Outdoor Learning, Sebuah Cara Asyik Melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kamis pagi itu kota Malang sudah diguyur hujan sejak menjelang Subuh.  Titik hujan terus  turun meski tak begitu deras.  Sekitar pukul setengah tujuh kurang, di aula sudah tampak kesibukan yang nyata.  Ya,  hari itu rencananya kami akan melakukan outdoor learning ke Ecogreen Park Batu.

Persiapan sehari sebelum ODL, dokumentasi pribadi

Kegiatan outdoor learning ini adalah rangkaian dari pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengambil tema Aku Keren dengan 4R. Kegiatan sudah direncanakan jauh hari. Persiapan juga telah dilakukan di hari-hari sebelumnya.

Tujuan utama ODL ini  adalah agar siswa lebih peduli pada masalah sampah di sekitar juga bagaimana menerapkan 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Replace) dalam kehidupan sehari-hari.

Checking peserta dilakukan oleh ketua pelaksana yaitu Ibu Ahfi dengan dibantu bapak ibu guru yang lain di aula.  Sesudah checking dan presensi dari masing masing kelompok,  siswa diajak turun oleh bapak ibu guru pendamping menuju truk masing-masing.

Hari itu yang berangkat mengikuti ODL adalah 295 siswa dan 21 guru pendamping.  Semua berangkat ke Ecogreen Park dengan naik 12 truk tentara dan satu mobil sekolah. Lancarnya pelaksanaan ODL ini tak lepas dari dukungan paguyuban terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah.

Gerimis tidak mengurangi semangat peserta untuk mengikuti ODL.  Sebelumnya peserta sudah diminta untuk membawa jas hujan,  payung  juga baju ganti untuk persiapan barangkali dibutuhkan. 

Truk kendaraan ODL, dokumentasi B. Ahfi
Siap berangkat ODL, dokumentasi pribadi

Sekitar pukul setengah delapan rombongan berangkat dari Bintaraloka.  Siswa tampak begitu bersemangat.  Bisa dipahami hampir dua tahun mereka tidak pernah melaksanakan kegiatan ODL dan kini saatnya mereka bisa bersama-sama belajar di luar sekolah.

Bersama pemandu, dokumentasi P. Fabi
Pemasangan gelang, dokumentasi P.Fabi

Sampai di Ecogreen dilakukan pengecekan kembali dan pemasangan gelang masing-masing peserta.  Gelang tersebut berfungsi sebagai tiket dan diperiksa petugas di depan pintu masuk Ecogreen Park.

Masuk area Ecogreen kami langsung disambut dengan suasana yang asri dan segar.  Kolam dengan ikannya yang berwarna-warni berenang kian kemari.  

Ecogreen Park, dokumentasi B.Yuliana
Belajar tentang unggas, dokumentasi pribadi

Peserta langsung dikenalkan dengan pemandu masing-masing.  Ada sepuluh kelompok siswa sesuai dengan jumlah kelas 7. Tiap kelompok didampingi dua guru dan satu pemandu. 

Pemandangan yang unik. Di beberapa tempat terdapat patung-patung binatang yang terbuat dari sampah elektronika.  Ada sapi dan burung onta yang terbuat dari onderdil sepeda motor atau gajah yang terbuat dari televisi -televisi bekas yang tidak terpakai.  Ada pesan tersirat bahwasanya benda yang tampak tak berguna di sekitar kita bisa bermanfaat jika kita punya kreasi dan imajinasi.

Burung onta dari onderdil bekas, dokumentasi pribadi

Oleh pemandu masing-masing kelompok diajak berkeliling dan dijelaskan tentang obyek-obyek yang didatangi.  Pemandu sangat piawai memberikan penjelasan tentang aneka unggas. Bermacam jenis burung,  bebek,  ayam semua dijelaskan pemandu.  Tentang makanannya,  cara membedakan jantan dan betina,  cara hidupnya bahkan berapa lama binatang-binatang itu mengerami telurnya.

Aksi burung nuri, dokumentasi P. Fabi
Aksi burung elang, dokumentasi P.Fabi

Belajar tentang unggas semakin asyik ketika semua diajak menonton aksi burung nuri dan burung elang.

Di samping belajar tentang berbagai jenis unggas siswa juga belajar tentang banyak hal lewat wahana-wahana yang ada di Ecogreen Park.

Tentang dunia serangga,  dunia hama,  perkembangan bumi mulai abad es hingga sekarang,  juga tentang ilmu yang lain misal fisika dan geografi. 

Belajar fisika, dokumentasi pribadi

 Tentang fisika misalnya betapa pengaturan aliran air ternyata bisa menghasilkan nada-nada tertentu jika diatur sedemikian rupa. Sekali lagi pengunjung diajak untuk berkreasi dan berimajinasi. 

Tentang geografi misalnya siswa diajak melihat simulasi tsunami,  merasakan simulator angin juga simulator gempa. 

Belajar pengolahan sampah, dokumentasi pribadi
Edukasi pengolahan sampah, dokumentasi P.Fabi
Pengolahan biogas, dokumentasi Bu Ahfi

Sampai di tempat pengolahan sampah yang menjadi tujuan utama ODL ini,  siswa mendapatkan edukasi pengolahan sampah.  Tentang jenis-jenis sampah,  juga mengolahnya menjadi barang yang berguna.  Seperti briket,  kompos,  pupuk cair atau barang kerajinan.

Dalam ODL ini siswa tetap didampingi Lembar Kegiatan sebagai laporan kegiatan siswa.

Makan siang, dokumentasi P.Fabi
Sebagian pendamping, dokumentasi pribadi
Makan siang, dokumentasi P. Fabi

Sekitar pukul 12 siang semua peserta makan bersama di foodcourt dan melaksanakan sholat dhuhur bergantian di mushola yang sudah tersedia.

Sesudah makan dan sholat siswa diajak melihat atraksi burung elang dan dilanjutkan dengan acara bebas. Ada yang mengikuti pemandu lagi,  ada pula yang melanjutkan dengan bermain air.

Berfoto bersama pemandu, dokumentasi P. Fabi
Bersama wali kelas, dokumentasi P.Fabi

Lewat kegiatan ODL ini selain belajar tentang lingkungan dan bagaimana memperlakukan lingkungan secara bijak siswa juga banyak belajar tentang berbagai karakter baik.  Seperti sungguh-sungguh,  disiplin,  setia kawan, tanggung jawab  juga integritas.

Bersama walikelas, dokumentasi P. Fabi

Sekitar pukul 14.15 siswa bersiap memasuki truk untuk kembali ke Bintaraloka.  Presensi dan cek peserta dilakukan sekali lagi untuk memastikan tidak ada peserta yang tertinggal.

Cek akhir peserta, dokumentasi pribadi

Setelah semua lengkap rombongan pun kembali ke Bintaraloka. Perjalanan ODL hari itu memberikan pelajaran berharga bagi semua peserta bahwa alam sungguh telah banyak memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia.  Sudah seharusnya kita menjaga alam ini demi kelangsungan hidup bersama. 

Perlakukan lingkungan dengan baik, dokumentasi pribadi

Jika kita memperlakukan alam dengan baik,  maka alam akan membalas dengan baik pula.  Sebaliknya jika kita tidak bijak memperlakukan alam , maka alam akan membalas dengan munculnya berbagai macam bencana.

Pesan yang jelas ditampilkan oleh karya tiga dimensi yang kami lihat di dekat pintu masuk Ecogreen Park pagi itu.

Mengasah Jiwa Kepemimpinan dan Ketrampilan Berorganisasi Melalui Kegiatan LDK OSIS dan MPK

Jumat yang benar-benar sibuk. Usai sholat Jumat beberapa siswa kembali ke kelas sementara yang lain meneruskan kembali lomba Maulid yang belum selesai. Di aula masih berlangsung lomba Asmaul Husna sementara di mushola putri diadakan final lomba cerdas cermat.

Ternyata tidak hanya itu, di lapangan volly juga ada kesibukan istimewa. Ya,  kira-kira 104 orang yang terdiri atas siswa dan guru akan berangkat ke Dusun Sahabat Alam dalam rangka mengikuti kegiatan LDK OSIS dan MPK .

Tujuan dari kegiatan LDK ini adalah untuk memberikan pengalaman dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang positif untuk membentuk kepribadian melalui berbagai macam kegiatan .

Kegiatan LDK OSIS dan MPK dilakukan dua kali yaitu LDK1 (di sekolah)  dan LDK2 ( di luar sekolah).

Peserta LDK1, dokumentasi BBC
Suasana LDK1, dokumentasi BBC

Kegiatan LDK 1 diadakan di aula Bintaraloka 1 satu minggu sebelumnya. Dalam LDK ini siswa mendapatkan berbagai macam materi tentang etika,  tata krama,  dan cara berkomunikasi.  Sebagai pemateri adalah Ibu Hertika dan Pak Herianto.

Berangkat ke Dusun Sahabat Alam, dokumentasi pribadi

Seminggu sesudahnya siswa berangkat ke Dusun Sahabat Alam untuk mengikuti LDK2. Ada 68 siswa , 21 panitia dan 15 pendamping yang diberangkatkan menuju Dusun Sahabat Alam dengan empat buah truk.

Semua berangkat menuju lokasi LDK sekitar pukul satu siang.  Wajah -wajah siswa tampak begitu cerah dan antusias.  Meski kegiatan yang akan mereka jalani di Sahabat Alam nanti menurut rundown begitu padat,  namun bersama teman semua akan dijalani dengan gembira.

Di dusun Sahabat Alam,dokumentasi Bu Any

Sampai di Sahabat Alam meski mendung tampak demikian tebal,  apel pembukaan tetap dilaksanakan dengan pembina Ibu Kepala Sekolah. 

Tidak tahan menanggung volume air yang begitu banyak, akhirnya airpun tercurah dari langit. Hujan turun di tengah apel sehingga pembinaan dilaksanakan di pendopo.

Apel pembukaan, dokumentasi BBC

Sesudah apel semua peserta istirahat sebentar untuk melaksanakan sholat Ashar dan acara dilanjutkan dengan pemberian materi dari Pak Zaenal Aksan.  Dalam materi nya Bapak Wakakur SMP Negeri 3 Malang ini menerangkan tentang pentingnya manajemen waktu dalam keseharian kita.

FGD, dokumentasi BBC

Sesudah pemberian materi, peserta diperbolehkan istirahat, sholat dan makan sampai pukul 19.15, dan berikutnya adalah materi Kepemimpinan yang diberikan oleh Pak Imam Muta’ali.

Sesudah satu jam materi kepemimpinan, acara selanjutnya adalah api unggun dan FGD (Focus Group Discussion). Lewat FGD siswa belajar berani untuk mengemukakan pendapat berkisar masalah keorganisasian.

Sesudah api uggun dan FGD, acara dilanjutkan dengan renungan malam dan kegiatan hari itu berakhir sekitar pukul 22.45.

Suasana makan malam, dokumentasi BBC

Menurut rundown acara seharusnya ada jelajah malam. Namun karena hujan yang tidak kunjung berhenti acara jelajah malam ditiadakan.

Pagi hari setelahmelaksanankan sholat Subuh dan bersih diri, peserta sudah ditunggu Pak Ardillah Rohmad untuk bersama-sama melaksanakan senam pagi.

Kegiatan pagi, dokumentasi BBC
Pendamping LDK, dokumentasi BBC

Satu jam berikutnya semua peserta sarapan pagi dan tepat pukul 07.00 Ibu Any Setijowati sudah siap memberikan materi tentang keorganisasian.

Materi dari Ibu Any Setijowati, dokumentasi BBC

Sesudah dua jam mendapatkan materi sampailah pada acara yang ditunggu-tunggu yaitu tracking dan game.

Game, dokumentasi BBC

Melalui acara ini siswa diajak menjelajah alam sekitar dan mengikuti berbagai game yang diberikan oleh pemandu dari dari Dusun Sahabat Alam.

Acara tracking dan game berlangsung demikian seru.  Melalui berbagai game siswa belajar banyak hal.  Bagaimana memecahkan masalah,  juga bagaimana membuat kerjasama yang baik dengan sesama teman. 

Tracking dan game, dokumentasi BBC

Saat Dhuhur, game diakhiri dan semua peserta dipersilakan untuk sholat, istirahat dan makan

Acara LDK hari itu ditutup dengan apel penutupan dan  sesudahnya semua peserta bersiap meninggalkan Dusun Sahabat Alam untuk kembali ke Bintaraloka.

Sungguh hari yang penuh kesan di Dusun Sahabat Alam. Melalui kegiatan dua hari itu penanaman karakter baik ditanamkan pada siswa dengan suasana yang hangat dan ceria.

Sebagian pendamping dan pemateri, dokumentasi BBC

Sekitar pukul dua rombongan truk perlahan meninggalkan Dusun Sahabat Alam. Jalanan yang kadang terjal seolah gambaran bahwasanya jalan kehidupan tidak selalu mulus.  Ada banyak hal yang harus dihadapi dengan keberanian,  tabah dan kelapangan dada.

Semoga dengan penanaman berbagai karakter baik lewat kegiatan LDK OSIS dan MPK ini akan tercipta calon pemimpin masa depan yang handal dan bisa diharapkan. Pemimpin yang berkarakter baik dan bisa menjadi teladan bagi orang sekitarnya.

Peserta, panitia dan pendamping, dokumentasi BBC

Ya, bukankah para siswa nantinya akan berdiri di garda terdepan sebagai calon-calon pemimpin negeri  ini?  Semoga.

Belajar dari Bapak, Menanamkan Kegemaran Membaca dengan Cara yang Sederhana

Malam semakin larut.  Sinar lampu tempel yang diletakkan di sudut ruangan sesekali bergoyang tertiup angin. Ya,  malam itu listrik mati di kampung kami.

Bayangan-bayangan di dinding kamar membuat siluet tertentu dan kadang menimbulkan rasa seram. Namun itu semua tak kami perhatikan.  Ada yang lebih menarik. Di depan kami bertiga bapak tengah asyik membawakan ceritanya.

Mahabharata, Sumber gambar: Kaori Nusantara

Malam itu bapak bercerita tentang Mahabarata.  Perseteruan antara Pandawa dan Kurawa.  Cerita yang begitu panjang kini sampai pada klimaksnya.

Kami terpukau dengan cerita bapak.  Gemuruh kereta di padang Kurusetra seolah begitu jelas tergambar di benak kami.

“Mengapa Karna tidak bergabung di Pandawa saja Pak? ” tanya saya saat itu.  Bapak tersenyum sambil mengemukakan alasan yang sulit diterima akal anak kecil seusia saya.

Bagaimana bisa persaudaraan dikalahkan oleh pertemanan? Lagipula kalau Karna bergabung dengan Pandawa pasti perang itu tidak terlalu panjang.  Kesaktian Pandawa akan berlipat-lipat dan dalam waktu singkat Kurawa akan kalah, pikir saya saat itu.

Bapak mengakhiri ceritanya ketika adik saya yang masih kecil mulai menguap.

“Wes,  ayo bubuk semua, ” kata bapak sambil menutup ceritanya.  Kami segera mengambil tempat masing-masing dan memejamkan mata.  Bayangan perang masih tergambar dalam ingatanku,  namun langsung berganti dengan mimpi yang lain.  Kami pulas tertidur.

Ritual bercerita sebelum tidur selalu dilakukan bapak setiap malam ketika kami masih kecil. Bahkan ketika kami sudah duduk di SD pun  bapak masih sering bercerita.  Terutama  tentang sejarah dan wayang.

Sejarah berdirinya Singasari tuntas diceritakan sejak Ken Arok memesan keris pada Empu Gandring,  hingga terbunuhnya tujuh orang oleh keris bertuah tersebut. Ketika itu saya duduk di kelas 4 SD,dan bapak  bercerita detail namun dengan bahasa yang bisa kami mengerti.

 Satu hal yang sangat saya ingat tentang bapak adalah kegemaran beliau membaca. Di sela kegiatannya bapak selalu membaca. Apa saja. Koran, majalah, bahkan komik.

Kompas, Sinar Harapan,  Suara Indonesia sering ada di meja ruang tamu. Bapak membelinya eceran.  Kadang ada juga serial komik Si Buta dari Goa Hantu yang dipinjam dari persewaan komik tidak jauh dari rumah saya.

 Gemar membaca membuat bapak tahu segalanya.  Paling tidak itu pandangan saya saat itu.  Bapak selalu bisa menjelaskan dengan gamblang apapun yang saya tanyakan.  Membaca benar- benar membuat pintar,  pikir saya. 

Dari membeli koran eceran Bapak beralih ke berlangganan Kompas.  Datangnya setiap sore hari.  Siapa pembacanya?  Bapak tentu saja.  Kami semua belum bisa membaca.

Suatu saat Mas yang mengantar koran menawarkan majalah Bobo pada bapak.  Ya,  karena dia tahu ada tiga anak kecil  di rumah.  Tanpa berpikir panjang Bapak langsung mengiyakan. 

Bobo, Sumber gambar : Gramedia digital

“Lha anak-anak’ kan belum bisa baca? ” protes ibuk.  Bapak cuma tersenyum.  “Gak apa-apa.., biar mereka cepat bisa baca.. ” jawab Bapak. 

Mulailah saat itu majalah Bobo setia mendatangi kami setiap Kamis sore.  Karena belum bisa membaca kami selalu menunggu bapak membacakan cerita, terutama cergamnya.

Dari cerita bapak kami mulai kenal dengan Bobo yang pintar dan sayang adik-adiknya,  Coreng yang suka menggambar,  Upik yang suka mainan bebek,  Bibi Titi Teliti yang cerewet dan sangat perfeksionis juga Bibi Tutup Pintu yang tidak suka melihat pintu rumah terbuka.

Karakter yang muncul dari keluarga Bobo begitu khas dan terasa sangat akrab bagi kami. Bapak juga sering mengambil Bobo sebagai contoh saat memberikan nasehat pada kami. 

Ketika kami tidak suka makan wortel, bapak mengatakan, ” Kenapa Bobo tidak pakai kacamata?  Karena dia suka makan wortel., matanya jadi sehat.. “

Atau ketika kami malas gosok gigi, bapak berkata,  “Gigi Bobo sangat putih meski cuma dua, kenapa?  Karena dia rajin gosok gigi.., “

He.. He..  Akibatnya kami rajin makan sayur begitu juga gosok gigi,

Tokoh yang lain juga membuat kami makin jatuh hati.  Bona gajah kecil berbelalai panjang yang suka berkorban demi kebahagiaaan teman-temannya,  Rong-rong kucing putih yang jadi sahabat Bona. Nirmala yang baik hati, Oki yang usil, Juwita yang suka menolong dan Si Sirik yang selalu berhasil dikalahkan Juwita.

Kehadiran majalah Bobo menjadi sesuatu yang sangat kami tunggu-tunggu.

“Bobonya datang…, ” suara ibuk yang memberitahu kami saat Bobo datang bisa langsung membuyarkan konsentrasi bermain kami. 

Kami segera berebut Bobo,  membuka-buka untuk melihat gambarnya lalu membawanya ke Bapak. Dengan senang hati bapak menghentikan kegiatannya lalu mulai bercerita.

Sesudah bercerita biasanya bapak membaca cerpen Bobo atau rubrik lain di majalah Bobo.  Saat seperti itu biasanya saya duduk di samping bapak dengan penuh rasa ingin tahu, berharap bapak mau bercerita tentang cerpen tersebut.

“Bagus ya Pak? ” tanya saya. 

Bapak tersenyum. “Apik..  Makanya pinter baca, biar tahu ceritanya.. ”  goda Bapak.

Buku Karl May, sumber gambar: goodreads

Sungguh,  sejak itu saya makin semangat belajar membaca.  Hingga saat masih kelas nol saya sudah mulai bisa membaca.  Saya benar-benar ingin bisa membaca cerpen cerpen yang ada di Bobo seperti Bapak. 

Waktu terus berjalan kegemaran membaca saya kian menjadi.  Seperti Bapak saya suka membaca cerita fiksi dan sejarah.  Kami sering terlibat pembicaraan tentang berbagai cerita  yang habis kami baca.

Masuk SMP buku yang saya baca semakin banyak.  Buku-buku Enid Blyton,  Tintin,  Alfred Hitcock,  Karl May, Kosasih dan banyak lagi. 

Senangnya, bapak selalu ikut membaca buku-buku saya dan sesudahnya kami obrolkan bersama.  Biasanya yang menjadi bahan obrolan kami adalah  pelajaran yang ada di dalam buku tersebut atau hal-hal yang lucu.

Kegemaran membaca akhirnya menurun juga pada anak- anak saya. Mungkin karena setiap hari mereka sering melihat ibuk atau bapaknya membaca.

Apa yang saya gunakan untuk lebih meningkatkan minat baca mereka? Bobo lagi!  Majalah yang tetap menyimpan pesona.  Kehadiran tokoh-tokoh baru di dalamnya seperti Dungdung,  Lobi lobi,  G Jun,  membuat majalah ini semakin  mengikuti zaman.

Tidak ada hari tanpa bacaan.  Selain Bobo buku apapun dilahap anak-anak.  Tentunya saya tetap mengontrol bacaan mereka. Secara berkala kami ke perpustakaan kota atau persewaan komik untuk mencari buku yang kami inginkan.

Bapak, Sumber gambar: ig effendyyusa

 Kebiasaaan membaca terus dibawa anak-anak. Hingga ketika mereka kuliah  di luar kota,  saat pulang, di tas mereka selalu ada buku baru.

 “Buat Ibuk,, ” katanya.

Seperti kebiasaan di masa kecil mereka, habis membaca buku bagus saya selalu  diminta untuk membaca dan lalu kami bicarakan bersama. Biasanya yang kami bicarakan adalah hal -hal yang unik dan menarik dari buku itu.

Ya,  betapa sejarah kembali berulang seperti cerita saya dan bapak di masa lalu.

Akhirnya melalui bapak saya belajar bahwa menularkan kegemaran membaca bisa ditempuh dengan cara yang begitu sederhana,  yaitu memberikan contoh dan ngobrol bersama.

Ada kebahagiaan dalam membaca, Sumber gambar : Pngtree

Membaca tidak hanya membuat pengetahuan bertambah. Dalam membaca dan saling bercerita ada kesenangan juga memperkuat ikatan emosi di antara kami bersama.

Screening, Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Siswa

Hari Kamis suasana di sekitar perpustakaan dan UKS tidak seperti biasanya.  Kesibukan tim UKS sudah tampak sejak pagi.  Meja-meja di tata rapi bahkan sampai di area gazebo juga.

Ya,  hari itu adalah pelaksanaan screening kesehatan untuk seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Malang.

Suasana di gazebo, dokumentasi UKS

Screening kesehatan adalah program yang dilaksanakan oleh Puskesmas terdekat dan UKS. Tujuan screening adalah untuk memeriksa kondisi kesehatan siswa, juga sebagai deteksi awal dari masalah kesehatan yang mungkin dialami siswa. Pemeriksaan bisa dilakukan secara langsung atau wawancara.

Apa saja yang diperiksa saat screening kesehatan siswa? Banyak. Termasuk di antaranya adalah pemeriksaan gizi yang meliputi tinggi badan dan berat badan, kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut,kuku dan kulit, kesehatan gigi,  mata ( visus mata dan tes buta warna),  kesehatan reproduksi dan tensi.

Pemeriksaan gigi, dokumentasi UKS

Dari hasil screening, puskesmas  memberikan feedback pada siswa untuk diberitahukan kepada orang tua supaya segera periksa ke puskesmas jika ada masalah dengan kesehatan siswa, seperti resiko hipertensi atau buta warna, gigi berlubang atau masalah kesehatan yang lain

Pemeriksaan tensi, dokumentasi UKS

Feedback dari hasil screening diharapkan ditanggapi secara positif oleh orang tua dengan membawa putera- puterinya ke puskesmas untuk periksa jika ada masalah kesehatan yang muncul.

Direncanakan minggu depan juga akan dilakukan screening secara online pada siswa kelas 8 dan 9 dengan link yang dikirim oleh Puskesmas. 

Pemeriksaan buta warna dokumentasi UKS
Wawancara, dokumentasi UKS

Screening kesehatan yang dilakukan secara online tidak hanya meliputi kesehatan fisik,  namun juga meliputi kesehatan mental emosional dan intelegensi kelas 7, 8 dan 9.

Perlu disadari bersama bahwa sekolah bukan hanya wadah belajar yang sebatas mempelajari berbagai pelajaran dan sesudahnya pulang ke rumah. Namun sekolah adalah juga tempat pembentukan karakter siswa yang salah satunya adalah karakter peduli pada kebersihan dan kesehatan.

Sebagian dari tim UKS, dokumentasi UKS

Usaha Kesehatan Sekolah sebagai program pemerintah memiliki program pokok pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.  Diharapkan melalui UKS sekolah dapat ikut meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa yang harmonis dan optimal,  sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sumber daya manusia berkualitas.

Salam UKS…Sehat dimulai dari saya…!

Sebuah Perayaan Cinta di Bintaraloka

Wahai Abi

Wahai Umi

Wahai Akhi

Kami Badan Dakwah Islam

Serukan Kebenaran

Tinggalkan Kemungkaran  x2

Ref…

Ghirah kami membara

Demi Islam nan Jaya

Tegakkan Jihad Sabilillah

Mengharap akan ridho-Nya

Tegakkan Jihad  Sabilillah

Mengharap akan ridho-Nya …

(Lagu Mars BDI, tempo : bersemangat, irama lagu: Hubbul Wathon)

Di balik lagu Mars BDI , dokumentasi pribadi

Dengan berjajar rapi dan mengenakan dresscode hitam putih siswa yang  tergabung dalam kegiatan Badan Dakwah Islam menyanyikan lagu Mars BDI dengan penuh semangat. Lagu yang digubah oleh Bapak Muhaimin ini dinyanyikan dengan koreografi Ibu Utin Kustianing.

Wajah cerah tampak di mana mana.  Tidak seperti yang kami khawatirkan ternyata hari itu matahari terang benderang seolah tidak menyisakan hujan yang begitu deras mengguyur kota Malang sehari sebelumnya.

Peserta Maulid, dokumentasi BDI

Seluruh siswa yang beragama Islam kelas 7,8 dan 9 berbusana muslim dan khidmat mengikuti acara perayaan Maulid Nabi Muhammad saw yang di gelar di lapangan sekolah.

Tentang Perayaan Maulid Nabi

Maulid Nabi hakekatnya adalah perayaan akan cinta kita pada Nabi Muhammad saw.  Nabi akhir zaman yang membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Pembacaan Maulid Diba’, dokumentasi Anggita

Nabi yang diutus Allah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin).  Nabi yang membawa contoh akhlak mulia. 

Ya,  siapa yang tak kenal akhlak nabi? 

Beliau yang selalu berprasangka baik, tidak pernah berbuat keburukan, tidak berkata kasar dan tidak pernah marah. Bahkan, beliau selalu mendoakan kebaikan kepada orang yang berbuat keji kepadanya.

Sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21, bahwa Allah Swt berfirman:

Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Sebagai umat Islam kita wajib mencintai Rasulullah Muhammad saw. Seperti firman Allah  dalam surat Ali Imron, ayat 31:

 قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

 Artinya: Katakanlah wahai Muhammad (kepada ummatmu) jika kalian cinta kepada Allah, patuhlah kepadaku (Muhammad), maka Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, sebab Allah maha pengampun dan penyayang

 Allah memerintahkan kita agar patuh dan mengikuti Rasulullah karena sesungguhnya Rasulullah tidak pernah melontarkan perkataan berdasarkan dari hawa nafsunya sendiri, sebab seluruh perintah dan larangan yang diucapkan adalah murni bersumber dari wahyu. Oleh karena itu cinta kepada Rasulullah sama halnya cinta kepada Allah.

Ada banyak cara kita mencintai Rasulullah, di antaranya adalah melakukan sunah-sunahnya,  memperbanyak shalawat,mencintai keluarga, sahabat, dan umat muslim, mempelajari shirah nabawiyah, juga rajin berdoa

Dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad saw Bintaraloka mengadakan berbagai macam kegiatan.  Kegiatan pagi itu diawali dengan pembacaan gema wahyu Ilahi oleh Ayra Firna Derlen dan sari tilawah oleh Zahra Rianty Derlen. Sesudahnya acara lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars BDI dan pembacaan sholawat Diba’ yang dimotori oleh siswa BDI. 

Mahalul Qiyam, dokumentasi BDI

Sesudah pembacaan sholawat, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Kepala sekolah dan mauidhotul khasanah yang disampaikan oleh Ustad Abdul Wahid, S.PdI, M.PdI.

Melalui mauidhotul khasanahnya  Ustad Abdul Wahid  menyampaikan tentang perlunya kita mencintai Rasulullah.

Diriwayatkan bahwa begitu gembiranya Abu Lahab dalam menyambut kelahiran nabi Muhammad , dia memerdekakan seorang budak bernama Tsuwaibah di hari kelahiran Nabi.

Atas tindakannya ini meski Abu Lahab adalah seorang kafir dan selalu memusuhi nabi , dia mendapat keringanan siksa kubur di setiap hari Senin.

Sesudah mauidhotul khasanah siswa menuju kelas masing masing untuk makan bersama kue-kue yang sudah dibawa dari rumah. 

Sekitar 30 menit kemudian acara lomba-lombapun dimulai.  Berbagai acara lomba yang diadakan pagi itu adalah lomba:

Cerdas Cermat PAI, dokumentasi Anggita

1. Adzan

2. Tartil

3. Pidato PAI

4. Desain infografis

5. Desain poster

6. Kaligrafi

7. Asmaul Husna

8. Cerdas cermat PAI

Dengan penilai atau juri tiap nomor lomba adalah dua orang bapak/ ibu guru yang bertugas.

Lomba asmaul Husna, dokumentasi pribadi
Penampilan peserta lomba asmaul Husna, dokumentasi pribadi

Secara umum lomba-lomba berjalan lancar dan meriah.  Ya,  setiap kelas wajib mengirimkan perwakilannya untuk berlaga di setiap nomor lomba, sehingga tidak ada siswa yang tidak terlibat dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad saw.

Sekitar pukul 14.00 acara lomba berakhir,  dan pengumuman nanti akan dijadwalkan oleh Bapak/Ibu guru PAI bersama BDI.

Sie konsumsi, dokumentasi pribadi

Kelancaran acara Maulid Nabi ini tidak luput dari kerja keras bapak/ibu guru termasuk sie konsumsi yang sudah sibuk di dapur menyiapkan hidangan sejak pagi.

Bersama sebagian anggota BDI, dokumentasi Aneira

Semoga perayaan Maulid kali ini semakin meningkatkan rasa cinta kita pada Nabi Muhammad saw sehingga di yaumil qiyamah nanti kita akan mendapatkan syafaat dan berkumpul bersama beliau .

Sesuai sabda Nabi Muhammad saw:  ‘Sesungguhnya engkau akan bersama-sama orang yang engkau cintai’,” (Muttafaq ‘alaih).

Allahumma sholli ‘ala Muhammad..