Meningkatkan Wawasan Keislaman dan Kesalehan Sosial Melalui Kegiatan Pesram dan Irama Bintaraloka 

Pagi itu hari pertama masuk sekolah setelah libur awal Ramadhan. Suasana terasa berbeda karena banyak siswa mengenakan busana muslim. Semua tampak segar dan bersemangat. Ya, hari itu adalah hari pertama pelaksanaan kegiatan Ramadhan di Bumi Bintaraloka.

Siap mengikuti Pesram, dokumentasi pribadi

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana pahala kebaikan dilipat gandakan. Karenanya di bulan penuh berkah itu sudah selayaknya kita memperbanyak kebajikan, baik terhadap sesama manusia maupun kepada Allah. 

Berkaitan dengan hal tersebut, di bulan Ramadhan 1445 H ini Bintaraloka kembali melaksanakan kegiatan Ramadhan yang bertajuk Pesantren Ramadhan dan Ibadah Ramadhan (Pesram dan Irama).

Pembukaan Pesram, dokumentasi Anggita

Acara yang dimotori oleh para guru PAI ini dibuka pada hari Senin pagi oleh Ibu Dra Mutmainah Amini, M.Pd, Kepala SMP Negeri 3 Malang. 

Dalam sambutannya beliau berpesan agar semua siswa mengikuti rangkaian kegiatan Pesram ini dengan baik dan sungguh-sungguh.

Pemberian materi di aula, dokumentasi Anggita

Menurut Ibu Utin Kustianing koordinator Pesram dan Irama, kegiatan yang dilaksanakan mulai hari Senin 18 Maret hingga Rabu 20 Maret 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan keislaman dan kesalehan Sosial.

Koordinator Pesram dan pemateri dari Ma’had UiN, dokumentasi Utien
Pemateri dan pendamping, dokumentasi Anggita

Kegiatan Pesram dan Irama dilaksanakan bergantian, setiap hari satu angkatan. Hari Senin yang melaksanakan Pesram dan Irama adalah kelas sembilan, hari Selasa kelas delapan dan esoknya kelas tujuh.

Materi di kelas, dokumentasi Anggita
Semangat yg mengikuti materi Pesram, dokumentasi Anggita
Sesi materi pagi di kelas, dokumentasi Anggita
Sesi materi pagi, dokumentasi Anggita

Adapun materi yang diberikan pada siswa adalah tentang Fiqih, Aqidah, Muhasabah dan Adab bermedia sosial, dan pemberi materi adalah para Ustadz dan Ustadzah dari Ma’had UIN Malang.

Diterangkan oleh Ibu Utin bahwa pada dasarnya kegiatan Pesram dan Irama dibagi menjadi dua bagian. 

Pagi hari siswa mendapatkan materi sementara sore hari.yang dimulai pukul 16.30 adalah penerapan materi.

Sholat berjamaah , dokumentasi Anggita
Sholat berjamaah, dokumentasi Anggita

Penerapan materi diisi dengan tahsin, sholat Maghrib berjamaah, buka bersama dan sholat taraweh berjamaah dengan dipandu oleh Bapak Abidlah Salfada Batoga,  bersama para Ustadz dari Ma’had UIN. 

Kelancaran pelaksanaan Pesram dan Irama tidak lepas dari kontribusi dan dukungan dari paguyuban kelas. Hal tersebut tampak saat pelaksanaan buka bersama di mana konsumsi siswa semua dihandle oleh paguyuban.

Paguyuban dan wali kelas mempersiapkan buka bersama, dokumentasi pribadi
Suasana buka bersama, dokumentasi Anggita

Dalam Pesram ini siswa juga diajak untuk lebih peduli pada orang di sekitarnya dengan membagi-bagikan takjil gratis pada para pengendara atau pejalan kaki yang kebetulan lewat di depan sekolah.

Pembagian takjil pada pengendara atau pejalan kaki di depan sekolah, dokumentasi Anggita

Pelaksanaan pembagian takjil gratis dilakukan oleh pengurus BDI yang ditugaskan.

Siswa maupun guru pendamping tampak demikian bersemangat dalam mengikuti acara ini. 

Meskipun acara lumayan panjang yaitu dimulai dari pukul 07.30 dan berakhir sekitar pukul 20.00,  wajah ceria tampak dimana-mana.

Pesram dan Irama hari terakhir, dokumentasi Bintaraloka

Acara Pesram dan Irama ditutup oleh Bapak Aksan wakakur SMP Negeri 3 Malang pada hari Rabu tanggal 20 Maret 2024 malam.

Harapannya kedepan Pesram akan dikemas dengan lebih bagus lagi, dan jika perlu diadakan di pondok pesantren yang sebenarnya, supaya siswa bisa merasakan langsung bagaimana kehidupan di pesantren.

Semoga bermanfaat, Salam Ramadhan

Pelajaran Berharga di Balik Persiapan Pergelaran Tari Nusantara

Suara gamelan terdengar rancak dan bersemangat. Beberapa anak bergerak selaras irama. Ada yang menari di tengah ada juga yang mengelilingi sambil membentuk formasi gerakan-gerakan tertentu. 

Satu atau dua orang siswa bertindak sebagai pemandu sementara siswa yang lain mengikuti arahan sang pemandu. Biasanya yang bertindak sebagai pemandu adalah siswa yang sudah punya background sebagai penari atau paling tidak pernah mengikuti latihan tari.

Berlatih dengan tutor teman sekelas , dokumentasi Bintaraloka

Mengapa tidak mendatangkan pelatih dari luar saja? Aha, ini adalah sebuah hal yang dilarang keras. Sejak awal koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila sudah menekankan  bahwa setiap kelas tidak boleh menggunakan jasa pelatih dari luar.

Betlatih di depan kelas, dokumentasi Bintaraloka

Di atas adalah gambaran persiapan pelaksanaan perayaan Pergelaran Tari Nusantara yang diadakan pada awal bulan Maret 2024.

Di balik tampilan yang luar biasa dari masing-masing kelas pada acara perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang bertajuk Pergelaran Tari Nusantara, ternyata ada banyak pelajaran yang bisa diambil.

Siap menari dengan berselendang, dokumentasi pribadi

Selain mengajak siswa untuk lebih mencintai tanah air, memahami keaneka ragaman budaya, khususnya tarian Nusantara, projek ini juga menanamkan berbagai karakter baik pada siswa. 

Persiapan dilakukan siswa selama lebih kurang dua setengah bulan. Waktu yang tidak terlalu lama untuk sebuah persiapan pergelaran. 

Persiapan pergelaran meliputi belajar tentang seni tari dengan mendatangkan  narasumber dari luar, diskusi bersama tentang filosofi atau pelajaran apa yang terkandung dari sebuah tarian, membuat majalah tari dan yang terakhir adalah latihan tari.

Diskusi sebelum berlatih, dokumentasi Bintaraloka

Latihan tari yang dilakukan oleh masing masing kelas dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan terakhir.

Siswa tampak bersungguh-sungguh dalam berlatih. Ya, di akhir projek mereka harus membawakan tarian di panggung. Yang menjadi penonton sekaligus mengapresiasi adalah para kakak kelas, sementara bapak ibu guru juga melakukan penilaian.

Latihan bersama dengan sungguh-sungguh, dokumentasi Bintaraloka

Dalam  pergelaran, setiap kelas wajib menampilkan dua buah tarian, karenanya tidak ada siswa yang tidak tampil. Semua pasti mendapat tugas untuk menari.

Ada banyak pelajaran penting dari persiapan pelaksanaan Pergelaran Tari Nusantara ini,  diantaranya adalah pelajaran tentang tanggung jawab, bersungguh-sungguh, kerjasama juga  gotong royong . 

Kesungguhan dan tanggung jawab terlihat saat mereka berlatih tari bersama. Beberapa kali membuat kesalahan, tapi terus diulang dan diulang tanpa kenal putus asa.

Latihan di kelas, dokumentasi Bintaraloka

Gotong royong dan kerjasama tampak bagaimana mereka saling mengingatkan ataupun saling berdiskusi untuk membuat tampilan yang terbaik dari kelas mereka.

Semua berjalan penuh semangat dan gembira. Ya, hakekatnya melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila siswa diajak belajar tentang berbagai karakter baik dalam praktek nyata dan dalam suasana yang menyenangkan. 

Suasana persiapan tampak pada video berikut ini:

Mengingat Kematian, Sebuah Cara untuk Menghargai Kehidupan

Sholat Dhuhur baru saja usai. Setelah melipat sajadah, anak saya segera mengeluarkan sepeda motornya. 

“Sekarang, Buk?” katanya. 

Tanpa banyak bicara saya segera memakai kerudung dan mengambil tas. Cuaca agak mendung siang ini, tapi sepertinya tidak akan turun hujan. 

Tak lama berselang, kamipun berboncengan menuju TPU Mergan dan Kasin Malang.

Rencana ziarah kubur sebenarnya akan kami lakukan hari Minggu kemarin. Tapi karena hari Sabtu dan Minggu Malang terus diguyur hujan, akhirnya ziarah baru bisa kami laksanakan hari ini.

Sepeda kami terus berjalan membelah keramaian lalu lintas kota Malang. Suasana lumayan ramai terutama pada jalan menuju arah makam. Ya, rupanya banyak yang melakukan ziarah hari ini karena terhalang hujan kemarin.

Tentang Ziarah Kubur

Berdoa saat ziarah kubur, sumber gambar: detikcom

 Ziarah kubur artinya mengunjungi makam. Akhir bulan Syaban selalu istimewa karena banyak yang melakukan ziarah kubur atau ‘nyekar’ sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Apakah ziarah harus menjelang Ramadhan saja? Tidak juga. Ziarah bisa dilakukan kapan saja, tapi seringnya dilakukan setiap hari Jumat atau menjelang hari-hari istimewa, misal menjelang Ramadhan atau Hari Raya.

Pada mulanya ziarah kubur pernah tidak diperbolehkan oleh Nabi Muhammad saw. Hal tersebut dikarenakan kondisi iman umat yang masih lemah.

Namun akhirnya ziarah diperbolehkan , seperti sabda Rasulullah yang berbunyi: 

Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil),” (HR Muslim)

Dalam ziarah kubur niat harus ditata benar-benar. Ziarah diniatkan untuk mengirim doa pada ahli kubur, bukan untuk meminta berkah pada makam yang diziarahi.

Lalu apa saja hikmah dari ziarah kubur?

1. Mendoakan ahli kubur. Ya, orang yang sudah meninggal mengharapkan kiriman doa dari anak- anak maupun kerabatnya. Kiriman doa sangat besar artinya bagi ahli kubur seperti hadits berikut:

Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. 

Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istigfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka” (HR. Ad-Dailami).

2. Diampuni dosa-dosanya.

Manusia yang rajin menziarahi makam kedua orang tuanya akan diampuni dosa-dosanya seperti HR Abu Hurairah yang berbunyi: 

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya”.

3. Menyadarkan manusia akan kelemahannya

Ziarah kubur menyadarkan manusia bahwa sehebat apapun dia kelak akan kembali menjadi tanah dari mana dia berasal. Jadi segala macam kehebatan ataupun kebesaran tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk sombong.

4. Mengingat kematian dan kehidupan di akhirat.

Dengan ziarah kubur kita akan lebih mengingat kematian yang nantinya akan dilanjutkan dengan kehidupan di alam akhirat nanti. 

Banyak berbuat kebaikan , sumber gambar: Islam Digest Republika

Apakah kita sudah membawa bekal yang cukup untuk menghadapinya?

Mengingat kematian membuat kita lebih giat beribadah untuk mencari bekal sebanyak- banyaknya, memanfaatkan waktu hidup kita di dunia dengan berbuat kebaikan baik pada Allah maupun sesama. 

Menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan kebajikan adalah perwujudan rasa syukur kita atas kehidupan yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.

Akhirnya, satu nasehat yang sangat penting dari ziarah kubur adalah mengingat kematian, karena 

hakekatnya mengingat kematian membuat kita lebih bersyukur akan anugerah kehidupan yang sedang kita jalani sekarang ini.

Kirab Piala Adipura, Sebuah Prestasi Membanggakan telah Diraih Kota Malang

Pagi itu seluruh siswa kelas tujuh dan guru pendamping bersama-sama berangkat menuju kawasan Alun-alun Bunder Kota Malang. 

Ada lebih dari dua ratus siswa berjalan kaki menuju lokasi. Ada apa gerangan? Aha, ternyata kota Malang telah menerima satu penghargaan yang bergengsi yaitu piala Adipura, dan pagi itu akan dilakukan kirab piala Adipura oleh Pemerintah Kota Malang.

Siswa dan pendamping, dokumentasi Vina

Semua tampak begitu bersemangat. Tugas siswa pagi itu adalah menyambut kirab di sekitar stasiun Kota Baru yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.

Siap menyambut kedatangan Piala Adipura, dokumentasi Vina

Sementara sebagian besar siswa menyambut kirab, beberapa siswa yang lain menjadi rombongan penari yang tergabung dalam kirab. Kostum penari topeng Malangan yang didominasi warna merah membuat suasana begitu meriah.

Kirab dimulai dari Balai Kota Malang dan berakhir di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota MalangJalan Bingkil No.1, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun.

Adapun rute kirab secara detail adalah mulai Balai Kota Malang berputar di Alun Alun Tugu, menuju Jalan Kertanegara, Jalan Trunojoyo, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Ranugrati, Jalan Danau Toba, Jalan Danau Kerinci Raya, Jalan Terusan Sulfat, Jalan Sulfat. Kemudian berlanjut ke Jalan Sunandar Priyo Sudarmo, Jalan LA Sucipto, Jalan Borobudur, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Mayjen Panjaitan, Jalan Ijen, Jalan Kawi, Alun Alun Merdeka, Jalan Halmahera dan finish di Kantor DLH Jalan Bingkil.

Para penari di Alun alun Tugu, dokumentasi Bintaraloka

Kirab berlangsung meriah. Setelah berjalan di kawasan Tugu, dengan menggunakan kendaraan terbuka  Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM membawa piala Adipura untuk dipamerkan kepada masyarakat kota Malang. 

Tentang Penghargaan Adipura.

Bapak Pj Walikota melakukan kirab piala Adipura bersama rombongan penari, dokumentasi Bintaraloka

Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Penyelenggara Adipura adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Program Adipura bertujuan untuk mendorong kepemimpinan dan komitmen pemerintah kabupaten/kota serta membangun partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat untuk berperan menselaraskan pertumbuhan ekonomi hijau, fungsi sosial, dan fungsi ekologis dalam proses pembangunan dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Ada empat kategori penilaian Adipura yaitu:

Kota Metropolitan (jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa)

Kota Besar (jumlah penduduk antara 500.001 – 1.000.000 jiwa)

Kota Sedang (jumlah penduduk antara 100.001 – 500.000 jiwa)

Kota Kecil (jumlah penduduk sampai dengan 100.000 jiwa).

Kota Malang mempunyai penduduk sebanyak 874,66 ribu jiwa (data BPS 2023), jadi termasuk penilaian Adipura kategori kota besar.

Persiapan penari didampingi oleh ibu dan bapak guru, dokumentasi Bintaraloka

Penghargaan Adipura untuk kota Malang diserahkan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang pada tanggal 5 Maret 2024 di Jakarta.

Sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Diperolehnya penghargaan ini menunjukkan sinergi yang baik antara masyarakat juga komponen daerah untuk mewujudkan Malang sebagai kota yang bersih juga nyaman. 

Dalam acara ini Bapak Pj Walikota juga berpesan agar semua terus meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam menjaga lingkungan hidup sekitar kita.

Setelah penyambutan, siswa kembali ke Bintaraloka dengan didampingi oleh Bapak/Ibu guru.

Sebagian pendamping, dokumentasi Vina

Akhirnya semoga penghargaan Adipura akan memberikan motivasi pada warga kota Malang untuk  terus berbenah menangani berbagai masalah lingkungan, dan pada akhirnya bisa mewujudkan kota yang bermartabat, sesuai tagline Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang yaitu Kuthone Resik, Rejekine Apik.

Suasana penyambutan bisa dilihat di link berikut:

https://drive.google.com/file/d/1dbdQ47-RHUxsT2qNl7BqSwKliApm8HKJ/view?usp=drivesdk

Pergelaran Tari Nusantara, Sebuah Cara untuk Menghayati Kekayaan Budaya Indonesia Tercinta

Maret yang istimewa. Awal bulan ini ditandai dengan suasana yang demikian meriah di lapangan volley Bintaraloka. Sebuah panggung didirikan, kursi untuk bapak/ ibu guru serta para tamu berjajar rapi di lapangan.

Siap tampil menari , dokumentasi pribadi
Tim kelas 7.9, dokumentasi pribadi

Siswa kelas tujuh sibuk merias diri, dan mempersiapkan tampilan, sementara siswa kelas delapan  dan sembilan duduk di tempat yang disediakan untuk menyaksikan tarian yang akan dipersembahkan adik-adiknya.

Siap mengapresiasi , dokumentasi pribadi
Siap memberikan apresiasi pada penampilan adik kelas, dokumentasi pribadi
Kelas 9, siap menjadi apresiator, dokumentasi pribadi
Siap mengapresiasi penampilan adik kelas, dokumentasi pribadi

Busana tari dari berbagai macam daerah tampak warna-warni menambah ceria suasana sekolah hari itu.

Ya, pagi itu di Bintaraloka diadakan Perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas tujuh yang bertema Bhinneka Tunggal Ika.

Tari piring, dokumentasi pribadi
Penampilan salah satu peserta pergelaran tari Nusantara, dokumentasi pribadi

Acara yang bertajuk Pergelaran Tari Nusantara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 3.2 yang tersebar di sembilan kelas. Dalam acara tersebut setiap kelas wajib menampilkan dua buah tarian, jadi setiap siswa pasti terlibat dalam sebuah persembahan tari.

Tim 7.9 siap menari, dokumentasi pribadi

Tari yang dibawakan juga beraneka ragam. Ya, bukankah tanah air kita terkenal dengan beragamnya adat dan seni budaya?

Acara yang dipandu oleh MC Pak Gerry dan Ibu Happy ini dimulai sekitar pukul tujuh pagi.

Pembawa acara Pak Gerry dan Bu Happy, dokumentasi Addin

Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dipandu Ibu Diana, acara dilanjutkan dengan sambutan Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang.

Menyanyikan lagu Indonesia Raya dipandu Bu Diana, dokumentasi Addin
Sambutan Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang, dokumentasi Addin

Dalam sambutan hari ini Ibu Kepala Sekolah menekankan tentang perlunya terus menanamkan karakter pelajar Pancasila dalam diri semua siswa, serta memperkuat rasa persatuan dalam keluarga besar Bintaraloka. 

Penampilan salah satu peserta, dokumentasi pribadi

Sesudah acara pembukaan, tarian demi tarian ditampilkan. Ada sekitar 18 tarian yang dibawakan oleh para siswa, seperti tari Jaranan, Beskalan, Tari Rampak Barong dan banyak lagi.

Bu Amy dan Bu Antika dan peserta tari, dokumentasi pribadi

Sementara siswa kelas tujuh menari, tugas siswa kelas delapan dan sembilan adalah mengapresiasi dan membuat catatan tentang tarian yang ditampilkan hari itu. 

Ada berbagai catatan positif tentang manfaat dari penyelenggaraan acara ini.

Menurut beberapa siswa yang sempat diwawancarai, manfaat penyelenggaraan acara ini adalah bisa menunjukkan pada semua yang hadir tentang aneka ragam tarian Nusantara dan filosofinya.

Tarian Nusantara yang kaya filosofi, dokumentasi Addin
Salah satu tampilan peserta, dokumentasi pribadi

Manfaat lainnya adalah untuk memperkenalkan pada semua betapa beraneka ragamnya busana adat yang kita miliki.

Menyanyi bersama Pak Vigil, dokumentasi pribadi
Gembira menyanyi bersama Pak Vigil, dokumentasi pribadi

Sesudah semua tari ditampilkan, acara dilanjutkan dengan menyanyi bersama diiringi musik dari Pak Vigil Kristologus. Berbagai lagi dikumandangkan mulai dari Ibu Pertiwi, Indonesia Tanah Air Beta, Paman Datang dan banyak lagi. Semua tampak begitu gembira.

Akhir acara bersama beberapa siswa, dokumentasi pribadi

Sekitar pukul sepuluh seperempat, sebelum acara diakhiri semua siswa dan guru bersama-sama melaksanakan senam Pelajar Pancasila dengan Pak Ardillah sebagai pemandu. 

Tim dokumentasi tampak sibuk ke sana kemari mengabadikan segala peristiwa hari itu.

Tim dokumentasi in action, dokumentasi pribadi
Tim dokumentasi in action, dokumentasi pribadi

Sebuah pagi yang sangat ceria di Bintaraloka. Perayaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini terasa begitu istimewa. 

Foto bersama di akhir acara, dokumentasi Bintaraloka

Lewat berbagai macam tarian yang disajikan, kami merasa begitu gembira dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

 Ya, sebuah bangsa yang sangat kaya akan berbagai macam adat, seni dan budaya. 

Salam Bintaraloka…:)

Foto lain bisa dilihat di link berikut :

https://www.instagram.com/reel/C39VCi3LO0j/?igsh=MnF6YjN2b3YwM2po

https://www.instagram.com/reel/C3-GkoaLAun/?igsh=MXg4MXFtem5yaWx0MQ==