Penggemar matematika pasti tidak asing dengan nama Fibonacci. Ya, tokoh yang satu ini adalah seorang matematikawan yang sangat berpengaruh di abad pertengahan.
Fibonacci menemukan barisan Fibonacci yang memiliki pengaruh besar pada matematika dan teknologi hingga saat ini.
Barisan Fibonacci adalah urutan angka angka yang diperoleh dengan cara menjumlahkan dua angka di depannya.
Barisan ini adalah 1,1,2,3,5,8,13,21, 34, 55 , dan seterusnya. Sesuai dengan empat angka barisan tersebut yaitu 1,1,2,3, maka tanggal 23 Nopember diperingati sebagai Hari Fibonacci.
Siapakah Fibonacci itu?
Lahir dengan nama Leonardo da Pisa Fibonacci adalah anak dari Guilielmo yang memiliki julukan Bonacci yang berarti baik atau sederhana.
Setelah ayahnya meninggal Leonardo lebih dikenal dengan nama Fibonacci atau Filius Bonacci yang artinya anak Bonacci.
Guilielmo dulunya bekerja di sebuah pos perdagangan di Bulgaria, Afrika Utara (sekarang menjadi Aljazair), dan ketika muda Fibonacci sering membantu ayahnya. Di sini ia mulai belajar tentang sistem bilangan Arab.
Fibonacci menemukan bahwa sistem bilangan Arab jauh lebih simpel daripada bilangan Romawi. Karenanya ia terus belajar dan melakukan perjalanan ke berbagai tempat untuk memperdalam ilmunya.
Pada usia 27 tahun ia menuliskan semua hasil belajarnya dalam sebuah buku yang berjudul Liber Abaci (Buku Perhitungan).
Buku ini menunjukkan kepraktisan sistem bilangan Arab dengan menerapkannya dalam konteks perdagangan, konversi ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang, dan aplikasi lainnya.
Saat ini, deret Fibonacci digunakan dalam berbagai bidang seperti perhitungan, perdagangan saham, arsitektur, hingga desain. Pola perhitungan ini juga dianggap muncul di alam, hingga ke dalam susunan DNA.
Berbagai anggapan tersebut membuat sebagian orang menganggap barisan Fibonacci sebagai kode rahasia alam atau bahkan “Bilangan Tuhan”.
Kata “Bilangan Tuhan” sebenarnya hanya sebuah kiasan untuk menunjukkan betapa istimewanya bilangan Fibonacci.
Keistimewaan dari Bilangan Fibonacci tampak pada hal hal sebagai berikut :
1. Keterkaitan dengan Alam : Banyak hal-hal di lama raya yang mengikuti pola bilangan Fibonacci, seperti pola pertumbuhan daun pada tanaman (phyllotaxis), bagian tengah bunga matahari, sisik buah nanas, dan spiral pada kerang, mengikuti urutan Fibonacci.
2. Rasio Emas : Setiap kita membagi dua bilangan yang berurutan dalam bilangan Fibonacci kita akan mendapatkan nilai sekitar 1,618. Bilangan ini dinamakan rasio emas dan sering muncul dalam seni , arsitektur dan desain. Banyak yang menganggap bahwa obyek atau bentuk yang mengikuti rasio emas akan memiliki keindahan yang harmonis.
3. Teori dan Aplikasi Matematika: Fibonacci juga memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, termasuk ilmu komputer, teori permainan, dan bahkan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa deret ini memiliki relevansi yang luas.
Dari hal-hal di atas barisan Fibonacci sering menjadi simbol keterkaitan antara matematika dan alam semesta.
Dengan memperhatikan hal tersebut kita akan semakin menyadari bahwa alam semesta dan seisinya tidak terjadi begitu saja. Ada “Tangan Besar” yang mengatur semuanya sehingga alam dan seisinya begitu harmonis.
Ya, seperti yang diungkapkan oleh Galileo Galilei bahwa : Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menciptakan alam semesta (Mathematics is the language with which God has written the universe).
Salam Matematika 😊
- Merajut Toleransi Melalui Pelaksanaan Sekolah Moderasi Beragama - December 7, 2024
- Mading Sekolah: Media Informasi, Menggiatkan Literasi dan Wadah Berekspresi - December 6, 2024
- Pemberdayaan Perempuan Aisyiyah Melalui Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup - December 3, 2024