Catatan dari Pelaksanaan Ujian Sekolah 2023 SMP Negeri 3 Malang

Setelah enam hari akhirnya Ujian Tulis pun usai dilaksanakan. Ujian tulis yang merupakan salah satu rangkaian ujian sekolah ini sudah dilaksanakan tanggal 8 hingga 15 Mei 2023. Ada 11 mapel yang diujikan dengan durasi waktu 90 menit dan 120 menit.

Kunjungan Bapak Pengawas ke kelas, dokumentasi Bu Any

Ujian dimulai pukul 07.30 dan diakhiri pukul 11.00 atau 11.30.
Meski demikian pengawas dan panitia harus sudah datang sebelum pukul tujuh pagi karena pukul tujuh dilaksanakan briefing dari Ibu Kepala Sekolah dan ketua panitia ujian sekolah.

Briefing sebelum ujian, dokumentasi pribadi
QR code untuk masuk aplikasi ujian, dokumentasi pribadi

Ujian berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. Penggunaan SIM dan perangkat tidak ada kendala yang berarti karena operator dan pihak Web Master siap membantu siswa yang mengalami masalah. Hanya yang menjadi catatan adalah wifi yang kadang macet sehingga beberapa siswa harus tethering.

Beberapa siswa dibantu operator, dokumentasi pribadi

Di awal pelaksanaan ujian ada dua kunjungan yang dilakukan di SMP Negeri 3, yaitu kunjungan dari Bapak Kadinas Suwajana, SE,MM dan Bapak Pengawas Drs Sutikno, M.Pd. Apresiasi positif diberikan oleh Bapak Kadinas dan Pengawas pada pelaksanaan ujian di SMP Negeri 3 Malang.

Kunjungan Bapak Kadinas dan Pengawas, dokumentasi Bu Any
Siswa mengerjakan ujian, dokumentasi pribadi

Ujian telah berlalu. Kini tinggal berdoa dan menunggu hasilnya. Adalah hal yang membanggakan karena siswa menjalani ujian dengan kesungguhan dan kejujuran.
Harapannya, selaras dengan kesungguhan tersebut, siswa akan mendapatkan nilai yang maksimal.

IndiHome, Mitra Sejati Berbagi Inspirasi

Kegiatan sekolah sebagai sumber konten, dokumentasi pribadi

Membacalah maka kamu akan mengenal dunia, dan menulislah maka kamu akan dikenal dunia.

***

Siang itu saya dan seorang teman mendapat tugas menjemput narasumber di lobby sekolah untuk mengajak beliau ke aula.

Sementara itu di aula guru yang lain sedang sibuk menyiapkan siswa kelas tujuh untuk mendapatkan materi hari itu. Dalam persiapan tersebut siswa diajak menari dan bergerak bersama sesuai irama lagu.

Aha, sesuai rencana hari itu, dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, siswa akan diajak belajar untuk menjadi konten kreator. Narasumber yang dihadirkan adalah seorang youtuber asal Malang.

Sekitar pukul delapan tamu yang ditunggupun datang. Kami saling memperkenalkan diri dan sejenak berbasa- basi.

“Ini konten kreator kami, Mas ..,” kata teman saya, ketika saya bersalaman dengan Sang Konten Kreator.
“Ibu ini konten kreator dalam bidang tulis menulis, dan sering menulis di Kompasiana..,”
Sesaat saya terkejut.

Eh, konten kreator? Saat itu saya baru sadar bahwa dunia tulis menulis membawa saya menjadi seorang konten kreator.

Kesadaran menjadi seorang konten kreator makin terasa ketika dalam berbagai acara, ketika saya sibuk motret teman-teman berseloroh, “Dibuat tulisan ya.. Wah, rajin ngonten , nih..,”
He..he..

Konten kreator, dokumentasi pribadi

Menjadi konten kreator saya jalani sejak tahun 2019, tepatnya ketika pandemi melanda. Ketika itu pembelajaran dilakukan secara daring sehingga setiap hari saya harus berakrab-akrab dengan laptop.

Nah, sesudah mengajar, duduk di depan laptop membuat semangat menulis datang lagi. Menulis adalah dunia saya sejak kuliah. Saat itu saya sering menulis cerita dan dikirim ke majalah anak-anak.

Langkah pertama yang saya lakukan saat itu adalah membuat blog pribadi. Membuat blog dilakukan sesudah saya mengikuti pelatihan daring bagaimana menjadi seorang blogger.

Sesudah mempunyai blog pribadi, setiap selesai mengajar selalu saya sempatkan membuat tulisan. Luar biasa, ternyata menulis selalu memberikan kepuasan tersendiri bagi saya.

Inspirasinya dari mana? Dari pembelajaran yang dilakukan, berbagai masalah siswa, juga cerita sehari-hari. Segala peristiwa, sekecil apapun selalu saya coba menuliskannya.

Singkat kata akhirnya kegemaran menulis semakin menjadi. Apalagi ketika saya masuk Kompasiana.

Membaca karya dan berdiskusi bersama Kompasianer adalah media belajar yang tak ada habisnya. Selalu ada inspirasi menarik yang bisa ditulis. Dan akhirnya tulisan demi tulisan terus mengalir.

Menjadi Guru dan Konten Kreator

Semenjak Ujian Nasional berubah menjadi Asesmen Nasional saya selalu menjadi tim yang bertugas menyiapkan anak-anak untuk menghadapi Asesmen Nasional (AN).

Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam meningkatkan mutu pendidikan yang mengacu pada input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Assesmen Nasional meliputi Asesmen Literasi Membaca dan Survei Karakter, sedangkan hari kedua untuk Asesmen Numerasi dan Survei Lingkungan Belajar.
Assesmen Literasi Membaca dan Numerasi termasuk dalam AKM.

Ciri dari soal AKM adalah aplikatif, jadi konteks yang diambil sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
Soal AKM juga memiliki sifat integratif sehingga memungkinkan kolaborasi antar mata pelajaran.

Kedua ciri tersebut membuat sebagian besar soal AKM memiliki stimulus bacaan yang panjang.

Nah, di sinilah masalah mulai timbul. Banyak siswa yang menganggap soal AKM sulit. Sebenarnya bukan sulit. Hanya saja ketahanan membaca dan kemampuan siswa dalam memahami bacaan sangat kurang.

Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan pembiasaan membaca baik lewat buku ataupun lewat gadget yang dimiliki siswa.

Saat melakukan pembinaan siswa peserta AKM saya mulai sering mengirimkan artikel yang berkaitan dengan matematika dari blog pribadi saya. Setelah artikel dikirim, pada pertemuan esok harinya artikel akan dibahas. Pembahasan terutama ditekankan pada aspek numerasinya.

Kegiatan sekolah sebagai sumber konten, dokumentasi pribadi

Penggunaan blog dalam pembinaan siswa peserta AKM ternyata sangat membantu. Dalam sehari bisa saya mengirimkan dua atau tiga artikel untuk stimulus soal yang akan dibahas esok hari.

Seiring berjalannya waktu pembuatan konten terus berlanjut. Konten yang saya buat berkisar pada masalah matematika, tips menghadapi ujian, tips belajar matematika juga kegiatan istimewa di sekolah.

Setiap kegiatan di sekolah bisa dijadikan konten yang menarik. Mulai dari berbagai kegiatan kesiswaan, pembelajaran, menerima tamu, ulang tahun sekolah, lomba sekolah ataupun kegiatan keagamaan.

Kegiatan Projek sebagai sumber konten, dokumentasi pribadi

Sesudah menjadi artikel, link akan saya sebar ke siswa lewat ketua kelas. Hal yang menggembirakan adalah siswa sangat antusias , terbukti statistik blog menunjukkan jumlah pembaca yang semakin meningkat.

Sejak saat itu hampir tidak ada peristiwa yang luput dari bidikan kamera untuk kemudian saya buat tulisan.
“Yeay…, masuk majalah online,” kata siswa setiap habis saya potret. Aha…

Pernah suatu kali saya lupa share link tulisan dari sebuah event sekolah. Esok hari saat masuk kelas, ada siswa yang langsung bertanya kepada saya.
“Bu, kok tidak ada link ya?”
“Link apa?” tanya saya heran.
“Kan habis kegiatan biasanya ada link yang berisi cerita ?” kata siswa lagi.
“Oke …, Nanti,” jawab saya sambil tersenyum. Eh, ternyata mereka juga menunggu tulisan saya..

Btw, apa saja yang harus dilakukan oleh seorang konten kreator agar bisa menghasilkan konten yang berisi dan menarik?

Satu : Fokus Pada Topik yang menjadi ciri khas
Adalah penting untuk fokus pada topik yang spesifik dan menjadi ciri khas kita. Topik dan ciri khas akan membentuk branding kita.

Dua : Mempelajari Audiens
Karena audiens saya yang banyak adalah siswa, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sederhana dan populer. Siswa juga lebih tertarik jika dalam konten banyak terdapat foto, lebih -lebih foto mereka. Karenanya, di artikel saya foto yang ditempel lebih banyak.

Tiga : Konsisten membuat konten
Sering mengunggah postingan yang bermanfaat bisa memperbanyak audiens dan pada akhirnya memperkuat branding kita di depan audiens.

Dengan sering mengunggah konten kita juga bisa lebih tahu tipe konten yang disukai oleh audiens.

Empat : Selalu mengembangkan pengetahuan.
Agar konten kita semakin berbobot, kita harus banyak membaca dan menambah pengetahuan sehingga konten yang dibuat bisa lebih berisi dan tidak ‘garing’.

Ilustrasi mencari pengetahuan lewat internet, Sumber gambar: Kompas.com

Berkaitan dengan hal di atas, maka seorang konten kreator sangat memerlukan koneksi internet yang bagus, baik untuk akses pengetahuan ataupun mengupload karyanya, dan Indihome adalah jawabannya.

Keluarga saya berlangganan internet di Telkom mulai tahun 2010, ketika itu masih bernama Speedy. Tujuan awal berlangganan internet adalah untuk mencegah anak-anak bermain di warnet.

Ya, saat itu era keemasan warnet. Warnet yang berlokasi tak jauh dari rumah saya setiap hari dipenuhi anak kecil, dan itu sangat mengkhawatirkan saya karena biasanya anak anak akan lupa waktu jika keasyikan bermain.

Tahun 2016 Speedy berubah menjadi Indihome. IndiHome memberikan layanan  Internet, Usee TV Cable, dan telepon rumah.

Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari berlangganan Indihome. Di samping anak-anak lebih krasan di rumah, akses pengetahuan menjadi lebih mudah, juga
sinyal Indihome yang bagus membuat pengupload an karya bisa berjalan lancar tanpa kendala apapun.

Menjadi guru dan merangkap sebagai konten kreator benar-benar hal yang mengasyikkan. Melaluinya kita bisa mengajak siswa untuk lebih rajin membaca, memberi inspirasi pada mereka untuk mencoba menulis, dan mencermatyapa saja yang ada di sekitar mereka.

HUT Sekolah sebagai sumber konten, dokumentasi pribadi

Oh ya.. sekarang saya dalam tahap merintis pembuatan blog rame-rame bersama siswa sekelas, meski kegiatan ini terpaksa terhenti sementara karena ujian.

Akhirnya betapa pentingnya mengajak siswa suka membaca dan menulis. Melalui membaca dan menulis kita bisa menikmati khazanah ilmu pengetahuan yang terbentang luas di hadapan kita.

Indihome, mitra sejati berbagi inspirasi

Semoga bermanfaat, dan salam literasi ..😊

Lomba event Kompasiana

Selamat Menempuh Ujian Sekolah, Siswa Kelas Sembilan…

Tinggal berapa lama lagikah kelas sembilan ‘menikmati’ pembelajaran di SMP Negeri 3 Malang? Tidak lama, karena sesudah ujian mereka akan belajar di rumah dan datang ke sekolah pada saat-saat tertentu saja hingga saat pengumuman kelulusan tiba.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sesudah ujian tentunya nanti siswa disibukkan dengan pendaftaran ke jenjang sekolah berikutnya, sehingga berkumpul bersama teman akan sulit dilakukan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sesudah doa bersama hari itu, siswa kelas sembilan menunggu saat dilaksanakannya sholat Dhuhur dan Sholat Jumat dengan duduk dan bercengkrama dengan teman-teman di kelas maupun halaman sekolah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ya, bukankah saat kebersamaan seperti ini hanya tinggal beberapa hari saja?

Dokumentasi pribadi

Selamat menjalani ujian semuanya..semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran 🤗

Doa Bersama Jelang Pelaksanaan Ujian Sekolah 2022/2023

Pagi itu aula Bintaraloka sudah kembali menunjukkan kesibukannya. Jam masih menunjukkan pukul tujuh lebih. Namun siswa kelas sembilan sudah memenuhi Bintaraloka satu.

Peserta doa bersama, dokumentasi pribadi

Di bagian depan bapak ibu guru, demikian juga wali murid telah siap dengan acara pagi itu. Ya, menjelang ujian sekolah, SMP Negeri 3 Malang mengadakan acara doa bersama dan motivasi bagi seluruh siswa kelas 9.

Beberapa wali kelas, dokumentasi pribadi

Permainan grup Al-Banjari dengan lagu-lagu sholawat membuka acara pagi itu. Permainan mereka yang begitu rancak membuat suasana terasa demikian hangat. Nampak persiapan dilakukan di mana-mana. Demikian juga bapak ibu guru wali kelas mengawasi putera-puterinya.

Al-Banjari, dokumentasi Bintaraloka

Pagi itu pra acara diisi dengan pembacaan Asmaul Husna dan membaca surah Al Insyiroh. Sedangkan acara inti adalah pembacaan ayat suci Alquran, sambutan dari Ibu Kepala sekolah, istighotsah sekaligus motivasi dan muhasabah oleh Ustadz Budi Sulistyo, S.Hi,M.Pd.

Sesudah motivasi semua kembali dihibur dengan lantunan sholawat dari grup Al-Banjari.

Acara pagi itu dipandu oleh Ibu Utien Kustianing, M.Pd dari awal hingga akhir. Di samping bisa diikuti secara langsung, orang tua juga bisa mengikuti doa bersama secara live streaming dari YouTube.

Dalam acara tersebut, Ibu Utien juga mengemukakan beberapa tips sukses ujian. Di antara tips sukses ujian adalah:

Pembawa acara, dokumentasi Bintaraloka

1. Meminta doa restu orang tua
2. Membaca doa sebelum mengerjakan ujian
3. Mengerjakan ujian dengan sungguh-sungguh dan teliti
4. Mengerjakan ujian dengan jujur
5. Senantiasa beryukur dan menyerahkan sepenuhnya hasil ujian pada Allah SWT.

Bertugas sebagai pembaca gema wahyu Ilahi pagi itu adalah Rava kelas 3.2.9.

Sesudah sambutan Ibu Kepala Sekolah,  acara dilanjutkan dengan Istighotsah, motivasi dan muhasabah.

Sambutan kepala sekolah, dokumentasi Bintaraloka

Dalam motivasi yang disampaikan, Ustadz Budi Sulistyo mengemukakan dua hal yang harus dilakukan agar kita senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti ujian.

Ustadz Budi Prasetyo, dokumentasi Bintaraloka

Dua hal tersebut adalah:
1. Selalu meminta kepada Allah, dengan cara rajin berdoa utamanya dengan memperbaiki sholat kita. Jika kita ingin sukses, mintalah pada Dzat yang bisa memberikan kesuksesan yaitu Allah SWT.
2. Berbuat baik kepada orang tua dan selalu minta doa pada keduanya. Ya, doa orang tua sangat makbul sebagai pengantar anak- anaknya menuju kesuksesan.

Bersalaman, dokumentasi Bintaraloka

Di akhir acara, semua bapak ibu guru juga orang tua dan siswa bersalam- salaman untuk saling memaafkan. Harapannya dengan leburnya dosa antar sesama manusia siswa akan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan ujian sehingga pada akhirnya bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

Doa bersama di Bintaraloka dua, dokumentasi Bu Maria

Selain diadakan di Bintaraloka satu, acara doa bersama pagi ini juga  diadakan di Bintaraloka dua dan perpustakaan.

Doa bersama di Bintaraloka dua, dokumentasi Bu Maria

Di Bintaraloka dua doa bersama dilaksanakan oleh seluruh siswa beragama Kristen dan Katholik, sedangkan di perpustakaan doa dilakukan oleh siswa beragama Hindu.

Doa bersama berjalan begitu khusyuk. Ya, doa hakekatnya adalah ungkapan kerendahan hati manusia. Betapa manusia tak punya arti apa-apa tanpa pertolongan Sang Maha Segala yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.

Link YouTube acara doa bersama:

https://www.youtube.com/live/6uJK8DKNfUY?feature=share

Baca juga:

Gerakan Merdeka Belajar, Transformasi untuk Memperkuat Sinergi Tripusat Pendidikan

Hari itu langit terasa lebih cerah dari biasanya. 2 Mei 2023. Hari pertama masuk sekolah bagi siswa sesudah libur lebaran tahun ini bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Memperingati Hari Pendidikan Nasional berarti kita memperingati jasa- jasa Ki hadjar Dewantara.Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hadjar Dewantara lahir pada tanggal  2 Mei 1889 di Yogyakarta. Pada masa kolonial beliau sangat dikenal karena keberaniannya menentang kebijakan pendidikan saat itu.Saat itu hanya anak-anak keturunan Belanda yang diperbolehkan duduk di bangku pendidikan. 

Petugas upacara Hardiknas, dokumentasi pribadi

Kritik yang berulang kali membuat pemerintah kolonial gerah dan akhirnya beliau diasingkan sampai ke negeri Belanda.

Kembali dari pengasingan ternyata semangat beliau semakin menyala untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Terbukti beliau mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang kurang mampu.

Prinsip yang diterapkan dalam pendidikan di Taman Siswa adalah  kebebasan, kemandirian, dan demokrasi. Ya, dasar dari prinsip Merdeka Belajar sudah diterapkan oleh Ki Hadjar Dewantara sejak berdirinya Taman Siswa pada tahun 1922.

Tentang Merdeka Belajar dan Transformasi Pendidikan

Merdeka belajar, dokumentasi pribadi

Sejak diluncurkannya episode-episode merdeka Belajar ( kini sudah sampai pada episode ke 24) nuansa belajar terasa demikian berbeda di dunia sekolah. Ya, sangat terasa adanya transformasi dalam dunia pendidikan kita.

Banyak perubahan yang terasa. Dalam pengamatan penulis  suasana perubahan sangat terasa dalam pembelajaran di sekolah, hubungan antar guru, juga hubungan antar sekolah dengan orang tua dan masyarakat sekitar.

Dalam kelas, siswa maupun guru kini lebih leluasa mengembangkan diri dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan .

Guru merancang proses pembelajaran yang menyenangkan sesuai kreativitasnya dengan selalu memperhatikan perbedaan dalam diri siswa, atau dikenal dengan pembelajaran berdiferensiasi.

Diharapkan dengan pembelajaran berdiferensiasi siswa akan lebih semangat belajar karena mereka merasa terlayani dengan baik.

Belajar dari narasumber Kominfo, dokumentasi pribadi

Ya, guru bisa diibaratkan petani. Jika petani bisa mengolah tanah dan merawat bibit tanaman dengan baik,  pada akhirnya nanti bibit akan tumbuh dan memberikan hasil yang baik pula.

Meski begitu petani tidak bisa mengubah bibit tersebut agar tumbuh menjadi tanaman lain. Jika petani menanam padi, maka akan tumbuh tanaman padi. Demikian juga jika petani  menanam jagung, maka akan tumbuh tanaman jagung.

Demikian juga siswa. Tiap anak bagaikan benih yang punya potensi berbeda. Karenanya ia butuh tangan trampil petani dalam hal ini guru agar bisa tumbuh maksimal sesuai kodratnya.

Lalu bagaimana guru bisa merancang berbagai proses pembelajaran yang menyenangkan? Selalu belajar dan berbagi, dan untuk ini disediakan sebuah platform yaitu Platform Merdeka Mengajar.

 Platform Merdeka Mengajar bisa membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka.

Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.

Indonesia kita yang terhampar dari Sabang sampai Merauke memiliki kondisi alam dan geografis yang sangat berbeda. Sehingga sangat mungkin terjadi kesenjangan dalam banyak hal antara satu daerah dengan daerah lain termasuk di antaranya kesenjangan mutu pendidikan.

Melalui platform ini harapan besar digantungkan agar kesenjangan mutu pendidikan antara satu daerah dengan daerah lain di Indonesia  perlahan mulai bisa diatasi.

Platform Merdeka Mengajar membuat guru satu dan yang lain terkoneksi dalam nafas selalu belajar dan berbagi agar bisa memberi layanan yang terbaik bagi para siswa.

Satu ciri yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan yang lain adalah adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Belajar dari lingkungan, dokumentasi pribadi

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai  kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila

Melalui projek ini berbagai kegiatan dilakukan untuk memperkuat karakter pelajar Pancasila yang meliputi enam dimensi yaitu

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia

2.  Mandiri;

3.  Bergotong-royong;

4. Berkebinekaan global;

5.  Bernalar kritis;

6. Kreatif.

Dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan siswa tidak hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, tapi juga mengalami sendiri ilmu pengetahuan itu dengan cara mempelajari isu isu yang dekat dengan kehidupan mereka.

Seperti yang pernah dilakukan di sekolah penulis , berangkat dari keprihatinan pemakaian gadget yang berlebihan pada siswa,maka salah satu tema yang diambil dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah Bijak Berinternet.

Dalam tema tersebut siswa diajak untuk menggunakan gadgetnya secara lebih bijak. Pelaksanaan projek dilakukan dengan belajar dari guru dan berbagai narsum dari luar, misalnya kepolisian, dinas Kominfo, tokoh agama,  juga mengundang content creator agar siswa bisa menggunakan gadgetnya untuk hal hal yang bermanfaat.

Belajar menjadi konten kreator, dokumentasi pribadi

Dengan adanya kegiatan projek, siswa menjadi lebih berani berekspresi juga berinovasi dalam kelompok-kelompok kerjanya dengan kegiatan yang tetap difokuskan untuk penanaman karakter Profil Pelajar Pancasila.

Sejalan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah nasehat Ki hadjar Dewantara yang berbunyi:

“… perlulah anak-anak (Taman Siswa) kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak hanya memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri , dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.”

Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sekolah bisa memberikan kontribusi kepada komunitas dan masyarakat lingkungan sekitarnya, juga lebih  terbuka terhadap partisipasi masyarakat sekitarnya.

Sesuai tema  Hari Pendidikan Nasional 2023, mari  terus Bergerak Bersama Semarakkan  Merdeka Belajar, karena melalui gerakan ini transformasi pendidikan terus dilaksanakan secara masif.

Dimensi Profil Pelajar Pancasila, Kemdikbud

Transformasi pendidikan yang sudah dilakukan diharapkan bisa semakin memperkuat sinergi sekolah, orang tua dan masyarakat sekitar.

Ya, seperti yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara,  keberhasilan pendidikan bergantung pada sinergi yang baik antara Tripusat Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat.

Semoga bermanfaat, dan majulah pendidikan Indonesia.

Catatan: naskah diikutkan dalam lomba menulis di Kompasiana

#Semarak Merdeka Belajar