Tingkatkan Kebersamaan dan Rasa Syukur, Jamaah Pengajian An Nisa’ Selenggarakan Tadabbur Alam dan Rihlah Religi

Hari masih pagi. Jam  menunjukkan pukul tujuh kurang. Meski demikian di sepanjang jalan Manggar Malang telah tampak kesibukan yang demikian nyata.

Ibu-ibu tampak sudah siap dengan tas  besar. Wajah gembira tampak di mana-mana. Tentu saja. Hari Minggu itu mereka akan melaksanakan kegiatan Tadabbur Alam dan Rihlah Religi dengan tujuan Blitar.

Tadabbur alam adalah sebuah cara untuk merasakan tanda -tanda kebesaran Allah dengan cara hadir langsung melihat dan merasakan ciptaan Allah, sedangkan rihlah religi adalah melaksanakan perjalanan menuju ke tempat yang mempunyai nuansa keagamaan.

Bersama Bapak Ketua RT 08 RW 10, dokumentasi Utien

Kegiatan tadabbur alam dan rihlah religi kali ini diikuti oleh 51 ibu-ibu anggota Jamaah Pengajian An Nisa’ RW 10 Kelurahan Lowokwaru Malang

Adapun destinasinya adalah Kampung Coklat, Kebun Petik Belimbing, Rumah Jenang dan Masjid Ar Rahman.

Sekitar pukul 07.00, setelah sedikit sambutan dari Bapak Ketua RT 08 RW 10, semua peserta naik bus, dan perjalananpun dimulai.

Suasana dalam bus, dokumentasi pribadi Utien

Perlahan bus bertolak menuju Blitar. Suasana dalam bus begitu gayeng. Berbagai obrolan muncul dan tak ketinggalan berbagai penganan dinikmati bersama. Khasnya ibu-ibu, saat bepergian selalu membawa camilan untuk keakraban bersama.

Sekitar pukul sepuluh sampailah bus di destinasi pertama yaitu Kampung Coklat.

Kampung Coklat adalah sebuah tempat wisata yang berlokasi di Jalan Banteng Blorok No. 18, Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Di sini peserta diajak melakukan field trip berkeliling kebun coklat dengan didampingi pemandu.

Pada peserta juga dikenalkan tentang    proses pengolahan coklat dari awal hingga pengemasan sekaligus edukasi penjualan produk coklat.

Di Kampung Coklat, dokumentasi pribadi Utien
Berkeliling di Kampung Coklat, dokumentasi pribadi Utien

Setelah kurang lebih dua jam di Kampung Coklat perjalanan dilanjutkan menuju Rumah Jenang

Rumah Jenang atau Kampung Jenang ini berlokasi di Rejowinangun. Ada sekitar  45 rumah yang memproduksi jenang juga wajik. Setelah melihat dan mencoba proses pembuatan jenang dan wajik, tak lupa peserta membeli penganan tersebut untuk oleh-oleh. Harganya sangat bersahabat, satu besek jenang Rp25.000,00 dan Rp28.000,00 untuk wajik.

Mengamati proses pembuatan jenang, dokumentasi pribadi Utien
Pembuatqn wajik, dokumentasi pribadi Utien

Dari Kampung Jenang perjalanan di lanjutkan ke tempat wisata Petik Belimbing.

Agrowisata yang berlokasi di  Kelurahan Karangsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar memiliki ribuan pohon belimbing yang bisa dipetik oleh wisatawan di tempat.

Sayangnya ketika sampai di sana buah belimbing masih kecil-kecil sehingga belum bisa dipetik. Padahal sebagai salah satu ikon kota Blitar, belimbing Karangsari sangat terkenal kekhasannya yaitu berukuran besar dan manis.

Di agrowisata Petik Belimbing, dokumentasi pribadi Utien

Satu jam berkeliling di agrowisata Petik Belimbing, perjalanan dilanjutkan ke Masjid Ar Rahman.

Suasana Masjid Nabawi yang damai dan sejuk menyambut kedatangan peserta sore itu.

Ar Rahman adalah sebuah masjid yang berdiri megah di Kota Blitar dengan arsitektur Utsmaniyah Mamluk. Atmosfer beribadah di masjid ini  serasa seperti di Masjid Nabawi, Madinah. Baik aroma wewangiannya maupun lafaz adzannya.

Masjid Ar Rahman, dokumentasi pribadi Utien

Masjid ini dibangun atas obsesi Abah Hariyanto seorang pengusaha ternama di Kota Blitar.

Dari pengalamannya merasakan suasana ibadah yang demikian khusyuk di Masjid Nabawi, masjid inipun dibangun di area seluas 5000 meter persegi.

Berfoto bersama di Masjid Ar Rahman, dokumentasi pribadi Utien

Di masjid peserta rihlah memanfaatkan waktunya untuk sholat, dzikir dan berkeliling di area masjid. Sekitar pukul 18.30, kunjungan ke Masjid Ar Rahman diakhiri dan peserta  naik bus untuk kembali ke kota Malang

Sungguh sebuah perjalanan yang sangat  menyenangkan. Tadabbur alam dan rihlah religi tidak hanya memperluas pandangan dan pengetahuan, namun juga meningkatkan kerukunan dan kebersamaan antara jamaah serta merenungi dan mensyukuri keindahan alam ciptaan Allah.

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

37 views