Bus Halokes lagi..!
Minggu pagi itu bus Halokes dengan warnanya yang hijau cerah telah stand by di depan SMP Negeri 3 Malang. Ya, perjalanan menuju Tunjungan ke pernikahan Pak Putera akan segera dimulai.
Bus berangkat dari SMP Negeri 3 Malang pukul delapan pagi. Meski demikian setengah jam sebelumnya, peserta buwuh sudah siap menunggu di halaman sekolah.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul delapan, semua peserta segera naik bus dan duduk sesuai denah yang sudah dibuat beberapa hari sebelumnya.
Setelah berdoa bersama dipimpin oleh Pak Muhaimin, rombonganpun berangkat menuju Surabaya.
Bus Halokes melaju membelah lalu lintas kota Malang. Di dalam bus suasana akrab langsung terasa. Lagu lagu dari Happy Asmara dari layar televisi begitu menghangatkan suasana.
Bersamaan dengan itu, berbagai cemilan mulai beredar di dalam bus. Mulai dari pilus, bentul, pisang goreng hingga happy tos. Yang jelas cemilan selalu mengalir tak henti- hentinya.
Kira kira pukul setengah sepuluh bus berhenti di depan sebuah rumah makan yang cukup besar.
Ah, rupanya kami sudah sampai. Suasana pernikahan langsung terasa dan kami segera masuk lokasi resepsi.
Di depan para penerima tamu, foto kedua mempelai tersenyum menyambut kedatangan kami.
Acara demi acara prosesi pernikahan disaksikan para tamu dengan khidmat. Suasana terasa begitu manis ketika peniup saxophone memainkan alat musiknya dengan merdu.
Nothings Gonna Change My Love for You berkumandang seirama langkah pasangan pengantin menuju pelaminan.
Setelah prosesi pernikahan, dan menikmati hidangan kami pun kembali masuk bus. Pulang? Ternyata tidak. Acara masih dilanjutkan dengan jalan-jalan ke Tunjungan Plaza.
Disediakan waktu dua jam bagi kami untuk berjalan-jalan di area Tunjungan Plaza. Bangunan yang begitu luas itu sungguh menyimpan pesona yang luar biasa.
Tentunya bagi mereka yang berkantong tebal berjalan-jalan di Tunjungan Plaza sangat menyenangkan, karena begitu banyak barang bagus ditawarkan di sana.
Lepas jalan-jalan di Tunjungan Plaza, rombongan menuju Rawon Setan. Kuliner khas Jawa Timur ini benar benar memanjakan lidah para pengunjungnya .
Nasi hangat dengan rawonnya yang lezat dan pekat sungguh melibas rasa lapar kami di siang itu. Ditambah dengan sambal dan kerupuk yang membuat hidangan terasa begitu mantap.
Selesai menyantap hidangan di Rawon Setan perjalanan dilanjutkan langsung menuju Malang.
Sekitar pukul empat sore kami sampai di Bintaraloka. Beberapa penjemput sudah tampak berada di depan sekolah.
Ah, perjalanan yang begitu lancar dan menyenangkan.
Akhirnya selamat menempuh hidup baru pada Mas Putera dan istri tercinta, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah.
Baca juga:
- Merajut Toleransi Melalui Pelaksanaan Sekolah Moderasi Beragama - December 7, 2024
- Mading Sekolah: Media Informasi, Menggiatkan Literasi dan Wadah Berekspresi - December 6, 2024
- Pemberdayaan Perempuan Aisyiyah Melalui Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup - December 3, 2024