Suasana aula Bintaraloka satu tampak semarak Rabu pagi itu. Siswa duduk di lantai aula, para pendamping berada di bagian belakang dan samping, sementara penyaji ada di bagian depan aula.
Suasana demikian ceria. Lagu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan lagu Buanglah Sampah dinyanyikan dengan penuh semangat dengan dipandu Ibu Ami.
Ya, hari itu adalah hari pertama yang sekaligus merupakan pembukaan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas delapan kali ini telah sampai pada tema tiga. Tema yang diambil adalah Bintaraloka Green Class, dengan dimensi Beriman dan Bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, Gotong Royong, dan Kreatif.
Kegiatan projek diawali dengan assesmen diagnostik awal di masing-masing kelas.
Setelah mengerjakan assesmen, siswa diarahkan ke aula untuk mengikuti acara pembukaan, dan diberi penjelasan tentang kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam projek Bintaraloka Green Class.
Projek tema tiga ini dibuka oleh Ibu Kepala SMP Negeri 3 Malang. Yang sangat menyenangkan kegiatan di hari pertama itu juga diisi dengan nobar film bertemakan lingkungan dengan judul The Lorax.
Kegiatan nobar berjalan tertib dan sesudahnya siswa memberikan refleksi dari film tersebut.
Menurut penjelasan, kegiatan projek nantinya difokuskan pada observasi lingkungan kelas, melakukan mapping, dan lalu berusaha menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan membuat taman kelas indoor.
Berbagai hal yang menjadi sasaran observasi kelas adalah masalah energi, sampah, polusi, keindahan dan inovasi teknologi.
Bagaimana penjabarannya?
1. Masalah Energi
Berapa sering kita melihat pemborosan energi di dalam kelas, seperti lcd yang dibiarkan menyala meski tidak sedang digunakan juga lampu yang terus menyala di siang hari. Kesadaran untuk melakukan penghematan energi sangat penting untuk dilakukan.
2. Masalah Sampah
Ada banyak masalah yang berkaitan dengan sampah di sekolah. Mulai dari tidak adanya pemilahan sampah , hingga tidak punya keranjang sampah. Masalah Sampah yang kurang beres membuat lingkungan kelas menjadi kumuh dan tentu saja tidak menyenangkan untuk belajar.
3. Masalah Polusi
Berbagai masalah yang berkaitan dengan polusi di kelas misalnya polusi suara juga polusi bunyi . Hal mana yang harus segera diatasi agar lingkungan belajar menjadi lebih menyenangkan.
4. Masalah Keindahan
Tidak bisa dipungkiri bahwa keindahan kelas memegang peranan penting agar siswa lebih kerasan belajar di dalam kelas. Hal tersebut akhirnya bisa berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa.
5. Masalah Teknologi
Dengan inovasi teknologi bisa dibuat pembelajaran yang menarik, namun penggunaan teknologi yang berlebihan gym akan memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa. Perlu ditingkatkan kesadaran penggunaan teknologi secara bijak agar teknologi bisa memberikan manfaat yang maksimal.
Melalui berbagai observasi ini diharapkan siswa lebih peduli dengan issue issue yang berkaitan dengan masalah lingkungan sekitar, dan aktif terlibat dalam menciptakan suasana lingkungan yang lebih menyenangkan.
Sesuai dengan elemen projek kali ini yaitu gaya hidup berkelanjutan, melalui projek ini pula diharapkan siswa akan menyadari bahwa kepedulian pada lingkungan adalah gaya hidup yang perlu ditanamkan pada setiap individu sejak kini hingga nanti, demi keindahan dan kelestarian lingkungan kita bersama.
- Simulasi Mitigasi Gempa Bumi, Mengapa Perlu Dilakukan? - October 13, 2024
- Kunjungan ACG School Jakarta ke Bumi Bintaraloka - October 10, 2024
- Aritmatika Sosial 7 (Latihan Soal) - October 7, 2024