Pagi itu jam hampir menunjukkan pukul setengah delapan. Lewat pengeras suara Bu Utin mengumumkan agar siswa segera mengambil air wudhu karena kegiatan sholat Dhuha akan segera dimulai.
Bergegas siswa menuju tempat wudhu. Penampilan siswa tampak berbeda hari ini. Mereka mengenakan busana muslim yang berwarna warni. Ya, di hari Senin hingga Rabu semua siswa yang beragama Islam wajib mengikuti kegiatan Pondok Ramadhan dan Ibadah Ramadhan atau disingkat Ponram dan Irama.
Tentang Pondok Ramadhan dan Ibadah Ramadhan (Ponram dan Irama)
Ponram dan Irama adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan amal sholeh dan pengetahuan keislaman siswa.
Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dengan pengaturan hari sebagai berikut:
Hari Senin siswa yang mengikuti Ponram dan Irama adalah kelas 9, Hari Selasa siswa kelas 8 dan hari Rabu siswa kelas 7.
Bagaimana dengan kelas yang bukan waktunya Pondok Romadhon? Tentu saja mereka harus menjalani pembelajaran biasa.
Ya, bulan Ramadhan adalah saat yang bagus untuk meningkatkan amal ibadah dan salah satu amal ibadah yang bisa dilakukan siswa adalah menuntut ilmu.
Pondok Romadhon dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Ma’had UIN Maulana Malik Ibrahim. Kegiatan yang dimotori oleh guru PAI SMP Negeri 3 Malang ini dibantu oleh 14 ustadz dan ustadzah yang siap memberikan berbagai materi pada siswa.
Berbagai materi yang dipelajari dalam kegiatan ini adalah fiqih, akidah, ahlaq, tahsin Qur an, taddarus Quran, pelaksanaan sholat wajib berjamaah, buka bersama juga sholat tarawih dan witir berjamaah.
Pada pagi hari materi diberikan di aula juga di kelas-kelas (Ponram). Setelah materi pagi sore siswa kembali ke sekolah untuk melaksanakan Ibadah Ramadhan (Irama) yang dimulai pukul setengah lima.
Jika kegiatan Ponram adalah pemberian materi, maka Irama adalah implementasi dari materi yang sudah didapatkan.
Pelaksanaan Irama diawali dengan taddarus Qur an bersama, dilanjutkan dengan tausiyah jelang berbuka dan takjil bersama sebelum sholat Maghrib berjamaah.
Sesudah sholat berjamaah siswa berbuka puasa bersama . Di hari pertama karena hujan terus menerus turun, acara taddarus dan sholat dilaksanakan di aula dan buka dilaksanakan di kelas-kelas. Di hari kedua dan ketiga taddarus dan sholat dilaksanakan di masjid dan buka bersama dilaksanakan di aula.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari siswa dari acara buka bersama ini. Di antaranya adalah belajar bertanggung jawab, bekerja sama, juga berbagi.
Mengapa demikian? Sebelum buka bersama dimulai siswa harus menyiapkan tempat, menata hidangan bersama teman -teman. Di akhir acara merekapun harus bersama-sama membersihkan kelas agar bisa dipakai pembelajaran keesokan harinya.
Selama berbuka kelas yang mempunyai kelebihan hidangan akan memberikan kepada yang lain. Di sini siswa belajar untuk berbagi.
Selama kegiatan Ponram dan Irama, wali kelas dan panitia mendampingi siswa mulai pagi hingga malam hari.
Tentang Pondok Kasih
Sementara siswa yang beragama Islam melaksanakan Ponram dan Irama, siswa beragama Katholik dan Kristen yang bernaung di bawah Bintaraloka Persekutuan Kristiani (BPK) melaksanakan kegiatan Pondok Kasih.
Kegiatan Pondok kasih dilaksanakan di hari Senin dan Selasa. Di hari Senin siswa mendapatkan berbagai materi di aula Bintaraloka dua, sedangkan di hari Selasa siswa dan para guru pendamping melaksanakan kegiatan bakti sosial.
Kegiatan yang bertajuk Bakti Sosial BPK Berbagi ini dilaksanakan di Panti Asuhan Oikos Malang.
Kegiatan yang berintikan berbagi kasih dari Pra Paskah menuju Paskah ini diisi dengan peribadatan dengan anak-anak panti asuhan, game, juga Firman Tuhan yang disampaikan oleh Ibu Ita.
Ibu Ita adalah ibu asuh anak-anak Panti Asuhan Oikos.
Melalui berbagi kasih dan berbagi hadiah kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa mempererat silaturahmi antara siswa SMP Negeri 3 Malang dan anak anak Panti Asuhan Oikos.
Tiga hari yang istimewa di Bintaraloka. Kegiatan Ponram dan Irama serta Pondok Kasih adalah potret moderasi beragama di Bumi Bintaraloka.
Moderasi beragama penting dilaksanakan di sekolah. Melaluinya, semua belajar menjalankan agama dengan menghargai perbedaan dan kemaslahatan bersama.
Ya, perbedaan adalah keniscayaan, bisa hidup berdampingan dalam perbedaan akan menciptakan kedamaian seperti yang kita impikan.
Salam Bintaraloka š
- Merajut Toleransi Melalui Pelaksanaan Sekolah Moderasi BeragamaĀ - December 7, 2024
- Mading Sekolah: Media Informasi, Menggiatkan Literasi dan Wadah BerekspresiĀ - December 6, 2024
- Pemberdayaan Perempuan Aisyiyah Melalui Lomba Olahan Pangan Lokal dan Gerakan Lumbung HidupĀ - December 3, 2024