Barikan, Cara Sederhana Kami Merayakan Cinta Untuk Negeri

Sore itu sekitar pukul setengah empat lagu lagu perjuangan sudah dikumandangkan dari sound system RT.

Di depan rumah seorang warga sudah dipasang terop dan digelar tikar untuk para undangan.

Beberapa orang tampak sibuk menata di sana-sini. Spanduk peringatan HUT Proklamasi ke 78 sudah terpasang rapi.

Suasana didominasi merah dan putih, dokumentasi pribadi

Di dalam rumah, ibu-ibu pengurus PKK sibuk menyiapkan nasi kotak, kue untuk anak- anak kecil juga door prize bagi yang hadir.
Semua sudah disiapkan dalam kotak dan tas kecil dan berjajar manis di meja panjang.

Sepuluh menit kemudian undangan berdatangan. Sebagian besar mengenakan baju nuansa merah putih. Ibu-ibu berkumpul dengan ibu-ibu, anak-anak dengan anak-anak , demikian juga bapak-bapak, semua bergabung sesuai komunitas nya.

Suasana terasa begitu gayeng. Berbagai obrolan ringan menghangatkan suasana sore hari itu. Kudapan yang terdiri atas berbagai macam ‘polo pendem’ semakin menambah keakraban semua warga.

Di atas adalah suasana barikan yang diadakan di kampung saya sehari sebelum tanggal 17 Agustus 2023.

Tentang Barikan

Peserya barikan, dokumentasi pribadi

Barikan adalah sebuah tradisi di kampung-kampung yang diadakan setiap tanggal 16 Agustus, sehari sebelum peringatan HUT Kemerdekaan.

Sebuah tradisi yang berintikan rasa syukur atas karunia kemerdekaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Ya, betapa kemerdekaan adalah nikmat yang begitu besar. Tanpa kemerdekaan tentunya kita tidak bisa melaksanakan pembangunan seperti sekarang ini.

Tradisi barikan diikuti oleh seluruh warga kampung. Tua muda, besar kecil, laki-laki maupun perempuan boleh datang di acara ini. Rasa syukur diwujudkan dengan doa dan makan bersama seluruh warga kampung.

Meski di RT lain barikan biasanya di adakan malam hari, di RT kami barikan diadakan sesudah Ashar. Mengapa sesudah Ashar? Mungkin karena mayoritas yang hadir ibu-ibu dan anak-anak, jadi lebih enak diadakan sore hari.

Hari itu sekitar pukul empat barikanpun dimulai. Acara diawali dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka dengan iringan musik dari YouTube.

Persiapan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dokumentasi pribadi

Dengan dirigen salah satu Ibu PKK, warga menyanyi dengan penuh semangat. Lebih -lebih anak-anak kecil.

Sesudah menyanyi, Pak RT memberikan sambutan. Inti sambutan adalah bagaimana meningkatkan rasa syukur kita atas kemerdekaan yang sudah diraih dengan berpartisipasi dalam program program pembangunan yang dilaksanakan di kampung.

Utamanya bagaimana mewujudkan apa yang menjadi slogan di kampung kami yaitu Guru Beriman, yang artinya Guyub Rukun Bersih Indah dan Aman.

Setelah sambutan acara ditutup dengan doa bersama. Semua tertunduk. Doa dipanjatkan untuk arwah para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa.

Teriring juga harapan semoga semua senantiasa diberikan kekuatan untuk mengisi kemerdekaan negeri tercinta.

Selesai? Belum. Akhirnya tibalah pada acara yang ditunggu -tunggu yaitu pembagian doorprize dan kuiz berhadiah.

Semua yang hadir dapat doorprize. Isinya kopi, gula dan mie instant. Untuk anak-anak disiapkan hadiah beragam snack dimasukkan dalam kantong plastik.

Apapun isinya, hadiah tetaplah hadiah. Selalu membuat kejutan dan gembira yang menerimanya.

Kegembiraan saat barikan, dokumentasi pribadi

Acara kuiz berjalan dengan meriah. Pak RT memberikan beberapa pertanyaan dan yang lain siap menjawab. Penjawab yang benar akan mendapat satu paket hadiah berisikan sembako. Total ada sepuluh paket yang disediakan.

Pertanyaan berkisar pada Pancasila, PKK dan hal-hal yang dekat dengan keseharian warga.

Berkali kali tepuk tangan terdengar. Senyum gembira bertebaran di mana mana. Lebih-lebih ketika ada yang berhasil menjawab dan mendapat hadiah.

Pengurus PKK RT 11 RW 03, dokumentasi pribadi

Sebuah sore yang indah. Lewat barikan kampung semua merayakan rasa syukur atas kemerdekaan dalam suasana yang hangat dan akrab.

Ya, barikan adalah cara sederhana kami merayakan cinta pada Indonesia.

Salam Merdeka…!

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

72 views