Dalam sebuah perjalanan seorang teman tiba-tiba nyeletuk. “Hmm, wenak ya… pohong keju…,”
Rupanya teman saya melihat sebuah tempat penjualan pohong atau singkong keju yang ada di pinggir jalan.
Serempak kami menoleh.
“Pohong keju memang gurih,” jawab teman saya yang lain.
“Pohong keju memang wenak pol. Dibanding pohong goreng biasa ia lebih gurih dan empuk,” tambahnya lagi.
Ya, pohong keju memang gurih dan menggoda. Meski namanya pohong keju, hidangan ini sering juga disajikan tanpa keju. Kata keju mungkin diberikan karena rasanya yang empuk dan gurih.

“Itu pohong “keju” Bu,” tambah Mas driver grab kami. Pengucapannya bulan keju tapi “keju” dengan huruf e seperti pada kata “tebu”
Dalam bahasa Jawa “keju” artinya badan yang pegal atau sakit semua.
“Kenapa “keju”?” tanya saya sambil menahan senyum
“‘Kan proses membuatnya panjang, dikukus, dimasukkan air dingin, dikasih bumbu, digoreng, jadi pohongnya “keju” semua,” jawab Si Mas yang disambung tawa kami bersama. Bisa saja.
Tentang Pohong atau Singkong

Siapa yang tidak kenal singkong? Bahan makanan yang sangat merakyat ini sangat mudah dijumpai dimana-mana. Di pasar, tukang sayur ataupun ditanam di halaman rumah.
Meski demikian populer di Indonesia, ternyata singkong bukan tanaman asli Indonesia. Ya, tanaman ini sebenarnya berasal dari Amerika Selatan.
Dilansir dari Tempo, singkong (Manihot esculenta) pertama kali dibudidayakan oleh suku Maya di Yucatan, Meksiko.
Dalam sejarahnya, tanaman singkong pertama kali diperkenalkan ke Kongo, Afrika oleh Portugis pada 1558. Portugis kemudian memperkenalkan tanaman ini ke Maluku dengan bibit tanaman singkong dari Brasil.
Tidak hanya Portugis, Spanyol juga mengenalkan singkong ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahkan kata telo kaspe untuk nama singkong, diperkirakan berasal dari bahasa Portugis dan Spanyol.
Telo berasal dari kata Castilla, sebuah daerah di Spanyol yang ikut berperan dengan penyebaran singkong ini, sedangkan kaspe adalah adaptasi dari kata cassava yang berasal dari bahasa Portugis. Bahasa Inggris juga menggunakan kata cassava untuk singkong.
Sebagai hidangan sehari-hari singkong bisa dikukus, digoreng atau jika ingin lebih menarik diolah menjadi hidangan tertentu.
Banyak sekali hidangan yang merupakan hasil olahan singkong ini seperti kolak, sawut, jemblem, goplem, gethuk, cenil, gatot dan banyak lagi.

Nah, di antara banyak hidangan tersebut, sebuah hidangan yang membuat singkong ‘naik kasta’ adalah pohong keju alias singkong keju.
Betapa tidak? Dengan diolah menjadi singkong keju, harga singkong bisa berlipat lipat. Singkong tidak hanya tampil di kedai kedai sederhana ataupun warung gorengan, tapi juga masuk di cafe atau rumah makan.
Bahkan dalam sebuah kesempatan, saya pernah mencicipi sepiring singkong keju bersama teman-teman seharga seratus ribu rupiah. Luar biasa. Padahal singkong goreng di kampung saya harganya seribu rupiah saja.
Gurih dan sedapnya singkong keju membuat hidangan ini banyak disukai anak-anak muda. Terbukti banyaknya tempat penjualan singkong keju di jalan-jalan.

Seorang teman yang putranya tergolong gen z mengatakan, ” Anak saya kurang suka singkong kukus atau dikolak, tapi pas saya belikan singkong keju, malah doyan,”
Nah, tertarik dengan pembuatan singkong keju ini saya bertanya pada teman saya yang pintar memasak, tentang bagaimana cara membuat singkong keju ini.
Cara Membuat Singkong Keju
Bahannya cukup satu kilogram singkong, bumbu yang terdiri dari bawang, kunyit, garam dan ketumbar serta minyak secukupnya.
Bagaimana cara membuatnya?
1. Singkong dikupas, potong sesuai selera.
2. Kukus sampai terlihat melethek (merekah) walaupun masih keras.
3. Angkat, selagi panas masukkan dalam air dingin yang sudah berbumbu.
4. Setelah terlihat lebih merekah, angkat dan tiriskan.
5. Cicipi rasakalau kurang boleh diberi bumbu lagi.
6. Digoreng pada minyak banyak dan panas, api sedang .
7. Cukup sekali dibalik, kering diangkat.
8. Dingin sajikan boleh dengan toping keju parut atau bumbu tabur.
9. Dimaem. Pakai sambel lebih mantap.

Ups, pesanan singkong keju dan susu jahe saya sudah datang. Berarti tulisan ini harus segera diakhiri.
Wasana kata, singkong keju bukan sekedar cerita tentang cemilan. Hidangan ini menunjukkan bahwa kreativitas bisa membuat singkong yang sederhana bisa ‘naik kasta’ dan bisa memikat lidah berbagai generasi.
Jadi, jika pembaca belum mencobanya, tak ada salahnya untuk membuat hidangan pohong keju yang sedap, empuk dan gurih ini.
Salam kuliner…
Nasib singkong yang dipandang sesuatu oleh sebagian orang… Saat ini menjadi makanan berkelas dan disukai oleh siapapun… Termasuk generasi Z….
Ancen pohong iku enak kok…. Gak percaya.. Coba yuuuk….
Hayuuuk….
Aq gak dijak 🤭🙏
🙏🙏