Gempita Bulan Bahasa Bintaraloka 2025

Sekelompok siswa berdiri berjajar di lapangan. Tak berapa lama satu dari mereka maju ke depan dan membacakan ikrar Sumpah Pemuda dengan penuh semangat.

Setelah ikrar semua segera menyanyikan lagu Bangun Pemudi Pemuda, beberapa dengan koreografi tertentu. Nuansa kebangsaan dan semangat begitu terasa di pagi itu.

Ikrar Sumpah Pemuda dan padsu, dokumentasi Bintaraloka

Berbagai macam kostum mewarnai penampilan mereka. Ada yang mengenakan baju bebas, busana merah putih, busana batik, juga busana daerah.

Peserta dengan kostum merah putih, dokumentasi pribadi

Sementara itu di tempat lain siswa sedang menyiapkan diri untuk tampil dalam drama b. Ada yang mengenakan baju surjan, kaos oblong, kebaya, pendeknya mereka berbusana sesuai dengan peran yang akan mereka bawakan.

Drama, dokumentasi Bintaraloka

Di tempat yang lain lagi siswa sibuk membuat tulisan aksara Jawa, membuat poster digital juga poster manual. Berbagai pesan tersampaikan lewat karya siswa, misalnya tentang anti bullying.

Poster anti bullying , dokumentasi Meiyantika
Lomba poster digital , dokumentasi Bintaraloka

Belum selesai, di tengah kesibukan peserta lomba ada siswa yang meliputi sekaligus melaporkan tentang pelaksanaan lomba. Mereka adalah reporter- reporter cilik yang sedang mengikuti lomba broadcast.

Lomba broadcasting , dokumentasi pribadi

Di atas adalah kesibukan SMP Negeri 3 Malang dalam perayaan Bulan Bahasa yang diadakan pada hari Kamis, 23 Oktober 2025.

Bahasa adalah jiwa dari sebuah bangsa. Ia bukan sekadar kumpulan huruf dan kata, melainkan jendela untuk menatap dunia, jembatan untuk merajut persatuan, dan cermin yang memantulkan identitas kita. 

Story telling, dokumentasi Bintaraloka

Dalam semangat akan kecintaan pada bahasa inilah perayaan ini diadakan.

Acara yang ditandai dengan berbagai macam lomba ini adalah sebuah festival untuk merayakan keindahan, kekuatan dan kekayaan bahasa yang meliputi bahasa daerah, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Musikalisasi puisi, Dokumentasi Bintaraloka

“Mari cintai Bahasa Indonesia, lestarikan Bahasa Daerah dan kuasai Bahasa Asing,” ungkap Ibu Dwikaa ketua pelaksana Perayaan Bulan Bahasa 2025 di pembukaan acara ini.

Tidak tanggung-tanggung, acara kali ini dimeriahkan dengan lima belas nomor lomba yang wajib diikuti oleh perwakilan tiap kelas.

Cintai Bahasa Indonesia, lestarikan Bahasa Daerah dan kuasai Bahasa Asing

Nomor lomba yang diadakan meliputi pidato, MC, mendongeng, story telling, speech contest, cipta puisi dan cerpen, geguritan, menulis aksara Jawa, membuat poster digital dan manual, drama, musikalisasi puisi, broadcasting dan mading.

Peserta lomba, dokumentasi pribadi

Setiap kelas begitu intens dalam melakukan persiapan. Beberapa hari sebelumnya siswa sibuk latihan membuat puisi, membuat naskah sekaligus berlatih drama, dan banyak lahi. Singkat cerita, ini adalah minggu sibuk di Bintaraloka, karena semua ingin menunjukkan tampilan yang maksimal di hari perayaan Bulan Bahasa.

Hari yang luar biasa. Lewat kegiatan ini siswa bisa mengembangkan kreativitas dalam kebahasaan dan kesastraan, sekaligus melatih ketrampilan bahasa lisan mereka.

Selain hal tersebut di atas lewat berbagai kegiatan lomba, siswa bisa mengasah rasa  percaya diri sekaligus sportivitas dalam berkompetisi.

Mading, dokumentasi pribadi

Akhirnya lebih dari sekadar kompetisi, perayaan Bulan Bahasa  adalah wadah nyata bagi siswa untuk mengaktualisasikan diri, mengasah kreativitas kebahasaan, dan memperkuat karakter.

Berbagai kesibukan dan persiapan yang dilakukan para siswa telah terbayar lunas dengan kegembiraan, kebanggaan, dan pelajaran berharga yang mereka dapatkan di hari perayaan.

Berbagai kegiatan hari itu  menjadi bukti bahwa kecintaan pada bahasa dan budaya adalah fondasi penting dalam membentuk generasi muda yang percaya diri, sportif, dan mencintai identitas bangsanya.

Yuli Anita
Latest posts by Yuli Anita (see all)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

136 views