Playlist “Bapak”, Lagu-lagu yang Setia Menemani di Kala Hujan

Hujan adalah titik-titik air yang turun dari langit, sering membuat genangan, kadang juga kenangan..

(quotes hujan)

Di bulan-bulan seperti ini, hujan kian rajin membasahi bumi. Bukan hanya membuat suasana terasa basah, namun kedatangan hujan bisa membangkitkan perasaan nostalgia, karena suara rintik, aroma petrichor, dan udara yang sejuk, sering memicu ingatan pada masa lalu, membuka kembali lembaran kenangan bersama orang-orang tercinta.

Aktivitas yang paling menyenangkan bagi saya saat hujan adalah membaca dengan ditemani minuman hangat, atau mendengarkan musik. Hal yang terakhir ini paling sering saya lakukan bersama bapak dulu.

Ya, di sore hari, bapak biasanya masih harus menuntaskan jahitannya dan saya selalu membantu beliau. Saya bagian memasang kancing, sementara Bapak membersihkan benang- benang di antara jahitan. Kegiatan itu biasanya kami lakukan bersama dengan diiringi alunan musik kesukaan kami.

Dalam pandangan saya untuk urusan “unen-unen” bapak punya selera yang istimewa.

Di bupet kecil kami ada tape merek Sony , amplifier Sansui dan equalizer yang ukurannya cukup besar. Merek equalizer nya saya lupa. Perangkat itulah yang sehari-hari menemani bapak dalam menjahit.

Sebagai pengiring menjahit biasanya bapak menyetel dengan volume yang tidak terlalu keras, yang jelas musik harus ada. Berbeda dengan di pagi hari saat bersih-bersih atau membangunkan kami, bapak akan menyetel dengan volume yang agak keras, agar semua bersemangat dan segera melakukan berbagai aktivitas.

Bapak selalu menyetel musik sesuai suasana. Pagi hari ketika kami memerlukan semangat ada lagu-lagu Queen, Deep Purple dan sejenisnya. Menjelang siang lagu lagu manis mulai mengisi ruang dengar kami seperti lagu dari Jim Reeves, Pat Boone, Mat Monroe, semakin siang menuju ke sore ada berbagai instrumen yang mempermanis suuasana seperti dentingan gitar Francis Goya, atau alunan piano Richard Clayderman.

Untuk kaset, Bapak punya koleksi yang begitu banyak. Seingat saya 150 lebih dalam berbagai genre musik. Ada pop, jazz, rock, bahkan keroncong.

Ya, dalam keseharian kami selalu ada musik dan musik. Bapak secara tak sengaja membentuk selera kami dan mendengarkan musik adalah tali yang menghubungkan ingatan kami terhadap momen-momen tertentu.

Suatu malam bapak berkata kepada saya ketika kami mendengarkan lagu A Whiter Shade of Pale dari Procol Harum. Saat itu saya sedang mengerjakan PR di samping beliau yang membetulkan jahitan.

” Mbesok kalau kamu dengar lagu-lagu ini pasti ingat Bapak, Nduk,” kata beliau di tengah obrolan kami. Saya hanya tertawa saat itu.

Tapi seiring berjalannya waktu, ketika beliau sudah tiada lagu- lagu bapak selalu membangkitkan kenangan akan hangatnya kebersamaan dengan beliau dimanapun saya berada.

Ya,dalam banyak kesempatan ketika bepergian saya sering berhenti sejenak ketika tiba-tiba mendengarkan lagu kesukaan bapak. 

Suatu saat, pas jalan-jalan di Kayutangan bersama anak saya, tiba- tiba seorang pengamen menyanyikan lagu A Whiter Shade of Pale. Saya langsung berhenti.

“Ayo dengar lagu dulu Le,” kata saya sambil duduk di kursi yang ada di trotoar sampai lagu habis. Seiring mengalirnya lagu itu kenangan akan Bapak terus tergambar. Ya, saya benar benar merasakan momen ketika kami sedang ngobrol berdua di ruang tamu saat itu.

Demikian juga ketika jalan- jalan di Malioboro bersama anak- anak, langkah saya langsung terhenti ketika lagu Besame Mucho mengalun indah dari sebuah kelompok pengamen. Indah sekali. Besame Mucho dari Connie Francis dulu juga sering disetel bapak.

Ketika era tape mulai tergerus dengan kedatangan MP3 dan yang lain, saya berusaha kembali mengumpulkan lagu- lagu kenangan itu lewat Spotify.  Melalui playlist yang saya buat saya bisa merasakan kembali keindahan kenangan mendengarkan lagu lagu bersama orang-orang tercinta terutama bapak.

Saya punya beberapa macam playlist dengan judul “Bapak”. Ya, genre musik yang disukai bapak beraneka ragam. Playlist yang pertama berisi lagu lagu instrumen, ada lagu- lagu dari Paul Mauriat, Francis Goya, Richard Clayderman, Idris Sardi di sana. Playlist kedua berisi lagu lagu manis dari Elvis Presley, Jim Reeves, Pat Boone, juga Bimbo. Playlist berikutnya berisi lagu-lagu slowrock dari Queen, Deep Purple, Scorpion dan sejenisnya.

Playlist-playlist itu yang setia menemani saya sekarang ketika menikmati sore yang dihiasi hujan, karena setiap tetes hujan bulan hanya sekadar membuat genangan, melainkan juga membuka lembaran kenangan. 

Melalui alunan lagu-lagu dari playlist “Bapak”, beliau selalu hadir kembali dalam rindu. Mengingatkan saya kembali pada dialog-dialog kecil, tawa, dan kehangatan sore-sore yang basah. 

Ya, hujan selalu bisa merajut kembali kenangan yang tak pernah benar-benar pergi. Di balik rintiknya, ada cinta yang terus mengalun, seiring alunan musik kesukaan saya dan bapak.

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

8 views