Pagi ini matahari bersinar cerah. Hari yang istimewa. Ya, tanggal 25 Nopember bertepatan dengan peringatan Hari guru yang ke 77.
Hari Guru Nasional ditetapkan pemerintah melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hari Guru Nasional bertepatan dengan berdirinya PGRI.
Jalannya Upacara Hari Guru di Bintaraloka
Sejak pagi lapangan sudah disiapkan oleh OSIS dan kesiswaan untuk persiapan upacara Hari Guru tahun ini.
Ketika jam menunjukkan hampir pukul 7 pagi upacara dimulai. Upacara kali ini demikian istimewa. Semua petugas adalah bapak /ibu guru. Mulai dari pemimpin, danton, pembawa acara, pembaca teks pancasila, pembaca teks pembukaan UUD 1945 pembaca doa juga pengibar bendera.
Bertindak sebagai pemimpin upacara adalah Pak Gerry dan pembina upacara adalah Pak Akhsan wakakur SMP Negeri 3 Malang.
Setelah persiapan, dilakukan pengibaran bendera dengan petugas Pak Ardillah, Bu Hertika dan Pak Fabi.
Pengibaran bendera dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan membacakan teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Bertindak sebagai pembawa teks Pancasila adalah Pak Fajar, dan pembaca pembukaan UUD 1945 adalah Ibu Any.
Yang membedakan upacara hari ini dengan upacara biasanya adalah adanya pembacaan sejarah berdirinya PGRI. Yang menjadi petugas adalah Pak Helmy Rahman.
Inti dari sejarah PGRI yang dibacakan oleh Pak Helmy adalah bahwasanya jauh sebelum organisasi ini berdiri, para guru membentuk organisasi guru pribumi bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912.
Anggota PGHB terdiri dari guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah.
Selain PGHB, ada berbagai organisasi guru lain yang berkembang dan 100 Hari setelah Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tanggal 23-25 November 1945, diselenggarakan Kongres Guru Indonesia yang pertama.
Kongres yang berlangsung di Surakarta itu menghasilkan kesepakatan yaitu segala perbedaan antara organisasi guru yang didasarkan perbedaan tamatan di lingkungan pekerjaan, daerah, aliran politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan.
Sejak Kongres Guru Indonesia tersebut semua guru di Indonesia menyatakan bersatu dalam satu wadah yaitu PGRI.
Sesudah pembacaan sejarah PGRI sampailah pada acara sambutan dari pembina upacara
Dalam pidatonya Pak Akhsan membacakan sambutan dari bapak menteri pendidikan Nadiem Anwar Makarim.
Tema Hari Guru tahun ini adalah Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar.
Dalam sambutan tersebut disampaikan ajakan pada semua guru untuk tidak ragu berinovasi.
Ya, tantangan zaman yang demikian kompleks menuntuk guru agar senantiasa berinovasi demi kemajuan anak didiknya.
Guru tidak boleh berhenti belajar. Melalui aplikasi Merdeka Mengajar para guru bisa langsung berbagi ilmu. Jarak yang berjauhan bisa diatasi dengan saling berbagi ilmu secara daring.
Tidak hanya guru yang harus berubah. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.
Upacara berlangsung semakin khidmat tatkala semua peserta menyanyikan lagu Terima Kasihku dan Himne Guru dengan panduan konduktor Ibu Utin Kustianing.
Menutup upacara hari itu adalah doa yang dipimpin oleh Pak Muhaimin.
Selesai?
Belum. Peringatan Hari Guru masih dilanjutkan dengan menyanyi bersama lagu Cinta Luar Biasa. Suara merdu Bu Any dan Pak Gerry, serta pembacaan puisi dari Bu Maria, Bu Sherly dan Mister Sonny membuat suasana terasa demikian hangat dan mengharukan. Apalagi tatkala siswa menyanyikan lagu ulang tahun dari Jamrud dengan iringan gitar Pak Vigil.
Seiring dengan berkumandangnya lagu teesebut siswa yang bertugas masuk lapangan sambil menyerahkan bunga pada bapak/ibu guru.
Aih, hari yang begitu manis.
Dalam peringatan hari guru ini ada yang terasa kurang. Ya, ada dua kelas dan beberapa pendamping tidak bisa hadir karena haris mengikuti ODL masalah lingkungan di Glintung. Kelas yang mendapat giliran untuk melaksanakan ODL tersebut adalah kelas 9.5 dan 9.6.
Akhirnya selamat Hari Guru bagi Bapak/Ibu guru hebat semua. Semoga dengan peringatan hari guru ini bapak/ibu guru senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran dalam mendidik anak bangsa.
Teriring harapan agar Bapak/ Ibu guru tidak berhenti berinovasi demi kemajuan para siswa, Ya, inovasi para guru adalah wujud cinta guru yang luar biasa pada para siswa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
tulus padamu….(Cinta Luar Biasa :
Andmesh Kamaleng)
- Istighotsah Bersama di Minggu Pertama November - November 7, 2024
- Pecel Sebagai Salah Satu Salad Terbaik di Dunia - November 6, 2024
- Suatu Pagi di Pawon Bromo - November 3, 2024
Keren sekali Bu Yuli 💜
Terima kasih…🤗
Walau ada foto ku aku masih kecewa 🥱
Hiks….🥺