Belajar Menggambar, Ekspresi Seni dan Penanaman Karakter Baik Pada Diri AnakĀ 

Dengan cekatan dan tangan yang sangat terlatih ‘Pak guru’ menggoreskan spidol di papan tulis. Sambil terus membuat goresan yang berasal dari bentuk-bentuk sederhana , instruksi terus diberikan pada  anak-anak kecil yang menjadi siswanya hari itu.

“Buat lengkungan..”

“Lengkungan lagi..,”

“Sekarang garis lurus..,”

“Pak Yusa, begini benar?” tanya salah satu orang siswa sambil menunjukkan hasil pekerjaannya. Ya, Pak Guru tersebut bernama Pak Yusa.

Belajar menggambar, dokumentasi pribadi

“Pintar..,” jawab Pak Yusa sambil melihat pekerjaan anak itu dengan antusias.

Demi melihat temannya mendapat pujian anak yang lain  semakin semangat. Tentu saja, mereka juga ingin mendapat pujian yang serupa.

Pak Yusa terus mengajak anak- anak berbicara dan bercerita. Dan seiring dengan kegiatan tersebut gambar- gambar mulai terbentuk di papan tulis.  Ada kucing, ayam, tikus, beruang juga tokoh kartun Masha. Luar biasa.

Gambar aneka binatang, dokumentasi pribadi

Hal di atas adalah pemandangan menarik ketika saya melaksanakan silaturahmi Lebaran di hari kedua ke rumah seorang seniman lukis yang tinggal di Mojokerto yaitu Pak Yusa.

Dalam kunjungan tersebut kami membawa beberapa bocil, dan layaknya anak kecil saat silaturahmi, ketika orang dewasa ngobrol, mereka akan sibuk mencari perhatian dan jika lelah atau bosan mereka mulai rewel.

Ketika anak anak ini mulai menunjukkan gelagat yang kurang menyenangkan alias rewel, dengan sigap Pak Yusa membawa anak- anak ke galerinya yang berada di ruang atas.

 Aha, rupanya pelajaran menggambar akan dimulai. Sebagai informasi di sela kesibukannya sebagai pelukis, Pak Yusa mengajar menggambar di banyak TK sekitar Mojokerto.

Tertarik dengan aktivitas apa yang akan dilakukan di atas akhirnya saya ikut ke naik.

Siswa TK belajar menggambar, dokumentasi Yusa

Di lantai atas, papan tulis dan meja meja kecil  sudah tertata dan anak anak langsung duduk di tempat masing-masing.

Pemandangan yang unik.  Anak-anak bebas membuat goresan sesuai contoh dari Pak Yusa, dan gambar yang dibuat sesuai permintaan anak anak.

“Tidak ada gambar yang salah,” berkali-kali ditekankan oleh Pak Yusa di sela-sela petunjuk yang diberikan.

Dari pengamatan  dan hasil perbincangan saya dengan Pak Yusa, ada ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajari anak-anak kecil belajar menggambar. Di antaranya adalah :

1. Mulai dengan bentuk dasar: Dalam membimbing anak untuk menggambar bisa dimulai dengan bentuk bentuk sederhana seperti garis lurus, garis lengkung, lingkaran , kotak dan lainnya.

2. Menggunakan alat atau menunjukkan contoh gambar yang menarik. Dalam pelajaran menggambar hari itu disediakan  crayon warna- warni , juga contoh gambar- gambar yang menarik agar anak lebih termotivasi untuk belajar menggambar.

Gambar hasil karya siswa , dokumentasi Yusa

3. Memberikan contoh. Hari itu Pak Yusa mengajak anak-anak menggambar dengan memberikan contoh sederhana. Misalnya, menggambar hewan atau benda dengan cara yang mudah diikuti.

4. Mendorong kreativitas. Biarkan anak berkreasi dengan gaya dan ide mereka sendiri. Jangan menyalahkan goresan yang dibuat anak.

5. Membuat aktivitas yang menyenangkan. Gabungkan menggambar dengan permainan, menyanyi, dialog atau bercerita. Ini bisa membuat pengalaman menggambar menjadi lebih menyenangkan.

6. Beri apresiasi. Jangan lupa memberikan apresiasi atas hasil gambar anak. Apresiasi bisa dengan pujian lisan ataupun memberikan tanda bintang. Adanya apresiasi membuat anak lebih percaya diri dalam memggambar. 

7. Biarkan anak mempelajari gaya mereka sendiri. Ya, setiap anak memiliki gaya yang berbeda. Biarkan mereka menemukan cara menggambar yang paling sesuai dengan mereka.

Satu hal lain yang menarik dalam pengamatan saya adalah dalam pelajaran menggambar Pak Yusa tidak pernah memperbolehkan anak-anak menggunakan penghapus.

“Kenapa tak boleh menghapus?” tanya saya heran.

“Ya, supaya mereka konsentrasi ke menggambar, bukan menghapus. Anak-anak seusia mereka sekali diberi kesempatan untuk menghapus, pasti mereka akan berkali-kali menghapus,” jawab Pak Yusa.

“Lagipula jika anak-anak sudah diberitahu bahwa tidak boleh menghapus mereka akan lebih berhati-hati dalam membuat goresan, ” tambahnya.

Sebuah pelajaran yang sangat bagus. Dengan rambu- rambu tidak ada gambar yang salah, anak akan berani dalam membuat goresan, tapi dengan tidak boleh menghapus, mereka akan lebih berhati-hati.

Harus berani, tapi tetap berhati-hati.

Silaturahmi di kediaman Pak Yusa, dokumentasi pribadi

Dari pengamatan terhadap ‘kelas’ menggambar hari itu  saya bisa  mendapatkan pelajaran bahwa belajar menggambar bukan hanya tentang ketrampilan membuat goresan sebagai wujud ekspresi seni, tapi juga sebagai sarana untuk menanamkan berbagai karakter baik pada diri anak-anak.

Yuli Anita

Leave a Comment

Your email address will not be published.

26 views