Puasa dan Kerendahan Hati

Salah satu hikmah puasa adalah mengajak manusia untuk lebih rendah hati. 
Puasa mengingatkan manusia bahwa ia bukanlah apa-apa di dunia ini. Manusia hanyalah hamba yang wajib selalu melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Rendah hati atau tawadhu adalah kebalikan dari sifat sombong.  Rendah hati adalah sikap terpuji dan sangat disukai Allah,  sebaliknya sombong adalah sikap yang sangat dibenci Allah swt.

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)

Rendah hati selalu dicontohkan oleh nabi Muhammad saw dalam keseharian beliau.  Betapa banyak kisah yang menggambarkan kerendahan hati Sang Nabi.

Orang yang rendah hati banyak memiliki teman, sumber gambar: Kapanlagi Plus

Dalam beberapa riwayat diceritakan Rasulullah selalu menemui umatnya,  menjabat tangan mereka.  Beliau tidak melepaskan tangan sebelum orang yang diajak bersalaman tersebut melepaskan tangannya terlebih dahulu. 

Rasulullah selalu menatap wajah orang yang bercakap cakap dengan sepenuh pandangan.

Rasulullah baik terhadap anak kecil, orang tua, sahabat, juga isteri-isteri beliau.

Di rumah Rasulullah selalu mengerjakan pekerjaan apa saja yang layak dilakukan di rumah tangga.

Dari Aisyah, ia pernah ditanya apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ di rumah. Aisyah radhiallahu ‘anha menjawab, “Beliau menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki sendalnya, dan mengerjakan segala apa yang (layaknya) para suami lakukan di dalam rumah.” (HR. Ahmad 23756).
Dan masih banyak lagi contoh yang lain.

Apakah manfaat rendah hati bagi manusia?
Mempunyai banyak teman. Ya, orang yang rendah hati jauh lebih disukai daripada orang yang sombong.

Satu : Menjauhkan diri dari sikap takabur. Dengan kerendahan hati orang akan lebih banyak melihat kekurangan diri sendiri sehingga akan terhindar dari sikap sombong dan takabur.

Dua : Mudah menerima masukan. Orang yang rendah hati bersifat lebih terbuka terhadap masukan dari orang lain. Akibatnya orang yang rendah hati juga lebih mudah berkembang.

Tiga : Hati lebih tenteram. Dengan kerendahan hati orang lebih tenang hidupnya. Tidak gelisah dan lebih banyak bersyukur, karena ia sadar bahwa segala yang dimiliki hanyalah titipan Allah.

Empat : Diangkat derajatnya. Orang yang rendah hati akan diangkat derajatnya oleh Allah swt.

Sebagaimana dinyatakan dalam sebuah hadits:
” Tidaklah seorang bertawadhu yang ditunjukkan semata-mata karena Allah SWT, melainkan Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajatnya.” (HR Imam Muslim)

Orang yang rendah hati mudah menerima masukan

Lalu bagaimana cara kita belajar untuk bersikap rendah hati ?

Satu : Kurangi publikasi. Di zaman sekarang adalah hal yang lumrah mempublikasikan apa saja yang kita lakukan melalui medsos. Tidak setiap publikasi itu buruk. Namun kita harus pandai memilah dan memilih mana yang patut untuk dipublikasikan mana yang tidak. Publikasi yang berlebihan bisa menyeret kita ke sikap pamer.

Dua : Hidup berbaur dengan masyarakat sekitar, tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.

Tiga : Tidak mengungkit ungkit pemberian pada orang lain. Ya, apapun yang kita berikan pada orang lain hakekatnya adalah pemberian Allah yang dilewatkan pada kita.

Empat : Tidak merendahkan orang lain meski kita punya kelebihan, karena pada hakekatnya semua manusia derajatnya sama di hadapan Allah swt. Yang membedakan adalah ketakwaannya.

Betapa banyak manfaat rendah hati. Kiranya perlu perjuangan dan terus belajar untuk selalu menerapkan rendah hati dalam keseharian kita seperti Sang Suri Tauladan Rasulullah saw.

Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang yang rendah hati, sehingga dicintai sesama manusia dan yang paling penting mendapatkan limpahan cinta dan kasih sayang Allah swt.

Salam Ramadhan.

Asyiknya Mengunjungi Berbagai Stand Pameran dan Bazaar HUT Bintaraloka ke 73

Tulisan ini adalah bagian kedua dari tulisan tentang HUT. Acara HUT yang begitu istimewa rasanya tidak cukup jika disajikan dalam satu artikel saja. Bagian kedua ini berkisar pada pawai, pameran dan Bazaar. Mengenai gebyar seni akan coba saya tulis di bagian ketiga ..😊

****

Pagi itu kesibukan demikian terasa di Bintaraloka. Jam belum lagi menunjukkan pukul enam, tapi suasana sudah demikian ramai.
Ya, hari itu Sabtu tanggal 18 Maret 2023 adalah puncak perayaan HUT Bintaraloka ke 73.

Tenda-tenda berukuran 3m x 3m sudah berderet di dekat lapangan parkir hingga dekat lobby. Ditambah dengan stand- stand bazaar di lapangan volly yang sudah siap menjual aneka makanan.
Penjaga stand bazaar dan pameran sudah siap di area kerja masing masing.

Salah satu stand Bazaar, dokumentasi Jojo

Kostumnya ? Wow.. untuk siswa kelas sembilan mengenakan busana adat sesuai tema masing-masing kelas, sementara kelas tujuh dan delapan mengenakan baju dengan tema vintage.

Sebelum pameran atau bazaar dimulai, siswa bersama para guru melakukan pawai sesuai rute yang ditentukan.

Pawai naik Macito, dokumentasi Jojo
Pawai dengan Jeep, dokumentasi Jojo

Berjalan dari satu stand ke stand pameran yang lain seolah menjelajahi negeri tercinta dari Sabang sampai Merauke. Betapa tidak? Meski hanya sembilan stand tapi keaneka ragaman dari negeri kita tergambar begitu jelas.

Lewat pakaian adat, karya siswa juga makanan khas yang disajikan.
Semua adalah gambaran betapa cantik dan kayanya Nusantara kita tercinta.

Ada sembilan tema yang diusung pameran siswa kali ini yaitu:

Kelas 3.6.1 Papua
Kelas 3.6.2 Jawa Timur
Kelas 3.6.3 Batak
Kelas 3.6.4 Makassar
Kelas 3.6 5 Palembang
Kelas 3.6.6 DI Aceh
Kelas 3.6.7 Pontianak
Kelas 3.6.8 Bali
Kelas 2.4.1 Nusa Tenggara Timur

Nah, sekarang mari kita jalan -jalan sejenak untuk menikmati nuansa dari stand ke stand.

Papua

Spirit of Papua, dokumentasi Apple

Papua pulau yang terletak di Indonesia bagian timur ini menyimpan pesona yang tiada tara. Kekayaan alam juga budayanya sudah banyak dikenal bahkan sampai mancanegara.

Persiapan stand pameran, dokumentasi Apple

Oleh kelas 3.6 .1 Papua dieksplor lewat berbagai karya yang dipamerkan. Suasana Papua demikian terasa lewat hiasan rumah ataupun pakaian adat yang penuh rumbai-rumbai.

Jawa Timur

Stand pameran Jawa Timur, dokumentasi Apple

Nuansa Jawa Timur sangat kental terasa lewat ornamen cantik di pameran , juga ucapan dan baju adat yang dikenakan. Kelas 3.6.2 menyajikan nuansa Jawa Timuran dengan begitu manis.

Jawa Timur, dokumentasi Buz
Berfoto, dokumentasi Apple

Yang menarik, setelah berkunjung dan foto di area photo booth pengunjung mendapatkan bonus roti moho. Aha, roti zaman dulu yang mempunyai cita rasa begitu khas.

Batak

Batak, dokumentasi Jojo

Daerah di Indonesia yang terkenal akan danau Toba nya ini disajikan siswa kelas 3.6.3 dengan apik dengan tema Mystery of Batak.

Mystery of Batak, dokumentasi pribadi

Lewat busana khas dengan ulos yang berwarna-warni juga berbagai karya seni yang bernuansa khas Batak.

Makassar

Makassar, dokumentasi Bu Maria

Daerah di Indonesia yang terkenal dengan Anging Mamirinya ditampilkan begitu cantik oleh siswa kelas 3.6.4.

Mengikuti pawai, dokumentasi Jojo

Siswa putra berbaju hitam dan sarung, sementara siswa putri berbaju bodo dengan berbagai hiasan di kepala mereka. Cantik sekali.

Palembang

Palembang, dokumentasi Jojo
Pameran seni Palembang, dokumentasi pribadi

Tidak kalah cantik dengan yang lain, Sumatera Selatan ditampilkan dengan aneka busana adat yang didominasi oleh kombinasi warna merah, biru dan emas oleh siswa kelas 3.6.5.

DI Aceh

DI Aceh, dokumentasi Nazafa

Serambi Mekah ditampilkan oleh kelas 3.6.6 dengan busana adat Aceh dalam berbagai model. Yang menarik saya mendapatkan cindera mata karena termasuk datang awal di sana.

Bersama putri Aceh, dokumentasi pribadi

Di stand Aceh juga disediakan tempat untuk foto di area photo booth.

Pontianak

Pontianak, dokumentasi Zaldy

Seram. Itu kesan yang pertama timbul begitu masuk stand kelas 3.6.7 ini. Sinar lampu dibuat redup dengan hantu-hantu yang tampil di pojok-pojok ruangan.

Bu Utin meruqyah hantu, dokumentasi pribadi

Pertama datang saya merasa sangat terkejut. Ekspresi hantu yang dingin terus menatap kedatangan saya dan Bu Utin. Namun ekspresi seram tersebut langsung berubah tatkala Sang Hantu diruqyah oleh Bu Utin.

Bali

De Javu in Bali, dokumentasi Jojo

“Ayo..ayo datang ke pameran kami.. dijamin seperti di Bali sungguhan… Anda akan serasa masuk surga..,”
Aha, teriakan yang begitu menggoda dan membuat pengunjung menjadi ingin mampir ke stand 3.6.8.

Berkunjung ke Bali, dokumentasi pribadi

Stand ini didominasi berbagai kerajinan Bali dan para penjaga stand yang mengenakan baju nuansa putih.

Sesudah berkeliling melihat karya yang dipamerkan kami mendapatkan kue pie khas Bali.

Nusa Tenggara Timur

Nusa Tenggara Timur, dokumentasi Gabrily

NTT sebagai salah satu propinsi di Indonesia mempunyai banyak hal menarik. Salah satu di antaranya adalah komodo. Siswa kelas 2.4.1 menyajikan pameran dan pawai dengan miniatur komodo sebagai ikonnya.

Demikian juga bagian dalam ruang pameran dipenuhi hiasan dan hasil karya bernuansa NTT.

Siap menunggu kedatangan pengunjung, dokumentasi pribadi

Di tempat ini pengunjung juga bisa mencoba permainan melemparkan bundaran ke botol -botol yang disediakan.

Salah satu stand Bazaar, dokumentasi Jojo

Bagaimana dengan bazaar? Stand bazaar tak kalah menarik. Ada berbagai macam makanan yang disediakan dan penjualnya pun menggunakan baju dengan tema tertentu. Makanan yang dijual adalah makanan kekinian juga makanan tempo dulu.

Stand bazaar 7.3, dokumentasi Jojo
Stand Bazaar 7.2, dokumentasi Azalea

Berbagai penampilan yang luar biasa dan patut diapresiasi dari putra -putri Bintaraloka. Ya, kesungguhan dan kerja keras mereka akhirnya memberikan hasil berupa tampilan yang menarik hari itu.

Sampai jumpa di tulisan HUT berikutnya:)

Salam Bintaraloka:)

Gembira Sambut Datangnya Ramadhan, Bulan yang Penuh Berkah

Ramadhan hampir tiba. Bulan mulia itu datang kembali menghampiri kita.

Bulan Ramadhan selalu disambut gembira oleh kaum muslimin. Kedatangannya selalu dinanti, karena pada bulan tersebut pahala amal kebaikan akan dilipat gandakan.

Bu Utin memberikan penjelasan tentang Ponram dan Irama, dokumentasi pribadi

Kabar gembira mengenai datangnya Ramadhan diungkapkan dalam hadits berikut.

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad dalam Al-Musnad .

Pak Abid, dokumentasi pribadi

Amalan utama pada bulan Ramadhan adalah melaksanakan puasa. Puasa Ramadhan menjadi kewajiban yang sudah ditetapkan oleh Allah bagi hamba-Nya yang beriman.

Kewajiban puasa Ramadhan ini disebutkan dalam firman Allah SWT pada surat Al Baqarah ayat 183,

“Wahai orang yang beriman, diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaiman telah diwajibkan kepada umat sebelummu agar kamu bertaqwa.” (QS Al-Baqarah : 183.)

Kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan diekspresikan dengan bermacam cara. Di kampung dilaksanakan kerja bakti membersihkan tempat ibadah seperti masjid atau langgar, sementara beberapa sekolah melaksanakan pawai menyambut datangnya Ramadhan.

Marhaban yaa Ramadhan, pawai di sekolah -sekolah, dokumentasi pribadi

Poster-poster bertuliskan Marhaban yaa Ramadhan tampak dibawa siswa yang mengikuti pawai hari itu.

Lalu bagaimana Bintaraloka menyambut datangnya bulan Ramadhan? Kali ini kami menyambut Ramadhan dengan doa bersama yang dilaksanakan di lapangan volly.

Acara yang dipandu oleh Bu Utien, Pak Muhaimin dan Pak Abid ini terasa demikian khusyuk. Acara diikuti seluruh siswa beragama Islam dengan didampingi oleh Bapak/Ibu guru.

Sekitar pukul tujuh pagi acara dimulai dengan tausiyah tentang makna puasa oleh Pak Abid.

Sesudahnya acara dilanjutkan dengan membaca Asmaul Husna, membaca Al Qur’an dan doa.

Guru pendamping, dokumentasi pribadi

Sesudah doa, Bu Utin menjelaskan tentang kegiatan Pondok Romadhon (Ponram) dan Ibadah Romadhon (Irama) yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 hingga 29 Maret 2023.

Acara pagi itu diakhiri dengan pengumuman hasil penilaian lomba bazaar dan pameran yang dilaksanakan pada saat Perayaan HUT sekolah ke 73.

Harapannya semoga warga Bintaraloka senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga dapat melaksanakan ibadah Ramadhan sebaik- baiknya..

Selamat menunaikan puasa Ramadhan…:)

History, Story, Memory, Gempita Perayaan HUT Bintaraloka ke 73

Bintaraloka selalu istimewa.
Tanggal 17 Maret 2023 genap 73 tahun usia sekolah kita tercinta. Banyak kegiatan yang dilakukan. Gebyar perayaan 73 tahun Bintaraloka dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 17-18 Maret 2023.

Dua tahun tidak melaksanakan perayaan ulang tahun secara normal membuat acara perayaan tahun ini begitu dinanti.
Betapa tidak? Kegiatan seperti sebelum pandemi kini bisa dilaksanakan kembali.

Aha, kesibukan tampak di mana-mana. Bahkan sejak hari Kamis tenda dan baliho sudah mulai dipasang.

Memasang baliho, dokumentasi pribadi

Perayaan HUT dimulai hari Jumat pagi dengan apel bersama di lapangan volly. Siswa mengambil tempat di lapangan sementara Bapak/ibu guru berada di atas panggung. Bertindak sebagai pembina apel adalah ibu kepala sekolah.

Apel, dokumentasi Bu Any
Senam bersama, dokumentasi pribadi

Sesudah apel acara dilanjutkan dengan senam sehat bersama. Sebagai pemandu adalah Pak Ardillah dan beberapa siswa. Senam dan bergoyang mengikuti irama sungguh menyenangkan rasanya.

Setelah senam, dokumentasi Bu Any

Apalagi di sela-sela gerakan senam ada teriakan atau tepuk tangan yang menambah semangat para peserta.

Usai senam acara dilanjutkan dengan potong tumpeng dan doa bersama. Pemotongan tumpeng dan doa bersama dilaksanakan di ruang guru.

Pemotongan tumpeng, dokumentasi Bu Any

Selesai? Belum … Masih jauh. Sesudah pemotongan tumpeng semua dihibur dengan atraksi finalis lomba band, tari, dan menyanyi solo.

Tampilan salah satu finalis band, dokumentasi Bintaraloka
Tampilan salah satu finalis band, dokumentasi pribadi

Semangat siswa dan wali kelas benar benar luar biasa. Sementara para finalis beraksi, siswa yang lain menyiapkan pameran dan Bazaar. Bazaar diadakan di lapangan volley oleh kelas tujuh dan delapan, sementara pameran diadakan di dekat parkiran oleh kelas sembilan.

Persiapan stand pameran, dokumentasi pribadi
Persiapan stand pameran, dokumentasi pribadi

Sore hari sempat ada rasa khawatir di antara para peserta pameran karena hujan gerimis tiba-tiba turun. Tapi tidak lama lagi hujan berhenti dan pekerjaan dilanjutkan kembali.

Siap tampil menari, dokumentasi pribadi
Tampilan salah satu finalis, dokumentasi pribadi

Tiap kelas mengusung tema pameran yang berbeda. Berikut adalah tema dari tiap kelas:

Kelas 2.4.1 Nusa Tenggara Timur
Kelas 3.6.1 Papua
Kelas 3.6.2 Jawa Timur
Kelas 3.6.3 Batak
Kelas 3.6.4 Makassar
Kelas 3.6 5 Palembang
Kelas 3.6.6 DI Aceh
Kelas 3.6.7 Pontianak
Kelas 3.6.8 Bali

Tema masing-masing kelas, dokumentasi pribadi
Makassar, dokumentasi pribadi

Siswa benar benar all out dalam menyiapkan pameran maupun bazaar. Terbukti di hari Jumat sampai malam mereka masih sibuk mendekor stand pameran. Stand pameran didekor sesuai tema masing-masing.

Bazaar, dokumentasi pribadi

Sabtu tanggal 18 Maret gebyar perayaan HUT ditandai dengan pawai , pameran, bazaar juga pentas seni.

Siap pawai, dokumentasi 2.4.1
Busana tempo dulu, dokumentasi pribadi
Busana tempo dulu, dokumentasi pribadi
Busana tempo dulu, dokumentasi Bu Any

Penampilan siswa dan guru guru tampak demikian berbeda. Ada yang mengenakan baju adat sesuai tema daerah masing masing, ada pula yang memakai baju vintage. Ya, sesuai tema HUT kali ini yaitu History, Story, Memory, banyak yang mengenakan busana tempo dulu.

Mister Sony pembawa acara, dokumentasi Bu Any

Acara pawai diberangkatkan sekitar pukul tujuh pagi. Bertindak sebagai pembawa acara adalah Mister Sony.

Tidak hanya siswa dan guru para alumni, juga bapak /ibu guru yang purna tugas juga ikut terlibat di dalamnya.

Dalam pawai beberapa kendaraan diikutkan juga. Ada jeep, bentor bahkan Macito. Luar biasa. Benar-benar heboh.

Di dalam Macito, dokumentasi B. Galuh
Naik Jeep, dokumentasi pribadi
Peserta pawai, dokumentasi pribadi

Ada juga rombongan peserta yang membawa miniatur komodo, leak , ataupun semacam rumbai rumbai yang membuat tampilan mereka begitu serem. He..he…

Pawai mengambil rute yang tak begitu jauh yaitu sekitar jl dr Cipto, Jl. Diponegoro, belakang RSU dan kembali lagi ke SMP Negeri 3 Malang.

Komodo, dokumentasi pribadi

Begitu tiba di sekolah pengunjung langsung mengunjungi stand stand pameran, bazaar, juga pagelaran seni. Bahkan di lapangan basket juga ada acara yang diadakan alumni. Luar biasa.

Alumni, dokumentasi Bintaraloka

Lapangan volly benar benar menjadi surga aneka makanan. Ada kebab, spaghetti, jajan pasar, boba, dan banyak lagi.

Salah satu stand bazaar, dokumentasi Favian

Lalu bagaimana detail acara pameran, bazaar, pentas seni dan bintang tamu? Tunggu di tulisan berikutnya…😊

Salam Bintaraloka…

Sebuah Cerita Tentang Sumsuman Pagi Ini

Pagi ini tiba-tiba ada pesan dalam grup whatsapp kedinasan. Isi pesan terutama yang nomor dua singkat saja, namun cukup membangkitkan semangat.

Sumber gambar : tangkapan layar pribadi

Aih, panitia memang mantap. Tahu benar kalau badan masih terasa begitu lelah karena euforia HUT Bintaraloka hari Jumat dan Sabtu kemarin.

Ya, acara HUT yang menyenangkan sekaligus melelahkan. Semua warga Bintaraloka terlibat di dalamnya sehingga acara berjalan begitu meriah.

Sesudah senam bersama, pawai, apel, bazaar, juga konser tentunya badan terasa pegal semua. Harus ada ‘sesuatu’ untuk mengembalikan semangat juga menetralisir semuanya. Dan ternyata bubur sumsum salah satu jawabannya..😃

Tentang Tradisi Sumsuman dan Filosofi Bubur Sumsum

Bubur sumsum, dokumentasi pribadi

Sumsuman adalah tradisi makan bubur bersama- sama sesudah selesai mengadakan perhelatan atau semacam pesta.

Dalam acara Sumsuman semua yang hadir bersama-sama menikmati bubur yang terbuat dari tepung beras, santan dan gula merah.

Biasanya sambil makan bubur sumsum dilakukan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan. Rasa bubur sumsum yang lembut , gurih dan manis sungguh terasa sedap dimakan bersama sehingga membuat suasana terasa akrab.

Tapi tahukah pembaca ada filosofi unik di balik lezatnya bubur sumsum?

Bubur sumsum Bintaraloka, dokumentasi pribadi

Bubur berwarna putih melambangkan hati yang bersih. Kuah manis dari gula jawa melambangkan kesejahteraan karena gula banyak digunakan dalam makanan Jawa. Sedangkan tekstur bubur yang lengket merupakan simbol eratnya persaudaraan antar sesama.

Memakan bubur sumsum diharapkan bisa menghilangkan semua rasa lelah sehabis terlibat dalam sebuah perhelatan bersama.

Bubur sumsum sekaligus merupakan ucapan terimakasih dari penyelenggara acara atas bantuan dan dukungan semuanya sehingga acara bisa berjalan dengan lancar, juga harapan agar persaudaraan dan keakraban senantiasa terjalin erat.

Aih, sebuah filosofi manis. Semanis bubur sumsum pagi ini.