Ada yang istimewa di Bintaraloka Senin pagi itu. Pakaian batik berwarna-warni dikenakan hampir seluruh warga. Warna hijau, kuning, coklat, merah membuat suasana upacara bendera begitu ceria.
Aha, hari itu kami memperingati Hari Batik Nasional bersama-sama.
Jika di istana negara Hari Batik Nasional dirayakan dengan fashion show bertajuk Istana Berbatik, maka kami cukup Bintaraloka Berbatik. Meski sederhana, nuansa kebanggaan kami akan batik sangat terasa. Lebih-lebih saat kami membuat video ucapan selamat Hari Batik Nasional di lapangan volley.
Batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Apa makna batik, sejarah dan filosofi yang ada di dalamnya? Berikut adalah penjelasannya.
Sejarah dan Ragam Motif Batik di Indonesia
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata batik berasal dari bahasa Jawa yaitu tritik, kata batik berasal dari gabungan dari dua kata yaitu amba yang maknanya adalah menulis serta titik yang maknanya adalah titik.
Batik mulai dikenal sejak abad ke 17. Saat itu, motif dari batik didominasi oleh bentuk binatang serta tanaman. Lama-kelamaan motif batik semakin berkembang dan beralih pada motif-motif yang menyerupai awan maupun relief candi.
Kesenian batik berkembang semakin meluas di Indonesia setelah akhir abad ke 18 atau sekitar awal ke 19. Saat itu batik yang ada adalah batik tulis, sementara batik cap dikenal setelah perang dunia I selesai atau pada tahun 1920.
Kita memiliki banyak ragam motif batik, mulai dari motif-motif yang berbentuk seperti binatang, awan maupun arca-arca.
Setiap ragam motif batik Indonesia, sebenarnya memiliki makna dan kekhasan tersendiri. Berbagai ragam motif batik di Indonesia, di antaranya adalah :
1. Batik Mega Mendung
Mega Mendung adalah satu jenis batik yang paling populer di Cirebon, Jawa Barat. Arti dari motif batik mega mendung salah satunya ialah nilai kesabaran yang harus ada di dalam di setiap manusia.
2. Batik Sogan
Batik ini berasal dari Solo dan Jogjakarta. Motif sogan sudah ada sejak zaman nenek moyang dan biasa digunakan oleh para raja di keraton maupun kesultanan.
Motif sogan cukup populer, sebab motif ini memiliki warna yang elegan yaitu kombinasi dari hitam dan cokelat. Batik sogan adalah batik favorit dari presiden RI Bapak Joko Widodo.
3. Batik tujuh Rupa
Batik ini berasal dari Pekalongan. Ciri khas batik Pekalongan yaitu didominasi oleh motif tumbuh-tumbuhan serta hewan.
Batik Pekalongan memiliki motif bunga yang cerah motif garis serta titik-titik yang cukup mempesona.
Motif-motif serta warna batik Pekalongan sangat variatif. Ini menggambarkan ciri kehidupan dari masyarakat pesisir yang mudah beradaptasi dengan pengaruh dari budaya luar.
4. Batik Betawi
Umumnya batik Betawi menonjolkan warna-warna cerah serta menampilkan nilai budaya dari masyarakat Betawi. Motif yang cukup dominan pada kain batik Betawi adalah ondel-ondel, Monas, Sungai Ciliwung hingga Peta Ceila.
5. Batik Malangan
Motif khas batik Malangan disebut juga dengan Malang Kucecwara, terdiri dari tujuh simbol khas Malang seperti tugu malang, mahkota, rumbai singa, bunga teratai, arca, sulur-sulur, dan isen-isen belah ketupat.
Tugu berasal dari relief candi di Malang dan monumen kota Malang. Bunga teratai adalah bunga yang disukai kendedes dan tumbuh disekitar monument Tugu.
Singa merupakan simbolis penduduk Malang, salah satunya supporter bola Arema. Topeng Malang merupakan kebudayaan dan seni asli dari daerah Malang.
Masih banyak lagi motif batik yang ada di Indonesia. Lebih-lebih dalam perkembangannya setiap daerah memiliki batik khas masing-masing.
Mengapa tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional?
Batik Indonesia didaftarkan untuk mendapatkan status Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada 2 September 2008.
Pengajuan tersebut diterima secara resmi pada 9 Januari 2009, dan dikukuhkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.
Untuk mengingat moment tersebut, melalui Kepress No. 33 Tahun 2009 akhirnya ditetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik Nasional.
Dengan berbusana batik, suasana terasa lebih egaliter. Tidak hanya indah dan penuh filosofi, batik adalah perekat bangsa dan simbol persatuan. Batik seolah menghapus strata sosial masyarakat karena nilai kebersamaan yang digaungkannya.
Berbusana batik tidak hanya membuat pemakainya tampil semakin cantik, namun bangga berbatik adalah satu cara yang tepat untuk menjaga identitas bangsa.
Selamat Hari Batik Nasional..😊
Sumber bacaan :
Gramedia.com
Tirto.id
- Suatu Pagi di Pawon Bromo - November 3, 2024
- Sebuah Catatan dari Peringatan Bulan Bahasa, Lebih dari Sekedar Perayaan - November 1, 2024
- Sarapan Pagi dengan Bakmi Sayur sebagai Pelaksanaan Salah Satu Pilar NGTS - October 30, 2024