Lebaran Tahun Ini Berbeda Lagi

Setelah ditunggu-tunggu akhirnya keluar pengumuman dari sidang isbath penentuan 1 Syawal 1444H. Menteri Agama mengumumkan bahwa dari hasil pengamatan hilal maka ditetapkan 1 Syawal 1444H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023.
Sementara teman-teman dari Muhammadiyah akan berlebaran besok hari Jumat 21 April 2023.

Nah.., berarti lebaran kali ini tidak bersama lagi.

Umat Islam di Indonesia pernah merayakan Hari Raya Idul Fitri beda hari tiga kali, yaitu tahun 2006, 2007, dan 2011.

Artinya, selama sebelas tahun terakhir kita selalu lebaran bersama, dan perbedaan baru kita rasakan kembali di tahun 2023 ini.

Perbedaan jatuhnya lebaran dikarenakan penentuan 1 Syawal menggunakan metode yang berbeda.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab dalam penentuannya, sementara NU menggunakan metode rukyat.

Di kampung tempat saya tinggal, tidak aneh rasanya menghadapi perbedaan datangnya Lebaran. Semua faham bahwa perbedaan adalah keniscayaan. Yang jelas semua tetap berlebaran pada tanggal 1 Syawal. He..he..

Pengumuman datangnya 1 Syawal, tangkapan layar pribadi

Ada dua kelompok besar umat Islam di kampung saya, yaitu NU dan Muhammadiyah. Tempat ibadahnya tidak begitu berjauhan. Bahkan berhadap-hadapan. Pada malam hari ini masjid Muhamadiyah melaksanakan takbiran sementara kami masih melaksanakan sholat tarawih.

Di daerah tempat tinggal teman-teman Muhamadiyah yang berada di seberang jalan sudah tampak kesibukan merayakan lebaran. Banyak pedagang makanan dan anak kecil di jalan. Sementara di tempat kami belum. Puasa masih kurang satu hari lagi.

Bagaimana dengan silaturahmi atau saling berkunjung antar tetangga? Biasanya kami laksanakan di lebaran hari kedua. Ya, pada lebaran hari kedua kami serempak melaksanakan silaturahmi ke rumah -rumah tetangga. Kecuali anak-anak kecil yang biasanya punya agenda sendiri dengan teman-temannya.

Siapa yang paling senang dengan hal ini? Para penjual bakso, rujak atau mainan anak anak. Lebaran adalah saat panen bagi para penjual. Dan perbedaan jatuhnya 1 Syawal seolah kita berlebaran dua hari.

Gembiranya anak kecil saat lebaran, sumber gambar: Jogjaaja.com

Selain para penjual, yang juga ikut senang adalah anak-anak kecil. Galak gampil yang didapatkan lebih banyak. Karena di hari pertama, mereka konsentrasi di kampung yang merayakan lebaran lebih awal, sementara di hari kedua di kampung yang merayakan lebaran di hari berikutnya.

Ya, betapa perbedaan adalah rahmat, dan semoga kita senantiasa gembira dan bijak dalam menyikapinya.

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

6 views