Dalam beberapa hari ini geliat kesibukan tampak begitu nyata di Bintaraloka. Pulang sekolah , tidak berarti pulang. Masih banyak kegiatan yang dilakukan siswa di berbagai ruang. Di aula, kelas, gazebo ataupun lapangan. Ya, semua sibuk mempersiapkan perayaan HUT Bintaraloka yang ke 73.
Ada banyak kegiatan dalam perayaan HUT Bintaraloka tahun ini, baik kegiatan keluar maupun kegiatan intern warga SMP Negeri 3 Malang.
Kegiatan keluar meliputi penyelenggaraan Try Out UKD SD, Olimpiade IPA SD juga Bakti Sosial, sementara kegiatan di dalam adalah doa bersama, lomba menari, menyanyi solo, band, penyelenggaraan bazaar dan pameran seni, jalan sehat dan pawai serta gebyar seni.
Wow, kegiatan yang begitu padat, hingga persiapan dilakukan secara intensif agar pada hari H semua berjalan seperti yang diinginkan.
Seperti yang terlihat hari ini persiapan tampak dimana-mana. Penempelan poster pameran, pembuatan hiasan stand Bazaar, latihan fashion dan mungkin latihan-latihan lain yang kebetulan tidak dilaksanakan di sekolah.
Di sore hari ini juga dilaksanakan rapat yang dihadiri seluruh guru dan OSIS untuk mematangkan rencana gebyar HUT yang hanya tinggal dua hari ini.
Luar biasa. Semangat warga Bintaraloka dalam menyambut perayaan HUT selalu total dan maksimal.
Totalitas dan rasa cinta warga Bintaraloka terhadap sekolah tidak terlepas dari sejarah sekolah yang begitu panjang.
Sejarah SMP Negeri 3 Malang
Dahulu nama SMP Negeri 3 Malang adalah MULO WILHELMINA. Dinamakan demikian karena terletak di jalan Wilhelmina.
Apakah MULO itu?
MULO adalah sekolah pribumi setara SMP pada zaman kolonial Belanda.
Sejak dilaksanakannya politik etis ada dua macam sekolah yang didirikan pemerintah Belanda yaitu sekolah untuk orang Eropa dan sekolah untuk warga pribumi dan orang timur asing.
Sekolah untuk orang Eropa meliputi:
- ELS (Europeesche Lagere School) , setara SD dengan masa pendidikan 7 tahun.
- Hogare Burgerlijke School (HBS) setingkat SMP dan SMA dengan masa pendidikan 5 tahun
Sekolah untuk pribumi dan orang timur asing meliputi:
- HIS (Hollandsch-Inlandsche School), setara SD dengan masa pendidikan 7 tahun.
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) yang setara SMP dengan masa pendidikan tiga tahun. Bahasa pengantar yang digunakan di MULO adalah bahasa Belanda.
- Algemeene Middelbare School (AMS) alias SMA selama tiga tahun.
Pada tahun 1960, nama MULO Wilhelmina diubah oleh pemerintah Republik Indonesia menjadi SMP Negeri 3 Malang dengan semboyan Bina Taruna Adiloka (Bintaraloka)
Apa makna Bintaraloka? Bina Taruna Adiloka atau Bintaraloka diambil dari bahasa Sansekerta yaitu ‘bina’ yang berarti mendidik, ‘taruna’ yang berarti generasi muda, ‘adi’ yang berarti terbaik, dan ‘loka’ yang berarti sasana/tempat.
Jadi SMP Negeri 3 Malang ini adalah tempat generasi muda untuk menimba ilmu dengan seluas-luasnya dan siswa akan didik dengan sebaik mungkin.
Sejarah yang panjang telah dilalui SMP Negeri 3 Malang. Ada banyak cerita, juga berbagai prestasi telah diukir putera puterinya.
Prestasi yang membuat nama SMP Negeri 3 Malang sangat disegani baik di tingkat kota, provinsi maupun Nasional.
Prestasi yang begitu membanggakan , dan menjadi tanggung jawab semua warga Bintaraloka untuk tetap mempertahankannya.
Ya , sejarah panjang telah menciptakan banyak cerita juga kenangan manis di Bumi Bintaraloka tercinta.
Seperti tema yang diangkat pada HUT Bintaraloka yang ke 73 yaitu History, Story, dan Memory, semoga pemahaman akan sejarah, cerita dan berbagai prestasi yang ada di SMP Negeri 3 membuat kita semakin bersemangat untuk mengukir prestasi manis demi nama baik sekolah kita tercinta.
Salam Bintaraloka:)
Referensi:
Wikipedia SMP Negeri 3 Malang
- Potluck Sego Pecel di Hari yang “Sangat Bernilai” - December 18, 2024
- Selamat Memasuki Masa Purnatugas, Ibu Uci Lusiati - December 16, 2024
- Bapak dan Gulai Terlezat di Dunia - December 15, 2024
Selamat ulang tahun SMP 3 ke depan semoga selalu jaya…selalu ber prestasi … Bintaraloka emang ok 👌
Amiin ya Robbal Alamiin…