Reksifla Quallamontan, Menjalin Kebersamaan Mengeksplorasi Keberagaman

Tanggal 27 April 2024 adalah hari yang sangat dinantikan di Bintaraloka. Hari itu berbagai acara yang menandai puncak perayaan HUT ke 74 diselenggarakan.

Berbagai acara diadakan. Semua sibuk. Sesibuk sekelompok anak yang mengenakan baju adat Kalimantan dengan dominasi warna hitam. 

Pawai budaya , dokumentasi 9.5

Berbagai hiasan kepala menambah cantiknya penampilan mereka pagi itu. Ya, kelas 9.5 pagi itu akan menyajikan keindahan bumi Kalimantan lewat berbagai karya dan penampilan mereka.

Judul yang dipilih oleh kelas 9.5 adalah Reksifla Quallamontan. Reksifla berasal dari kata “Kebersamaan kembali terjalin dalam perjalanan mengeksplorasi kearifan lokal Kalimantan”, sedangkan  Quallamontan adalah nama lain Kalimantan.

Persiapan pawai, dokumentasi 9.5

Ide judul tersebut terinspirasi dengan tema yang di angkat pada HUT SMP Negeri 3 Malang yang ke-74 “Sesaji Nagari” atau Persembahan terbaik bagi Bintaraloka. 

Persiapan tenda pameran, dokumentasi 9.5

Maknanya yaitu persembahan terbaik untuk Negeri kita tercinta, Indonesia yang didalamnya terdapat masyarakat yang kental dengan adat istiadat budaya. 

Merayakan Sesaji Nagari sama halnya dengan merayakan kekayaan keberagaman yang ada di Indonesia.  Karenanya muncul ide dari kelas ini untuk tetap bersatu di tengah keberagaman dalam mengeksplorasi budaya Kalimantan. 

Berbagai persiapan dilakukan lewat pembagian tugas yang cermat dan melibatkan seluruh warga kelas.

Persiapan tenda pameran , dokumentasi 9.5

Persiapan meliputi menyiapkan proposal dan anggaran dana, menyiapkan kelengkapan pameran seperti tenda, menyewa kain dan lain-lain.

Termasuk juga melakukan publikasi/promosi ke kelas-kelas, menyiapkan hadiah yang menarik, untuk mendekorasi dan beres-beres. 

Pembuatan ikon pawai, dokumentasi 9.5
Jalannya pawai, dokumentasi 9.5

Ikon yang dibawa saat pawai adalah tombak dan tameng yang merupakan senjata perang suku Dayak Kalimantan.

Maskot 9.5 dalam pameran ini  adalah Reksi dan Sifla yang  jika digabung menjadi kata Reksifla yang menjadi judul pameran mereka.

Suasana pameran , dokumentasi 9.5

Proses pembuatan maskot cukup memerlukan waktu satu hari. Wow, kerja yang benar-benar patut diapresiasi.

Lewat kegiatan yang luar biasa ini kelas 9.5 berharap agar generasi muda dapat menjadi penerus yang mampu menghargai, melestarikan, mempelajari dan mempraktikkan budaya budaya di Indonesia.

Lebih lanjut, harapannya generasi muda semakin bangga dan bertanggung jawab akan warisan budaya leluhur. 

Berfoto bersama, dokumentasi 9.5

Jangan biarkan budaya lain maupun arus globalisasi menghapus identitas diri kita sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman. 

Tak hanya dengan budaya sendiri, generasi muda juga harus peduli dan mengenali budaya lain di Indonesia. Adalah tugas generasi muda untuk terus mempelajari serta mensyukuri betapa indahnya keragaman budaya Indonesia.

Salam Bintaraloka 😊

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

49 views