Kegiatan Keputrian, Karena Wanita yang Akan Menentukan Kualitas Generasi 

Siang itu saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan keputrian di aula sekolah. Sesuai namanya kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa putri dan beberapa guru pendamping.

Kegiatan keputrian ini dilaksanakan setiap hari Jumat siang. Jadi sementara siswa putra melaksanakan sholat Jumat di masjid, siswa putri diberikan kegiatan lain yang bermanfaat.

Sebuah pemandangan yang menarik di aula.

Satu orang berdiri di depan dengan sebuah mic, sementara yang lain duduk di sajadah masing-masing. 

Siswa memberikan ‘tausiyah’ di depan teman yang lain, dokumentasi Jihan

Semua bermukena (kecuali yang berhalangan), karena sesudah keputrian acara dilanjutkan dengan shalat Dhuhur berjamaah.

Sementara  siswa di depan memberikan ‘tausiyah’, yang lain menyimak. Siang itu tausiyah berkisar pada masalah hikmah memperbanyak dzikir Laa Ilaha illallah.

Di sesi tanya jawab dan kuis, animo peserta demikian besar. Apalagi ketika pada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan akan diberi sedikit reward dari guru pendamping. Aha…

Penjabaran program Keputrian , dokumentasi pribadi

Dalam acara tersebut koordinator keputrian yang juga adalah guru PAI menjabarkan program keputrian selama satu semester ke depan. Seperti tahun sebelumnya, kegiatan akan diisi dengan berbagai materi baik keagamaan maupun non keagamaan. 

Materi keagamaan difokuskan pada keimanan, ibadah, adab juga kebersihan. Pemateri masalah keagamaan adalah para guru PAI.

Bagaimana dengan materi keagamaan? Banyak materi yang menarik akan disajikan,  misalnya tentang kesehatan, sopan santun berinternet dan bermedsos, ketrampilan, bahkan fashion juga masuk dalam materi ini.

Membuat batik ecoprint, salah satu giat keputriannnon keagamaan, dokumentasi pribadi

Pemberian kegiatan keputrian adalah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran siawi untuk peduli pada diri dan lingkungannya serta selalu meningkatkan kapasitas diri masing-masing.

Sebagaimana diketahui siswa SMP masuk dalam masa remaja awal. Masa  dimana mereka mulai peduli pada diri sendiri juga lawan jenis. 

Masa dimana mereka mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan penuh semangat untuk mencoba berbagai hal baru.

Jamaah peserta Keputrian , dokumentasi Jihan

Untuk itu adalah kewajiban orang tua ataupun orang dewasa di sekitar mereka untuk memberikan pendampingan dan memberikan rambu-rambu tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka lakukan.

Dalam usia tersebut mereka butuh ‘teman’ untuk sharing tentang masalah yang ada pada diri mereka, juga teman yang memberi motivasi pada mereka agar bisa mengembangkan diri.

Pada masa tersebut juga remaja putri banyak yang mulai mendapatkan menstruasi. Karenanya materi tentang kesehatan juga thaharah banyak menyinggung masalah ini.

Menjelang keputrian, dokumentasi Jihan

Berbagai manfaat yang bisa diambil dari kegiatan keputrian di sekolah adalah:

1. Meningkatkan wawasan keilmuan baik agama maupun non agama.

2. Mengajarkan adab dan sopan santun

3. Meningkatkan ketrampilan siswa putri

4. Mendidik siswa putri agar menjadi generasi yang cerdas dan siap menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi.

Masih banyak lagi manfaat kegiatan keputrian. Pada prinsipnya kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas siswi baik secara keilmuan maupun karakter dan keagamaan.

Akhirnya betapa penting memberikan pengajaran yang baik pada siswa putri karena kelak mereka akan menjadi wanita  yang akan melahirkan generasi. Baik buruknya generasi sangat bergantung pada yang melahirkan, mendidik dan membesarkannya.

Seperti yang dipesankan oleh Drs Moh Hatta bahwa jika kamu mendidik satu laki-laki maka kamu mendidik satu orang, namun jika kamu mendidik satu perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.

Semoga bermanfaat, salam edukasi 😊

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

82 views