Maluku Melodies, Indahnya Keselarasan dalam Keberagaman

Pagi itu, Sabtu 27 April 2024 suasana Bintaraloka lebih meriah daripada biasanya. Berbagai spanduk, umbul-umbul, hiasan yang meramaikan suasana, menandai adanya perhelatan istimewa yang sedang diadakan di sekolah.

Siswa maupun guru mengenakan busana sesuai tema, sementara tamu datang dari berbagai kalangan.  Dari orang tua, alumni , mantan guru dan banyak lagi.

Aha, hari itu adalah puncak acara perayaan HUT ke 74 SMP Negeri 3 Malang.

Siap berangkat pawai, dokumentasi 9.8

Salah satu acara yang sangat menarik dari puncak perayaan kali ini adalah pawai budaya dan pameran.  Ada sembilan rombongan pawai budaya dan pameran sesuai jumlah kelas sembilan tahun ini, dengan tema yang berbeda- beda.

Satu demi satu rombongan pawai diberangkatkan, dan sampailah pada rombongan kelas 9.8 yang membawa spanduk bertuliskan  Maluku Melodies. Dengan berbaju adat Maluku yang didominasi warna putih, merah dan hitam, siswa berjalan sesuai rute yang ditentukan.

Rumah adat Baileo, dokumentasi 9.8

Maluku Melodies, sebuah judul yang sangat puitis. Dari keterangan kelas 9.8, Maluku Melodies merujuk pada kehidupan masyarakat Maluku yang memberi warna dan ritme, memberikan suasana hati dan emosi, juga membawa warisan budaya, nilai-nilai, dan cerita-cerita dari generasi ke generasi, menjadikannya sebagai bagian penting dari identitas dan kehidupan sehari-hari masyarakat.

Maluku Melodies tidak hanya mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat di sana, tetapi juga dapat menggambarkan perjuangan, kegembiraan, kesedihan, dan berbagai aspek lain dari pengalaman manusia.

Jika disimpulkan Maluku Melodies adalah gambaran betapa indahnya keselarasan dalam keberagaman di bumi Maluku.

Pemilihan judul dilakukan melalui diskusi   bersama para pengurus pameran kelas.

Stand pameran 9.8, dokumentasi 9.8

Diskusi dilakukan untuk menciptakan judul yang menarik perhatian, mencerminkan isi pameran, dan mengundang minat pengunjung yang datang.

Melalui berbagai diskusi dilaksanakan pembagian tugas, di antaranya menetapkan tujuan, tema, anggaran, memilih karya seni atau benda-benda untuk dipamerkan, merancang tata letak ruang, memasarkan pameran melalui berbagai media, mengatur acara pembukaan dan acara lain selama pameran.

Persiapan H-1 pameran, dokumentasi 9.8

Dengan pembagian tugas ini, setiap anggota memiliki tanggung jawabnya sendiri untuk memastikan kelancaran persiapan dan pelaksanaan pameran. 

Maskot yang dipilih oleh kelas 9.8 adalah rumah adat dari Maluku, yaitu Baileo, senjata khas Maluku yaitu bernama salawalu, dan  hewan asli Maluku yaitu burung kakatua.

Burung kakatua, binatang khas Maluku, dokumentasi 9.8

Sebagai informasi, Baileo adalah rumah adat penduduk pulau Seram yang dikenal masyarakat sebagai tempat pertemuan atau musyawarah, sedangkan salawaku adalah senjata tradisional Maluku berupa perisai.

Pengerjaan maskot dilakukan bersama oleh siswa dalam waktu 5 hari. Wow, sebuah karya yang luar biasa. 

Senjata tradisional salawalu, dokumentasi 9.8

Keceriaan dan keindahan Maluku seolah tercermin dari penampilan kelas 9.8 yang begitu cantik dan penuh warna.

Akhirnya melalui kegiatan pawai budaya dan pameran ini kelas 9.8 berharap agar generasi muda dapat menghargai, melestarikan, dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia dengan penuh kebanggaan akan nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya.

Salam Bintaraloka 😊

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

40 views