Kesalahan yang Sering Dilakukan Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Arin menunduk penuh rasa sesal. Sungguh, dalam  hatinya ada rasa jengkel , gemas jadi satu. Penilaian Tengah Semester baru saja berlalu. Dan dia mendapat nilai yang sama sekali tidak memuaskan. Kok bisa? pikirnya jengkel. Padahal dalam keseharian Arin sangat aktif, rajin mengerjakan. Hanya satu kekurangannya. Ia tak punya catatan.

Lha untuk apa mencatat? Apa yang diterangkan guru dia bisa tangkap semua. Buktinya nilai hariannya selalu bagus. Dalam beberapa materi misal perbandingan dan aritmatika sosial ia bahkan menjadi tutor baginteman-teman sebayanya.  Tapi entah mengapa kali ini justru di ulangan tengah semester, nilainya  tidak begitu bagus.

Ulangan semester, dokumentasi pribadi

Di atas adalah contoh hal yang sering terjadi pada siswa dalam pembelajaran matematika.  Nilai harian bagus , tapi saat ulangan nilai menjadi jeblok. Hal yang sangat mengecewakan. Baik bagi siswa maupun guru. Ya, pada beberapa siswa, kadang mereka  mendapat nilai ulangan yang jauh lebih rendah daripada yang diharapkan.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Ternyata dalam mengikuti pembelajaran matematika tanpa sadar siswa sering melakukan kesalahan. Kesalahan yang tampaknya sepele tapi memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa utamanya dalam memahami berbagai materi matematika. Kesalahan tersebut di antaranya adalah:

1. Malas mencatat

Pentingnya mencatat, sumber gambar: suara.com

Masalah ini seperti yang terjadi pada Arin di

atas. Banyak siswa yang merasa tidak perlu mencatat dengan alasan materinya mudah ataupun sudah jelas. Hal yang tidak boleh dilakukan. Bagaimanapun juga manusia punya keterbatasan ingatan. Jika materi sudah menumpuk, maka untuk membuka ingatan kita perlu membuka catatan.
Mencatat sangat diperlukan agar apa yang dipelajari lebih melekat dalam ingatan. “Ikatlah ilmu itu dengan mencatatnya,” demikian nasehat bijak dari Imam Syafi i ra.

2. Malas bertanya.

Bertanya saat pembelajaran, sumber gambar: Aku Pintar

Beberapa siswa  malas bertanya meskipun dia belum mengerti. Ada banyak alasan yang membuat siswa takut bertanya. Takut pada guru, atau malu jika terlihat bodoh. Padahal tidak ada pertanyaan yang bodoh dalam pembelajaran. Setiap pertanyaan pasti bermanfaat, baik untuk membuka ilmu bagi diri sendiri maupun siswa yang lain. Kadang pertanyaan yang dilontarkan bisa membantu siswa lain yang belum jelas pada masalah yang serupa.

3. Tidak memahami konsep dasar.

Karena malas bertanya akhirnya konsep dasar tidak dimengerti. Akibat tidak memahami konsep dasar, belajar materi berikutnya semakin sulit dan pada akhirnya siswa merasa bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit.

4. Malas berlatih.

Nah, ini penyakit yang paling umum . Sesudah mempelajari satu konsep, latihan sangat diperlukan. Jika latihan soal yang mudah sudah lancar sebaiknya mengembangkan diri sendiri dengan mengerjakan soal sedang ataupun sulit. Mengerjakan soal dengan berbagai variasi akan membuat kemampuan memecahkan soal matematika semakin meningkat.

5. Suka menggunakan alat bantu hitung (kalkulator).

Menghitung dengan kalkulator, sumber gambar: Kumpulan rumus

Ini penyakit yang banyak dialami siswa setelah pandemi. Belajar dengan gadget di rumah membuat mereka mudah sekali menggunakan kalkulator saat memecahkan masalah hitungan. Matematika memang bukan hanya berhitung . Tapi tanpa kemampuan hitung yang baik siswa juga akan kesulitan dalam mengerjakan soal matematika.

6. Kurang sabar dan ulet
Jika mengalami kegagalan dalam mengerjakan soal matematika dengan satu cara, maka harus terus berusaha dengan cara lain.

Jika gagal coba lagi, begitu terus sampai berhasil. Ya, hakekatnya matematika mengajarkan pada kita untuk ulet dan sabar. 

Demikian beberapa kesalahan yang sering dilakukan siswa pada saat belajar matematika.

Berkaca dari kesalahan tersebut diperlukan peran guru untuk selalu mengingatkan siswa untuk mencatat atau mengerjakan latihan. Yang tak kalah penting juga membuat pembelajaran matematika yang menyenangkan agar siswa tidak takut untuk bertanya atau berpendapat.

Latihan soal bersama, dokumentasi pribadi

Hakekatnya matematika bukan pelajaran yang sulit. Asal kita sabar, telaten dan tahu bagaimana trik untuk mempelajarinya.

Ya, seperti yang dikatakan Maryam Mirzakhani seorang  matematikawan dari  Iran bahwasanya matematika akan menampakkan keindahannya pada para pengikutnya yang sabar.

Semoga bermanfaat,
Salam matematika:)

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

73 views