederhana, sehingga meskipun target diletakkan sedikit lebih jauh, diameter dari target sendiri memang lebih besar.

P: Di samping menjadi atlet panahan, kalian berdua kan juga berstatus sebagai siswa. Bagaimana cara kalian menyeimbangkan kegiatan sehari-hari antara panahan dan pembelajaran?

Ali: Berdasarkan pengalaman saya, untuk menjaga agar tidak terlalu tertinggal di dalam kelas, saya selalu bertanya teman atau guru terkait tugas yang telah diberikan dan ikut mengerjakannya ketika Latihan panahan saya selesai.

Ando: Kalau saya punya pendekatan berbeda. Saya tahu kalua dengan rutin latuhan panahan, saya akan tertinggal di bidang akademis dibandingkan dengan teman-teman saya. Karena itu, saya selalu membulatkan tekad untuk paling tidak harus masuk ke dalam podium di setiap kompetisi yang saya ikuti untuk membayar pengorbanan tersebut.

Ya, keduanya memiliki pendekatan yang berbeda terkait dengan menyeimbangkan kehidupan mereka sebagai siswa dan atlet panahan. Namun, pada akhirnya, waktu telah membuktikan bahwa pendekatan mereka berdua jauh dari kata salah. Selain berhasil meraih berbagai prestasi di dunia panahan, kedua siswa yang telah lulus dari SMP Negeri 3 Malang sejak tanggal 3 Juni 2025 tersebut telah mendapatkan satu kursi di sekolah impian mereka masing-masing; Ando dengan satu kursi di MAN 2 Kota Malang dan Ali dengan satu kursi di SMA Taruna Nusantara Magelang, dua sekolah dengan tuntutan akademik tinggi.

Keduanya berhasil membuktikan bahwa status mereka sebagai atlet tidak menjadi penghalang bagi keduanya untuk berprestasi di bidang akademis.

P: Saya penasaran, menurut kalian berdua, apa Pelajaran terpenting yang dapat kalian peroleh dari dunia panahan dan kalian terapkan di sekolah?

Ando: Yang jelas nomor satu bagi saya adalah kesabaran. Hal ini (kesabaran) adalah kunci utama di dunia panahan, seperti halnya peran jantung dalam tubuh manusia. Tanpa kesabaran, mustahil seseorang bisa meraih kesuksesan di olahraga ini.

Wawancara dengan Ando dan Ali, dokumentasi pribadi

Ali: Di samping kesabaran, fokus juga menjadi kunci. Karena, pada akhirnya, di dalam pertandingan, yang paling penting adalah diri saya sendiri. Saya tidak akan pernah bisa mempengaruhi lawan saya untuk mendapatkan nilai yang lebih kecil dari saya, sehingga memusatkan pikiran saya untuk meraih hasil yang terbaik tanpa terdistraksi oleh pemain lainnya adalah kunci penting untuk memenangkan kompetisi.

Kesabaran adalah kunci utama di dunia panahan, seperti halnya peran jantung dalam tubuh manusia.

Ando Juliant Chamelo

Meskipun mereka berdua tidak menjelaskan bagaimana mereka menerapkan hal tersebut di sekolah, kedua konsep tersebut – sabar dan fokus – adalah hal yang penting dimiliki setiap orang, tidak hanya di dunia panahan ataupun sekolah, akan tetapi juga di semua lini kehidupan di Masyarakat.

P: Lantas, setelah memenangkan berbagai kompetisi, apa yang menjadi target kalian berdua di masa depan? Apa yang menjadi target untuk jangka pendek dan jangka panjang?

Ali: Untuk target jangka pendek, tentu saya ingin berprestasi di Kejurnas (Kejuaraan Nasional). Meskipun ini adalah sesuatu yang sulit karena saingannya adalah atlet terbaik seluruh negeri, saya tetap ingin berusaha untuk menjadi salah satu dari mereka.

Ando: Sama, saya juga mempunyai target untuk Kejurnas. Untuk jangka panjang sendiri, saya ingin masuk ke dunia hukum, antara kepolisian atau kejaksaan.

Ali: Oh, untuk jangka panjang, saya ingin menjadi dokter umum atau tentara.

Pada akhirnya, kedua siswa tersebut memang menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai target jangka panjang di dunia panahan. Namun, saya tidak terlalu kecewa terhadap hal tersebut, karena pada akhirnya, keduanya telah dibentuk secara karakter di dunia panahan, dan saya juga yakin bahwa dimana pun mereka berada, kedua siswa tersebut, Ando dan Ali, akan mampu untuk tetap berprestasi sebagaimana mereka telah menaklukkan berbagai arena panahan hingga saat ini.  

Penulis : Achmad Zulfikar

Editor : Yuli Anita

Yuli Anita

One Comment

  1. Susetyaningtyas

    Tulisan yg bagus dan bisa menginspirasi banyak org yg ingin sukses. 🙂

Leave a Reply to Susetyaningtyas Cancel

Your email address will not be published.

31 views