Unik dan Cantiknya Batik Ecoprint , Giat Keputrian Bintaraloka

Kegiatan keputrian, dokumentasi Bu Utien

Siang itu seperti biasanya siswa putri masuk aula ketika sholat Jumat sedang berlangsung. Selain membawa mukena mereka juga membawa beberapa perlengkapan. Kain mori, daun pepaya atau yang lain, juga palu kecil.

Aha, ada acara baru lagi di keputrian Bintaraloka. Dari keterangan Ibu Utien ternyata acara hari itu adalah siswa putri akan diajak membuat batik dengan teknik ecoprint.

Menata daun di atas kain, dokumentasi Bu Utien

Apakah ecoprint itu?

Proses pembuatan batik ecoprint, Sumber gambar: Ngopibareng

Ecoprint atau ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Ecoprint adalah hasil perkembangan dari teknik ecodyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Pada tahun 2006 Indiana Flint mengembangkannya teknik ecoprint ini dengan cara menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.

Ada dua teknik pewarnaan yang dikenal dalam ecoprint yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding.

Tahap ecoprint dengan teknik iron blanket:

  1. Pembersihan kain dari kotoran dengan dicuci.
  2. Siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal.
  3. Bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka.
    4.Gulung dengan pipa paralon lalu ikat dengan tali.
  4. Kukus kain yang telah diikat selama 2 jam untuk pengeringan.

Tahap ecoprint dengan teknik pounding:

  1. Pembersihan kain dengan dicuci.
  2. Pewarnaan dengan cara menata daun di kain, lalu dipukul pukul untuk mengeluarkan getahnya.
  3. Cuci kain dengan air kapur supaya warnanya awet
  4. Keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari.
Dijemur untuk pengeringan, sumber gambar: Blender Kita

Karena motif tergantung pada bentuk daun, ecoprint menghasilkan motif yang berbeda.
Hasil ecoprint sangat bagus bila diterapkan pada berbagai produk pakaian maupun perlengkapan rumahtangga seperti; scraft, serbet, pashmina, sprei, kerudung, payung, juga tas.

Keuntungan pembuatan motif kain dengan tehnik ecoprint di antaranya adalah lebih ramah lingkungan, karena menggunakan bahan-bahan alami.

Di samping itu motif yang dihasilkan lebih unik, tidak ada yang sama satu dengan yang lain, sehingga cukup menarik minat konsumen, terutama yang senang dengan keunikan.

Karena keunikan tersebut, harga jual batik ecoprint juga cukup mahal, bahkan bisa setara dengan batik tulis.
Tidak hanya cantik, batik ecoprint ternyata juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Hasil Ecoprint, Sumber gambar: Mongabay

Kegiatan siswa siang itu berjalan menarik. Siswa membuat ecoprint dengan teknik pounding.

Setelah paparan materi dari Ibu Kusumawati dan Ibu Wahyuni Rachmawati, siswa langsung praktek bersama dengan bimbingan beliau berdua.
Siswa begitu antusias mengikuti arahan kedua narasumber. Oh ya, beliau berdua adalah alumni Bintaraloka tahun 1981.

Kegiatan hari itu ditutup dengan sholat Dhuhur berjamaah, dan tugas siswa adalah meneruskan proses pembuatan tersebut di rumah dan hasilnya dibawa kembai dua minggu mendatang.

Jangan lupa, ada hadiah menarik dari Ibu-ibu narasumber bagi siswa dengan hasil ecoprint terindah.

Aha, ayo semangat membuat ecoprint tercantik kalian.
Sampai jumpa dua minggu mendatang..

Yuli Anita

One Comment

  1. Unik dan Cantiknya Batik Ecoprint , Giat Keputrian Bintaraloka – Anita Math
    jsfyhvhg http://www.gk5bq0vyw8229o71d69929ql1y0nkwk3s.org/
    [url=http://www.gk5bq0vyw8229o71d69929ql1y0nkwk3s.org/]ujsfyhvhg[/url]
    ajsfyhvhg

Leave a Comment

Your email address will not be published.

646 views