Aksi Jumat Literasi di Bumi Bintaraloka

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang. Di lapangan upacara siswa sudah berkumpul dalam barisan yang rapi, untuk mengikuti kegiatan pagi. 

Sementara itu di perpustakaan tampak kesibukan yang demikian nyata. Para kader literasi sibuk mempersiapkan tampilan perdana mereka pagi itu. Ya, hari itu (Jumat 10/10) adalah saatnya Jumat Literasi.

Jumat Literasi adalah saat bagi tim literasi untuk unjuk karya di hadapan para siswa yang lain.

Persiapan kader literasi, dokumentasi pribadi
Persiapan kader literasi, dokumentasi pribadi

Dua orang MC segera tampil untuk memandu acara pagi itu. Balqis dan Salsa. 

Meski berasal dari jenjang kelas yang berbeda (kelas 8 dan kelas 7) mereka tampak begitu kompak membawakan acara pagi itu.

Acara diawali dengan story telling tentang Roro Jonggrang yang dibawakan oleh Artha. Dengan penuh percaya diri siswa kelas delapan ini membawakan cerita tentang terjadinya Candi Prambanan. Dialog-dialog dalam cerita dibawakan dengan gaya yang kadang jenaka.

Story telling, dokumentasi pribadi

Sesudah atraksi tersebut siswa kelas tujuh, Alena Vidya membawakan story telling dengan judul Little Red Riding Hood.

Kisah ini bercerita tentang gadis kecil berkerudung merah yang mendapat pesan dari ibunya untuk mengantar kue pada neneknya dan ternyata menjadi incaran serigala jahat.

“Pesan dari cerita ini adalah agar kita tidak mudah memberikan informasi pribadi pada orang lain,” ungkap Alena di akhir ceritanya.

Penampilan pagi itu ditutup dengan berbalas pantun yang dibawakan oleh lima orang siswa yaitu Flaviana, Anya Rasendriya, Az-Zahira, Raysa dan Mayshaputri .

Yang menarik, tanya jawab dalam bentuk pantun pagi itu berkisar tentang pentingnya membaca, menulis dan bagaimana memanfaatkan teknologi secara bijaksana.

Setelah duapuluh lima menit berlalu akhirnya acarapun berakhir. Balqis dan Salsa menutup acara pagi itu dan siswa segera menuju ke kelas untuk pembelajaran seperti biasa. 

Dalam Jumat literasi pagi ini kader literasi  kelas 9 tidak dilibatkan dalam aksi karena mereka harus mengikuti Try Out TKA.

Berbalas pantun, dokumentasi kader literasi

Akhirnya Jumat Literasi bukan sekedar aksi atau unjuk karya. Kegiatan ini adalah motivasi bagi semua bahwa di zaman dimana arus informasi begitu deras, kita harus menjadi generasi yang cerdas dan bijaksana dalam berliterasi agar terhindar dari berita yang belum tentu kebenarannya.

Semangat membaca dan menulis harus terus ditingkatkan karena membaca dan menulis akan membuka wawasan dan melahirkan budaya yang dikenang sepanjang masa, seperti pantun yang dibaca siswa pagi itu:

Pagi-pagi baca koran,sambil minum teh di beranda; Apa gunanya baca tulisan, kalau mata cepat lelah juga?

Kalau lelah istirahatkan mata,minum air biar segar terasa; Baca tulisan menambah makna,membuka wawasan sepanjang masa.

Foto bersama di akhir acara, dokumentasi Happy

Ke toko buku beli kamus,bertemu teman tukar cerita; Mengapa sih harus menulis, padahal bisa bicara saja?

Menulis bukan sekadar kata, tapi jejak ilmu dan rasa; Dari tulisan lahir budaya, yang dikenang sepanjang masa.

Salam Literasi 😊

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

35 views