Masih tentang batik …😊
Dalam beberapa hari ini Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas delapan masih disibukkan dengan pembuatan batik Topeng Malangan
Setelah melaksanakan ODL ke SMKN 7 Malang, siswa dirasa sudah mempunyai bekal cukup untuk melakukan praktik pembuatan batik topeng Malangan di sekolah.
Tentu saja proses pembuatan batik tersebut tetap dibimbing oleh Bapak/Ibu guru yang tergabung dalam tim Projek Tema Dua kelas 8 SMP Negeri 3 Malang.
Yang membuat projek ini luar biasa adalah pembuatan batik cap dimulai sejak membuat canting. Jadi cetakan atau alat untuk membuat cap dilakukan oleh siswa sesuai kreativitas kelompok masing-masing.
Ada berbagai motif yang dibuat siswa. Sesuai dengan tema Projek, motif yang banyak muncul adalah Topeng Malangan.
Mengapa harus Topeng Malangan? Aha , ternyata banyak yang menarik dari Topeng Malangan ini. Tidak percaya? Let’s check it out!
Tentang Topeng Malangan dan Cerita Panji
Topeng Malangan adalah seni budaya Malang yang sejarahnya berkaitan erat dengan masa keemasan Raja Gajayana, Kerajaan Kanjuruhan.
Ciri khas topeng Malangan adalah pahatan karakter wajah yang jelas dan menggunakan warna yang lebih beragam untuk menampilkan karakter tokohnya. Warna-warna tersebut adalah merah, putih, kuning, hijau dan hitam.
Cerita yang dibawakan dalam tari Topeng Malangan adalah cerita Panji.
Cerita yang mengalami perkembangan sejak zaman kerajaan Majapahit ini berkisah tentang Raden Panji Asmorobangun atau Inu Kertapati yang merupakan putera mahkota Kerajaan Jenggala dan Galuh Candrakirana (Dewi Sekartaji), putri kerajaan Daha.
Keduanya sudah dijodohkan satu sama lain oleh orang tua mereka sejak kecil. Namun, dalam berbagai varian ceritanya, perjodohan itu menghadapi berbagai tantangan yang akhirnya happy ending.
Berbagai dongeng rakyat seperti Ande-ande Lumut, Keong Emas, dan Golek Kencana diyakini merupakan turunan dari cerita Panji ini.
Berdasarkan cerita Panji tersebut, tokoh utama yang sering tampil dalam topeng Malangan adalah:
1. Raden Panji Asmorobangun. Raden Panji merupakan tokoh protagonis dalam cerita Panji. Warna hijau pada wajahnya melambangkan bahwa ia seorang yang baik hati.
2. Dewi Sekartaji. Wajahnya yang berwarna putih menunjukkan bahwa ia seorang yang suci, lembut, dan baik hati.
3. Gunung Sari, sahabat Raden Panji ini memiliki mata sipit, berkumis panjang. Warna wajahnya yang putih yang melambangkan seorang yang baik hati dan suci.
4. Dewi Ragil Kuning, adik dari Raden Panji ini bersifat aktif. Warna wajahnya yang kuning melambangkan kesenangan dan sifat yang periang.
5. Klana Sewandana, merupakan tokoh antagonis yang menjadi musuh dari Raden Panji. Tokoh ini memiliki wajah berwarna merah yang berarti bahwa ia seorang pemarah dan juga pemberani.
6. Bapang, memiliki warna wajah merah, hidung panjang, dan mata yang besar. Warna wajah sahabat Klana Sewandana ini melambangkan sifat pemarah dan pemberani.
Gambar wajah para tokoh dimunculkan oleh siswa di batik yang mereka buat. Batik- batik itu dibuat dalam bentuk taplak , selendang ataupun scarf.
Sebuah hari yang luar biasa. Panasnya udara, bau lilin serta ramainya suasana lapangan volley tidak mengurangi semangat siswa untuk menuangkan imajinasi mereka dalam sebuah karya batik Topeng Malangan.
Proses pembuatan batik memang belum selesai. Yang dilakukan siswa dalam dua hari ini adalah pembuatan motif dengan cap, dan pewarnaan.
Meski masih kurang satu tahap lagi yaitu pembersihan lilin atau ngelorot, namun dari karya batik yang di angin-anginkan sudah tergambar cantiknya karya batik yang tercipta.
Pembuatan batik Topeng Malangan di samping untuk mengasah kreatifitas siswa, menanamkan karakter baik, juga untuk menghargai ragam budaya yang ada di kota Malang.
Harapannya, ke depan akan tercipta batik kreasi siswa yang menjadi karya khas dan kebanggaan Bintaraloka tercinta.
Salam Bintaraloka…:)
- Merajut Toleransi Melalui Pelaksanaan Sekolah Moderasi Beragama - December 7, 2024
- Mading Sekolah: Media Informasi, Menggiatkan Literasi dan Wadah Berekspresi - December 6, 2024
- Pemberdayaan Perempuan Aisyiyah Melalui Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung Hidup - December 3, 2024