Perjalanan ke Bali Bersama Traveloky dalam Story

Siang itu suasana Bintaraloka kembali ramai. Setelah pagi hari siswa melaksanakan ujian tulis dan pulang sekitar pukul 11.30 wib, sehabis Dzuhur kesibukan kembali tampak di halaman depan sekolah.

Ya, siang itu para guru dan staf TU SMP Negeri 3 Malang akan melakukan perjalanan Family Gathering ke Bali. Family Gathering kali ini diisi dengan perjalanan  ke beberapa destinasi pariwisata di pulau Bali.

Rest area Probolinggo, dokumentasi pribadi

Berlibur dan melakukan sebuah perjalanan wisata dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental dan fisik. 

Sudah sering kita buktikan bahwa melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan menikmati momen liburan dapat membantu mengembalikan energi dan memberikan kesegaran pikiran.

Perjalanan wisata kali ini dipandu oleh Traveloky. Tour and travel Organizer ini berdiri sejak tahun 2018 di kota Malang. 

Rehat sejenak, dokumentasi pribadi

Mas Ichwan, Mbak Lintang dan kru adalah yang menemani perjalanan kami selama tiga hari dua malam dari Malang ke Bali.

Ada berbagai obyek wisata yang dikunjungi oleh rombongan yang terdiri dari 47 orang ini. Mulai dari Desa Penglipuran, Pusat oleh-oleh Krishna, Jimbaran, Pantai Pandawa, Pantai Melasti, Joger, dan Pirates Dinner Cruise di Benoa.

Bus yang kami naiki, dokumentasi pribadi

Hari itu sekitar pukul dua siang bus yang kami naiki mulai meninggalkan Bintaraloka. Setelah berdoa bersama dengan dipimpin Pak Abid bus melaju meninggalkan halaman Bintaraloka dengan driver Mas Alif. 

Perjalanan berlangsung lancar. Sekitar sore hari kami beristirahat sebentar di Probolinggo  dan malam harinya kami makan malam di Pantai Bohay Probolinggo Timur.

Suasana laut ditambah dengan aneka hidangan laut dan perut yang lapar sungguh sebuah kombinasi  pas sehingga yang membuat makan malam hari itu terasa demikian nikmat.

Pantai Bohai, dokumentasi pribadi

Sesudah makan malam dan berfoto bersama di spot foto yang tersedia kami meneruskan perjalanan. Sekitar jam dua malam bus memasuki dermaga pelabuhan Ketapang. 

Long weekend di awal bulan Mei ini membuat suasana penyeberangan Ketapang-Gilimanuk begitu ramai. Tentu saja, banyak yang memanfaatkan saat liburan ini untuk melakukan berbagai perjalanan wisata.

Setelah kira-kira 45 menit kami melakukan penyeberangan di Selat Bali, bus mulai memasuki pulau Bali, dan eksplor Balipun dimulai.

Di desa Penglipuran , dokumentasi Bintaraloka

Sarapan dan bersih diri pagi itu kami lakukan di Kurnia Village, dan cuuzz….perjalanan pun dilanjutkan ke Desa Adat Penglipuran dengan dipandu oleh guide Bli Gede Manuka.

Menurut Bli Gede Manuka, Penglipuran berasal dari kata pengeling dan pura. Pengeling artinya pengingat dan pura berarti tempat para leluhur. 

Di desa Penglipuran , dokumentasi Bintaraloka

Daya tarik desa ini adalah lokasinya yang sangat bersih, pola tata ruang desa dan struktur rumahnya yang seragam, lingkungan alamnya seperti hutan bambu dan hutan kayu, serta tradisi dan budaya masyarakat yang masih mempertahankan nilai-nilai tradisional.

Di desa Penglipuran, dokumentasi Bintaraloka

Sebagai informasi, Desa Penglipuran termasuk dalam jajaran desa terbersih di dunia dengan pemandangan yang sangat indah di sana sini. 

Di desa ini kami bisa berfoto dengan spot nya yang begitu cantik, dan merasakan berbagai produk khas masyarakatnya seperti loloh cemcem dan tipat cantok.

Berfoto di halaman rumah desa Penglipuran, dokumentasi pribadi

Loloh cemcem adalah jamu asal Bali yang dibuat dari daun pidu, sedangkan tipat cantok adalah sejenis makanan yang mirip dengan gado-gado.

Pusat oleh oleh Krisna, dokumentasi pribadi

Dari Desa Penglipuran, perjalanan kami lanjutkan ke Pusat Oleh-Oleh Krisna. Di tempat perbelanjaan yang nyaman ini tersedia berbagai makanan khas Bali, cindera mata, juga baju-baju yang bisa dibeli untuk oleh-oleh.

Setelah berbelanja, dokumentasi pribadi

Satu hal yang membuat kami sangat salut pada Traveloky adalah krunya sangat membantu kami dalam berbelanja yaitu dengan cara membawakan semua barang belanjaan kami dan langsung memasukkannya ke bagasi bus. Mantap sekali.

Sesudah puas berbelanja di Krishna, kami segera melanjutkan perjalanan untuk makan malam di Jimbaran dan selanjutnya segera melakukan  check in di Hotel Horison.

Selain tempat yang nyaman untuk beristirahat, ada satu hal menarik yang saya dapatkan di hotel ini, yaitu penyajian kopi dilakukan dengan menggunakan pasir sebagai pemanasnya. Aha…

Melihat pembuatan kopi, dokumentasi pribadi

Pagi hari sesudah sarapan, perjalanan kami lanjutkan dengan mengunjungi Joger. 

Karena jam masih menunjukkan pukul sembilan lebih, kami menunggu bersama pengunjung lain sampai tempat perbelanjaan tersebut dibuka.

Sebuah sudut di Joger, dokumentasi pribadi

Usaha  Joger atau disebut sebagai “pabrik kata-kata” ini sangat menarik hati para pengunjungnya. Hampir di setiap sudut Joger atau berbagai cindera mata yang dijual, terdapat kata-kata yang berupa sentilan, kritik ataupun pemberitahuan yang disajikan dengan bahasa yang menggelitik. 

Joger sebagai pabrik kata-kata, dokumentasi pribadi
Di mana mana terdapat tulisan unik, dokumentasi pribadi
Sebuah sudut Joger, dokumentasi pribadi

Sambil berbelanja, kita bisa senyum-senyum sendiri melihat permainan kata-kata Joger.

Setelah berbelanja di Joger kami kembali meneruskan perjalanan. Kali ini tujuannya adalah Pantai Pandawa. 

Pantai Pandawa dengan warna pasir pantainya yang putih ini terletak  di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Suasana panas tidak menghalangi kesenangan kami berfoto, dokumentasi pribadi

Ciri khas dari Pantai Pandawa yaitu memiliki dua tebing tinggi dan besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima patung Pandawa dan Kunti.

Berfoto dengan background Pantai Pandawa, dokumentasi pribadi

Khasnya daerah pantai, suasana di sini sangat panas, meski demikian panorama yang disajikan oleh Pantai Pandawa begitu indah dan memanjakan mata kami.

Dari Pantai Pandawa perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Melasti, yang terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.

Karena waktu yang demikian terbatas, kami tidak terlalu lama di sini. 

Setelah jalan dan berfoto sebentar kami  perjalanan dilanjutkan ke Benoa untuk menikmati sensasi Bali Pirates Dinner Cruise.

Rombongan bajak laut sudah siap, dokumentasi pribadi

Di kapal pesiar sini kami diajak merasakan pengalaman berlayar di Kapal Phinisi bertema bajak laut sambil menikmati pemandangan matahari terbenam Bali yang menakjubkan.

Di sini pengunjung juga diajak menyanyi, menari dan.mengikuti berbagai permainan yang seru. 

Pengarahan dari Traveloky , dokumentasi pribadi

Sebelum masuk kapal pesiar kami dibriefing sebentar oleh Mas Ichwan dari Traveloky tentang acara di atas kapal nantinya.

Rombongan bajak laut, dokumentasi pribadi

Sekitar pukul setengah delapan malam acara di atas Pirates Dinner Cruise berakhir dan kamipun meninggalkan kapal untuk menuju ke bus.

Menuju kapal pesiar, dokumentasi pribadi
Rombongan bajak laut, dokumentasi pribadi
Siap ke kapal, dokumentasi pribadi

Sungguh pengalaman dan sensasi yang tak terlupakan di atas Pirates Dinner Cruise. Kami menyanyi dan menari bersama  pengunjung yang lain yang bahkan sebelumnya belum saling kenal. Beberapa di antara kami adalah turis mancanegara.

Tari Bali di atas kapal , dokumentasi pribadi

Di atas bus menjelang perjalanan pulang kami berpisah dengan Bli Gede yang telah mendampingi perjalanan kami selama dua hari di Bali.

Perjalanan hari ini diakhiri dengan sarapan di Utama Raya Rest Area Situbondo.

Sungguh sebuah perjalanan yang sangat menyenangkan.

Utama Raya Rest Area, dokumentasi pribadi

Akhirnya selamat tinggal Bali, selamat berpisah Bli Gede dan terima kasih Traveloky. Semoga di kesempatan mendatang kita bisa bertemu lagi untuk melakukan perjalanan wisata yang lebih mengasyikkan.

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

65 views