Pagi itu tiba tiba ada sebuah cup plastik kecil di meja saya. Dari seorang teman. Penasaran saya segera membuka. Dan ternyata isinya bumbu pecel… .
Wuih mantap… . Sudah lama saya tak bikin pecel, pikir saya.
Saya ambil sedikit dan saya icipi. Enak.
Menilik dari rasanya sepertinya bumbu pecel khas Blitar. Kacangnya agak kasar, rasa pedas dan manisnya begitu kuat.
Keesokan harinya, saya ada janji untuk mengantar teman yang akan balik ke Bandung. Di pintu stasiun teman saya tiba- tiba memberikan bingkisan dalam sebuah tas kecil.
Ketika ngobrol di sebuah kedai sambil menunggu jam, saya buka tas tersebut. Isinya? Subhanallah, bumbu pecel lagi.
Jelas tertera dalam kemasannya bahwa ini adalah bumbu pecel khas Madiun.
Alhamdulillah, kehadiran bingkisan sambel pecel dua hari berturut-turut membuat keinginan saya untuk membuat tulisan tentang pecel makin membara.
Apalagi pecel, makanan kebanggaan kita mendapat predikat yang membanggakan baru- baru ini, yaitu dinobatkan sebagai salah satu salad terbaik di dunia.
Pecel. Siapa yang tidak kenal hidangan ini? Bagi kami warga Jawa Timur pecel adalah hidangan khas yang bisa kami temui di banyak warung. Karenanya tak heran jika banyak antara kami yang mengagendakan pecel sebagai menu sarapan setiap hari.
Banyak orang berjualan pecel warung, restoran, kedai kaki lima, bahkan di kantin sekolah pun ada tempat khusus yang menjual pecel.
Saat membeli kita bisa membayar secara tunai maupun QRIS. Ya, betapa para penjual sudah sangat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Di sekolah, dengan harga Rp8000,00 saja kami sudah bisa menikmati sepiring nasi pecel lengkap dengan peyek kacang dan tempe atau tahu.
Pecel adalah hidangan asli Jawa Timur yang terbuat dari aneka sayuran segar seperti bayam, kangkung, selada atau kacang panjang ditambahi taoge dan disiram dengan saus kacang.
Dalam penyajiannya sering nasi pecel dilengkapi dengan tempe, tahu, telur atau mendol. Di beberapa tempat bahkan pecel ditambah dengan sayur lodeh.
Aih, apapun tambahannya pecel selalu terasa sangat mengena di hati.
Konsep hidangan pecel mirip salad dari Eropa yaitu aneka sayuran disiram sambal kacang sebagai toppingnya.
Bahan utama sambal pecel adalah kacang tanah, bawang, cabai rawit yang dicampur dengan bahan lainnya seperti daun jeruk purut, bawang, asam jawa dan garam.
Ada kabar gembira tentang makanan yang sangat merakyat ini yaitu pecel berhasil menempati peringkat dua untuk hidangan salad terbaik di dunia versi Taste Atlas.
Taste Atlas, salah satu organisasi yang sering melakukan ulasan terhadap kuliner di seluruh dunia, dan baru-baru ini menentukan lima salad terbaik di dunia yaitu dakos, salad khas Kreta (Yunani), pecel dari Indonesia, mechouia Salad dari Tunisia, Horiatiki Salata dari Yunani dan Shopska Salata dari Bulgaria.
Menurut catatan saya dari hasil diskusi dengan teman teman yang pintar masak ataupun bergelut di bidang catering, ada tiga macam pecel yang banyak kita kenal yaitu pecel Blitar, pecel Kediri dan pecel Madiun.
Lalu apa bedanya?
Bumbu pecel dari Madiun, Blitar, dan Kediri memiliki ciri khas masing-masing yang membuatnya unik, yaitu:
1. Bumbu pecel Madiun biasanya memiliki rasa yang lebih manis, tekstur halus dan tingkat pedas yang tidak begitu kuat. Dalam pecel Madiun aroma daun jeruknya sangat terasa.
2. Bumbu pecel khas Blitar biasanya lebih kasar, kental dan lebih pedas dibandingkan dengan pecel Madiun.
3.Bumbu pecel dari Kediri punya cita rasa pedas dan manis yang lebih kuat. Kadang dalam bumbu pecel Kediri ditambahkan sedikit terasi, sehingga aromanya yang lebih tajam dan lebih gurih.
Kesimpulannya antara ketiga bumbu pecel dibedakan pada variasi penggunaan daun jeruk, cabai rawit dan tekstur kacang yang kasar atau halus.
Nah, bumbu pecel khas mana yang pembaca suka?
Kalau saya, dari daerah manapun bumbu pecelnya tidak masalah. Asal ada nasi hangat, lauk yang sesuai dan ngobrol bareng teman, pecel selalu enak untuk dinikmati.
Jadi…monggo pecelnya…
- Merajut Toleransi Melalui Pelaksanaan Sekolah Moderasi Beragama - December 7, 2024
- Mading Sekolah: Media Informasi, Menggiatkan Literasi dan Wadah Berekspresi - December 6, 2024
- Pemberdayaan Perempuan Aisyiyah Melalui Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup - December 3, 2024